TIGAPULUHTUJUH

2K 79 2
                                    

Keesokan harinya, Albert berencana untuk meminta izin untuk melamar Verena pada kedua orangtuanya..

"Tuhan, kenapa aku jadi canggung gini?!"

Hmm okey, jadi di saat Albert mau minta izin ke ortunya, dia degdegan gituu :'v

Saat di ruang tamu..

"Mah, pah.."

"Iya sayang? Ada apa?" jawab mama Albert.

Sementara itu papa Albert hanya melihat Albert sekilas lalu kembali menyaksikan televisi.

"Mah, pah. Aku mau ngomong serius"

Papa masih tetap mengacuhkan Albert.
"Hmm, mama dan papa tau Verena kan? Secepatnya aku berencana untuk melamar dia mah, pah"

Mendengar ucapan Albert, papa langsung menoleh dan berkata..

"Maksud kamu apa? Papa sudah menjodohkan kamu dengan anak teman papa. Anak yang jelas asal-usulnya"

"Sabar pah" ujar mama.

"Tapi pah, Albert udah gede. Albert tau mana yang baik buat Albert. Albert yakin kok bisa bahagia sama Verena" jelas Albert

"Jadi selama ini kamu tidak bahagia hidup bersama keluargamu sendiri?!" bentak papa.

Mama hanya bisa terdiam.

"Pah, aku bahagia bisa hidup bareng kalian. Aku bahagia bangett.. Tapi pah, aku juga akan punya istri dan keluarga. Aku mau istriku itu Verena, bukan yang lain" jelas Albert (lagi)

"Sudah mulai berani kamu menentang papa? Sudah mulai berani kamu melawan papamu sendiri? Bisa apa kamu tanpa papa hah?!" bentak papa (lagi)

"Bukan begitu pah, maksud Albert hanya..."

"Hah, sudahlah. Kamu ini! Turuti saja kemauan papa! Ini demi keluarga kita! Mengerti kamu?!!"

Mama dan Albert hanya terdiam.

"Pokoknya tidak ada pernikahan antara kamu dengan Verena. Kamu harus menikah dengan wanita pilihan papa! Kalau kamu berani membantah, silahkan kamu pergi dari rumah ini!"

Di halaman rumah Verena..

"Lihat kebunku, penuh dengan bunga. Ada yang putih, dan ada yang merah. Setiap hari kusiram semua. Mawar melati, semuanya indah" nyanyian Verena saat menyiram bunga di kebun kecil miliknya itu.

"Aduh anak mama sayang, bahagia sekali sih kamuu. Ada apa nak?" tanya mama Verena.

"Hmm, gapapa kok mah" jawab Verena sambil tersenyum (senyum salting gitu :v)

"Sayangg, kamu gak bisa bohongin mama loh nak" ujar mama aambil mencubit pipi kanan Verena kemudian duduk di teras.

"Hmm iyaa dehh, jadi gini loh ma..." jawab Verena yang kemudian duduk di samping mama.

"Gini apa sayang? Kanu jangan buat mama penasaran deh"

"Ish mama, mulai kepo yaaa" canda Verena

"Jadi gini loh mah, kemaren pas aku pergi sama Albert, dia ngelamar aku gitu mah. Dan dia berencana buat nikahin aku secepatnya. Menurut mama gimana?" lanjutnya lagi.

"Hmm.. Menurut mama sih.."




Happy reading...

With love,
SDMP :*

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang