DUAPULUHENAM

3.8K 171 0
                                    

Dannnn....

"Loh? Alivia? Kok kamu ada disini?" tanya Albert heran.

Alivia hanya membalas ucapan Albert dengan senyum tipis nya.

"Hei Via, kemana aja lo? Gue bete banget tau gak ada lo!" ucap Verena seraya menyindir Albert.

Lagi-lagi, Alivia hanya membalas nya dengan senyuman tipis. Ada apa ya? Atau mungkin Alivia itu... Ah sudah lah, abaikan.

Saat jam istirahat...

"Vi ke kantin yuk.." ajak Verena dan Albert bebarengan (bersamaan).

"Kalian duluan aja," ucap Alivia lemas.

"Lo sih Ver!" racau Albert

"Dih, kok gue? Elo tuh!" balas Verena tak mau kalah.

"Elo ih!"

"Elo!"

"Elo Ver!"

"Ih, elo Al!"

"Ih, el--"

"Stt, daripada kalian berantem. Lebih baik kalian jalan berdua gih ke kantin" ujar Alivia seraya memecahkan perang dunia antara Albert dan Verena *apaan si -_-

"Gue? Oh no Vi, lebih baik gue gak makan seharian daripada gue harus ke kantin bareng si congil ini!" ujar Verena menolak.

"What? Congil? Enak aja lo, gue ganteng gini dibilang congil!" balas Albert tak terima.

"Bodoamat! Yang jelas, gu-e gak ma-u ke kan-tin ba-reng e-lo!" balas Verena sambil mengeja kata perkata dengan jelas.

"Alah.. Kemaren-kemaren juga lo mau kan gue ajak kemana aja? Yeh, sok-sokan nolak loh!" Albert keceplosan.

Verena hanya cengar-cengir di depan Alivia sambil menginjak kaki Albert sekuat-kuat nya..

"Upss!" kata Albert sambil menutup mulut nya.

"Udah gapapa, aku udah tau kali kalo kalian emang sering jalan" kata Alivia "aku juga tau kok kalo kalian sebenernya saling suka" sambung Alivia.

"Tapi Vi, ini gak seperti yan--" ujar Verena terpotong Alivia.

"Stt, udah Ver. Aku gak mau sahabat aku ngorbanin perasaan nya cuma karena keegoisan aku. Aku udah cukup bahagia dengan kehadiran kalian disini" ujar Alivia.

Albert yang melihat kejadian tersebut hanya bisa terdiam, ia tidak tau harus melakukan apa. Yang jelas, ia menyesal atas apa yang telah diperbuatnya.

"Lo kenapa sih Vi? Kok lo jadi berubah gini? Gak biasanya gue liat lo kayak gini. Ada apa?" tanya Verena yang melihat sikap aneh sahabat nya tersebut.

"Iya sayang, aku gak ngerti apa yang kamu maksud" jelas Albert.
Giliran udah kayak gini aja, baru deh ngomong. Kemaren-kemaren, kemana aja lo Al? Huhh!!..

"Sebenarnyaa...." Alivia sengaja menggantungkan kalimat nya.

"Sebenarnya apa Vi?" tanya Verena penasaran.

"Sebenarnyaa..."






By the way, makasih banyak buat yang udah vote cerita aku. Jangan bosen-bosen buat vote n coment cerita ku..

Tunggu chapter berikutnyaa

With love,

SDMP :*

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang