TIGA BELAS

3.1K 319 24
                                    

Soojung merengut. Matanya sedari tadi menoleh secara bergilir melihat Sehun dan seorang gadis cantik yang tengah menampilkan tatapan sendunya kearah Sehun.

Soojung mendengus, menyayangkan dirinya kini yang seperti orang ketiga diantara mereka berdua.

Haeryung menoleh kearah Soojung. Ia menatap gadis itu dengan tatapan selidiknya. Soojung kemudian tersenyum kikuk.

"A..aku tidak ada hubungan apapun dengan Sehun. Percayalah." Soojung akhirnya membuka suara. Suasana jadi sedikit lebih canggung dari yang tadi.

Namun diluar dugaan Soojung, Haeryung malah tersenyum simpul. Soojung bernafas lega, setidaknya khayalan singkatnya tentang rambutnya yang terkena jambak tidak jadi terealisasikan.

"Tidak masalah." Haeryung lagi-lagi menampilkan senyum termanisnya, "kau sepertinya teman satu sekolah Sehun?"

"Yah, kami satu sekolah." jawab Soojung. Namun seketika saja kening Haeryung mengernyit. Wanita itu melirik jam tangannya.

"Tapi aku rasa, ini belum waktunya pulang sekolah. Kenapa kalian ada disini?"

Soojung merasakan ada yang mencekik lehernya sekarang. Dia tak bisa mengarang alasan apapun lagi. Soojung menoleh kearah Sehun, matanya memerintahkan Sehun untuk menjelaskan ini pada kekasihnya segera. Sehun mengambil nafas,

"Kami bolos bersama."

Soojung mengumpat dalam hati. Sialan! Kenapa dia harus berkata jujur? Matilah dia sekarang. Apa yang akan dikatakan wanita yang berada didepannya ini?

"Oh begitu ya." Haeryung menggigit bibir bawahnya. Kemudian pandangannya mengarah kearah seragam Soojung, melihat nametag gadis itu.

Jung Soojung

Kening Haeryung mengerut. Sepertinya ia mengenal nama itu

Jung Soojung, calon tunanganku

Haeryung tersenyum simpul ketika mengetahui siapa gadis yang diajak membolos oleh Sehun itu. Haeryung mempersempit jaraknya dengan Sehun. Dan Soojung hanya diam, menatap Haeryung was-was, kira-kira apa yang akan dilakukan wanita itu padanya.

"Jung Soojung sshi, bisakah kau meninggalkan kami berdua sebentar? Aku mohon."

Soojung mendesah lega. Gadis itu mengangguk, Soojung memang berniat untuk pergi dari tempat yang ber atmosfer canggung itu. Daripada dia menjadi nyamuk disini, lebih baik ia pergi kan?

"Baiklah tidak masalah. Aku akan pergi. Kebetulan aku juga ingin membeli gula kapas ditaman sana. Bye." Soojung melangkah menjauh dan melambaikan tangan kearah Haeryung. Wanita kemudian membalasnya. Sehun hanya menghembuskan nafasnya, dari lubuk hati nya yang paling dalam, ia sangat tidak menyetujui kepergian Soojung. Tapi disisi lain, ia tak ingin memberatkan gadis itu.

"Jadi dia, calon tunanganmu itu?" Haeryung kemudian membuka suara. Sehun hanya menampilkan wajah daftarnya, seakan-akan ingin menunjukkan jika ia samasekali tak mengharapkan kehadiran gadis itu sekarang.

"Yah, dia orangnya." jawab Sehun mantap. Haeryung menyilangkan kedua tangannya didepan dada, menatap Sehun dengan tatapan meremehkannya.

"Dia tak sepertiku. Bahkan aku masih lebih baik dibandingkan nya." Ucap Haeryung dengan penuh percaya diri. Sehun meringis, telinganya terasa tak enak saja ketika mendengar ucapan Haeryung.

"Untuk apa aku mencari gadis sepertimu? Aku tak mau ditipu lagi." Wajah Haeryung mendatar. Kali ini giliran Sehun yang menyilangkan kedua tangannya. Menantang Haeryung untuk berbuat lebih.

"Jadi, berhentilah mencariku dan mengangguku. Kau hanya urusan di masa lalu. Dan aku tak ingin terperangkap lagi." Haeryung mengerjapkan matanya perlahan. Hatinya mencelos, terasa sakit.

A SURPRISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang