SEPULUH

3.3K 332 22
                                    

Tuk !Tuk !

Soojung menggeliat. Ia mendesis dan kemudian memperbaiki posisinya. Tangan kirinya tergerak untuk mengelus puncak kepalanya yang terasa sedikit sakit karena seseorang telah memukulnya.

"Soojung-a, bangunlah."

Soojung menggeliat geli ketika hembusan nafas menerpa kulit lehernya. Pemilik suara itu sengaja meniup leher Soojung dengan nafasnya. Membuat Soojung akhirnya dengan terpaksa membuka mata.

Ia menoleh kearah dimana sumber nafas itu berada, dan ketika ia menoleh, wajah Sehun yang putih itu seketika saja terekspos dengan jelas tepat didepan matanya. Bahkan jaraknya pun sudah menipis.

Yak!!

Dengan kesadaran yang minim, Soojung segera menjauhkan tubuhnya dari tubuh Sehun. Namun naas, kepalanya justru kini telah membentur kaca pintu mobil Sehun. Membuat gadis itu meringis kesakitan.

"Puahahah!!" Tawa Sehun meledak ketika melihat kelakuan Soojung. Gadis itu mengusap kepalanya, lalu menatap kesal Sehun.

"Apa yang kau lakukan padaku eoh? Jauh-jauh dariku!!" Sembur Soojung. Ia mendorong tubuh Sehun untuk menjauh. Sehun tetap tertawa, membuat semburat malu kini tengah menghiasi wajah Soojung.

"Sebelum kau marah, tolong bersihkan dulu matamu yang lengket itu." Gelak Sehun. Soojung dengan segera membersihkan matanya. Kemudian mengusap wajahnya kasar menggunakan tisu.

"Ternyata kau ini tidak mempan dibangunkan secara kasar ya. Perlu sedikit suasana yang erotis untuk membangunkanmu." Sehun kembali menggoda Soojung. Dan ia berhasil, pipi Soojung memerah.

"Berhenti menggodaku! Enyahlah kau dari hidupku!" Amuk Soojung. Sehun menggeleng pelan, lalu mendekatkan wajahnya kearah Soojung. Soojung lantas menjauhkan tubuhnya.

"Sabarlah sedikit, Jung Soojung. Ketika kita sudah resmi bertunangan, aku tak akan jauh-jauh darimu. Aku janji." Ujar Sehun dengan nada jahil. Kali ini wajah Soojung kembali memerah, bukan karena malu, tapi karena sedang menahan amarah yang meluap-luap didalam otaknya sekarang.

Soojung meletakkan tangan kecilnya keatas wajah Sehun dan mendorongnya menjauh. Soojung lalu memukul lengan Sehun dengan kencang.

"Sudah kubilang kan! Jangan meng-go-da-ku! Aku tidak mau kena masalah dengan pacarmu hanya karena kau yang selalu menjahiliku." Sehun memutar pandangannya malas.

"Harus berapa kali aku menjelaskannya padamu? Perempuan itu bukan pacarku. Mengerti?" Tegas Sehun. Soojung mengkomat-kamitkan bibirnya,mengejek nada bicara Sehun.

"Kalau bukan pacar, kau pasti tak akan memeluknya seerat itu kan?" Nada bicara Soojung berubah menjadi sinis. Namun sepertinya Sehun tak menyadarinya.

"Memang harus ya berstatus pacar untuk memeluk seseorang?"

Soojung mencelos. Ia merutuk dirinya yang salah bicara. Kenapa ia bisa-bisanya mengatakan hal itu?

"Jika kau mau, aku bisa memelukmu sekarang, seperti yang aku lakukan pada gadis itu kemarin. Bahkan lebih erat," Ujar Sehun. Ia melirik Soojung yang mulai salah tingkah dengan seringaiannya, "tapi sayangnya, aku tak mau dicakar oleh gadis garang sepertimu." Ejeknya, membuat Soojung gemas. Baiklah, hari ini Sehun menang. Ia berhasil menjahili Soojung seharian.

"Aku bahkan tidak sudi dipeluk oleh pria sepertimu. Lihat saja nanti, aku akan merayu ibuku agar membatalkan semua rencana perjodohan ini." Ancamnya. Sehun terkekeh, ia menggerutu didalam hatinya.

Jika saja itu bisa, akan kulakukan lebih dulu agar tak pernah lagi melihat wajahmu itu!

"Silahkan Jung. Paling-paling kau dan aku malah akan disuruh bertunangan lebih cepat." Gelaknya. Soojung menatap Sehun dengan mata yang berapi-api. Ia membuka pintu mobil Sehun. Lalu bergegas keluar tanpa sedikitpun memberi salam perpisahan untuk Sehun. Pria itu mencibir.

A SURPRISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang