ENAM

3.4K 332 22
                                    


Duarr!

Seperti tersambar petir di malam hari. Soojung merasa jika kerongkongannya terasa kering kali ini. Seketika saja ia ingin segera memukulkan kepalanya diatas dinding. Ia mengerang frustasi, mata coklatnya melebar, membulat sempurna, wajahnya memerah, hatinya mencelos, mengumpat dan memaki dalam diam. Rasanya ia ingin memutar kembali waktu dan menolak mentah-mentah rencana perjodohan ini. Ia ingin membantah setiap pujian yang meluncur dari mulut ibu dan ayahnya untuk pria yang kini tengah ada dihadapannya.

KAU!??

"Wohoo.. kalian berdua sudah saling mengenal ternyata." Taecyeon berseru senang. Ia melihat keduanya, tersirat air wajah yang tak mengenakkan diantara keduanya.

"Ya Taecyeon. Kudengar mereka satu sekolah." Tambah Siwon. Pria itu kemudian kembali duduk. Memerintahkan Soojung untuk duduk tepat dihadapan Sehun. Soojung hanya tersenyum meringis menuruti perintah ayahnya. Dan kini di posisi yang berhadapan, Soojung dan Sehun justru saling melayangkan tatapan mematikan mereka. Soojung membatin dalam hati.

"Pria baik-baik apaan dia ini? Ini yang dianggap ibu kebahagiaan untukku? Segera jika ia tahu sifat pria iblis ini yang sebenarnya, ibu akan segera menarik kata-katanya!" Batin Soojung. Ia melihat Sehun secara teliti. Ia mencibir dan mendengus kasar.

ramah?  HELL NO! dia adalah pria terjutek yang pernah Soojung jumpai seumur hidupnya

berperilaku baik?  Nama pria itu jelas sudah terukir indah dibuku catatan guru kedisiplinan sebagai murid ter-berandal disekolah

penyayang? Oh ayolah, dia jelas berandal dan tak akan memiliki perasaan seperti itu pada oranglain

cerdas? Ia justru berada diperingkat 2 dari paling bawah, apakah itu yang namanya cerdas?

humoris? Dengan wajah dingin bernuansa angker dan seputih vampire itu? Soojung tak yakin ia akan memilikinya

Sehun mendelik. Ia memajukan dagunya, seakan-akan bertanya 'kenapa kau melihatku dengan tatapan seperti itu?' Soojung lalu dengan segera memutar bola matanya, menyilangkan kedua tangannya didepan dada.

"Kau cantik sekali,Jung Soojung. Kau mirip dengan ibumu." Puji Taecyeon. Soojung tersenyum sopan.

"Terimakasih paman. Kau juga sangat tampan dengan kemeja hitam itu." Soojung balik memuji Taecyeon. Sehun mencibir, mengejek sikap baik Soojung yang terkesan dibuat-buat.

"Apa kalian sekelas?" Tanya Taecyeon pada Soojung.

"Tidak paman, aku dan Sehun berbeda kelas." Ujar Soojung bohong.

"Ah baiklah, apa kalian pernah saling sapa sebelumnya?" Tanya Taecyeon lagi.

"Tidak paman. Kami hanya saling mengenal nama saja." Jawab Soojung. Tentu saja Soojung berbohong, mereka sangat dekat, bahkan sudah berkali-kali mengibarkan bendera perang kan?

"Sehun ini adalah anakku yang paling tampan. Karena dia adalah anakku satu-satunya. Dia pria baik Soojung, kau harus percaya padaku." Taecyeon berusaha mendeskripsikan anaknya pada Soojung. Gadis itu tersenyum sangat terpaksa ketika Taecyeon mengatakan jika anaknya adalah anak yang baik.

Sial, bahkan ayahnya sendiri tak tau jika anak ini adalah berandalan akut

"Mereka sangat cocok ya Siwon."Miyoung tersenyum sumringah pada suaminya. Siwon mengangguk setuju.

"Aku rasa usia mereka sudah cukup untuk melangsungkan pertunangan, Taecyeon? Apakah bisa?" Siwon bertanya pada Taecyeon. Tanpa berfikir panjang Taecyeon pun mengangguk setuju. Namun lain halnya dengan Sehun dan Soojung, mereka dengan kompak membulatkan mata coklat mereka.

A SURPRISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang