LIMA

6.6K 314 2
                                    

"Eh ini seriusan yaa? Albert bilang gue cantik? Ya ampunn, mimpi apa gue semalemm.. Bangun Ver bangunn (sambil nenyubit pipiku sendiri) awwwh.. Sakit juga ya, berarti bener ini bukan mimpii.." gumamku (lagi) dalam hati.

_____________________


Author's POV~

Saat fajar mulai menyingsing dikeheningan pagi, Verena terbangun dengan semangat nya yang menggebu-gebu bak tentara militer.

Saat masuk kamar mandi pun Verena bernyanyi-nyanyi, mama yang mendengarnya dari luar hanya dapat geleng-geleng kepala. Bukan main anehnya anak itu, jangan sampai ia terlewat batas normal.

Sambil menengok jam dinding di depan kamar nya, anak itu sedang melakukan hal-hal aneh. Sudah jelas diluar imajinasi kalian.

Pukul 06.10

"Uh maa, hari ini sarapan nya enak bangett, kayak ada manis-manis nya gituu" ucap Verena yang baru kali ini memuji sarapan nya, padahal setiap hari dia sarapan dengan menu yang sama.

"Kamu baik-baik aja kan, Ver?" tanya mama khawatir.

"Iya dong maa, ih mama kok khawatir banget sama aku. Mama gausah cemas gitu ah, aku cuma mau ke sekolah aja kok" balas Verena aneh.

"Yakin kamu, Ver? Atau jangan-jangan kamu demam?" tanya mama (lagi) yang sudah pasti membuat semua orang di hadapannya tertawa, tetapi sungguh sayang.. Mereka hanya berdua di rumah yang sebesar ini, ayah keluar kota, bi inah pulang kampung, hanya kang ujang yang tersisa...

Pukul 06.25

Detik demi detik terus berlalu tanpa ada kehadiran Albert yang sangat ditunggu-tunggu Verena.

"Ih ni anak, pasti cuma mau boongin gue doang! Bilang nya aja mau jemput, tapi ternyata bulshitt!!!" umpat Verena kesal.

Hanya kata-kata itu yang terlontar dari mulut seorang Verena yang kecewa karena calon pujaan hatinya tak kunjung datang..

Jam sudah menunjukkan pukul 06.35, Verena mulai kesal karena Albert tak datang-datang juga. Akhirnyaa..

"Kang Ujang, nanti kalo ada yang nyariin saya bilang aja saya udah berangkat ya kang." sahut Verena pada kang Ujang supir nya itu.

Tanpa banyak berpikir, Verena langsung menuju ke depan perumahan untuk mencari angkot. Dia berjalan dengan sedikit rasa kecewa pada Albert, dia menyangka bahwa yang dikatakan Albert itu hanyalah sebuah kebohongan belaka.
Tanpa disadari, dirinya sudah tiba di depan halte tempat dia biasa menunggu angkot.

"Eh Ver, tunggu Ver!" teriak seseorang.

"kayak gue kenal nih suara." ujar Verena dalam hati.

Dan Verena pun langsung menoleh ke belakang, dan benar.. Itu adalah Albert yang sedaritadi ia tunggu-tunggu.

Verena yang masih kecewa akan kejadian barusan, langsung menaiki angkot berwarna biru laut dengan nomor 07.

"Bang.. Bang.." ucap Verena sambil melambaikan tangannya ke arah angkot tersebut dan ia pun langsung menaiki angkot itu dan mengabaikan Albert yang masih terdiam seperti patung..


Happy reading 😘

With love,

SDMP :*

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang