DELAPANBELAS

3.8K 186 0
                                    

"Ver, liat deh"

'WHAT?! Albert ngapain di tengah-tengah lapangan gitu? Ya Tuhan, dia gans bangett.. Shut up Ver! Dia punya Via! Jangan nikung!!' ujar Verena dalam hati.

Verena's POV~
Saat itu, gue cuma bisa nahan perasaan gue. Perasaan yang gue karang sendiri. Gue gak tau harus bersikap kayak gimana. Gue udah capek jatuh terus kayak gini. Gue mau bangkit. Gue harus pergi, tapi kenapa di saat gue mau pergi, lo malah dateng lagi dan buat hidup gue indah? Kenapa gue harus jatuh di lubang yang sama untuk ke sekian kalinya? Kenapa?

_-_

Saat itu, Alivia menuju ke tengah-tengah lapangan, menghampiri Albert yang sedaritadi menunggunya. Ia berjalan dengan perasaan canggung, gugup, deg-degan, belum siap..

Semua mata tertuju pada mereka, terutama pada Alivia yang masih memegang status murid baru. Mungkin baru 1-2 bulan, sedangkan Albert dan Verena sudah sejak kelas 10. Mereka selalu saja di tempatkan di kelas yang sama, sebelum nya mereka pernah protes ke kepala sekolah dan para guru atas penempatan kelas mereka yang selalu sama. Namun, hal itu sia-sia, bukti nya sampai sekarang mereka masih satu kelas.

"Vii.." seru Albert yang sukses membuat Alivia deg-degan.

"Ya? Kenapa kamu nyuruh aku dateng kesini? Sebenarnya ini ada apa?" tanya Alivia yang penasaran nya udah stadium akhir :D

Sebelum memulai semua nya, Albert menarik napas panjang-panjang. Melangkahkan kaki nya agar jaraknya bisa lebih dekat dengan Alivia *modus cih!.

Perlahan namun pasti, Albert mengambil tangan Alivia dengan lembut. Hal itu sukses membuat Alivia blushing =)) Tangan itu terus dipegang Albert cukup lama. Setelah ia rasa tenang, Albert pun melepaskan genggamannya dari tangan Alivia.

"Vii.." bisik Albert, namun masih bisa didengar oleh telinga orang-orang sekitar.

"Hmm.." lagi-lagi Alivia menunduk, ia menyembunyikan pipi kepiting rebus nya itu dalam-dalam. Menahan pipi nya agar tidak merah, menahan gerakan nya agar tidak salah tingkah.

"Gu.. Guee.. Mmm, aaa.. Eenggghh... Aaa.. Guu.. Sseeebbeenerrnyy---" ucap Albert gugup. Belum selesai ia bicara, Alivia tiba-tiba menutup mulut Albert dengan jari telunjuk nya.

"Jangan gugup gitu juga kali! Kamu mau ngomong apa sih?" Ujar Alivia lembut.

"Guesukasamalo, lomaugakjadipacargue?" Albert gugup lagi, kali ini bicara nya lebih cepat. Mungkin tak ada yang mengerti ucapannya.


Hi guys, thanks yang buat yang udah baca cerita ini, walaupun absurd bat sih ceritanya! Vote nya kurang nihh, tinggal pencet bintang yang ada dibawah ini kok nihh....!!!!!

I'm COME BACK! =))
Hehehe

SDMP :-*

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang