DUAPULUHSEMBILAN

3.8K 176 0
                                    


Verena POV~

Duh kok perasaan aku jadi gak enak gini yah? Mm.. Don't negative thinking Verena.

Kring kring

(Anggap aja suara telpon gitu ya:'v)

"Halo"

"..."

"Iya benar saya sendiri, ada apa ya?"

"..."

"APA??! Baik saya akan segera kesana."

Tut tut tut...

Aduh gimana nih? Albert udah tau belum yah kabar ini? Aduh gue jadi gak enak ginii..

Coba deh telpon Albert..

"Halo, Al"

"..."

"Iya, lo udah tau belom kabar Alivia sekarang?"

"..."

"Dia kecelakaan, Al"

"..."

"Oke, gue tunggu"

Ternyata Albert belum tau masalah ini, ya Tuhan, Alivia.. Gak seharusnya kamu bersifat begini ke kita...

Author POV~

Di rumah sakit..

"Dok, gimana keadaan anak saya?" tanya Mama Via kepada sang dokter yang menangani anak nya.

"Begini bu, kecelakaan ini cukup parah. Ditambah penyakit nya menjadi lebih parah. Kemungkinan ia untuk sembuh sangat minim, bu" ujar sang dokter tersebut yang semakin membuat mama Via terhanyut dalam tangisan nya.

"Ver, ini gimana Ver? Tante gak mau kehilangan anak tante satu-satu nya." ujar mama Via ke Verena yang sekarang sedang memeluk nya seraya mengelus-elus bahu mama Via.

"Sabar tante, aku yakin kok. Via pasti kuat jalanin ini" balas Verena singkat, namun mampu menenangkan hati mama Via.

"Ya Tuhan. Ini semua gara-gara gue. Coba aja waktu itu gue gak ninggalin Alivia, pasti dia gak bakal kayak gini. Gue emang bodoh!" gumam Albert dalam hatinya. Jujur saja, ia merasa sangat bersalah kepada keluarga Via, terutama mama Via yang mendukung 100% hubungan mereka.
.
.
.
.
.

Ttiiiiiiittttttttttt...............

Tiba-tiba sang dokter keluar dari UGD, dan berkata..

"Maaf nyonya, kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Semua sudah takdir yang maha kuasa"

"ALIVIAAA!!.... BANGUN SAYANG, KAMU JANGAN TINGGALIN MAMA! MAMA SAYANG BANGET SAMA KAMU SAYANG, AYO BANGUNNN!!!!" Teriak mama Via histeris. Verena dan Albert yang mendengar kabar ini hanya bisa menahan tangis masing-masing. Lagi-lagi, Verena kehilangan sahabat nya. Yang lalu James, dan sekarang? Alivia.
.
.
.
.
.

Saat acara pemakaman..

"Via sayang, kamu yang tenang yah disana. Mama yakin, Tuhan lebih sayang sama kamu. Mama tau kenapa Tuhan ambil nyawa kamu lebih dulu, mungkin karena Tuhan gak mau liat kamu terus-menerus menahan sakit ini" ujar mama Via seraya mengelus (mengusap) nisan Alivia sang anak kesayangan. Tak terasa, air mata sudah membanjiri mata mama Via sedari tadi saat pemakaman ini di mulai.

"Mari tante, saya antar pulang." tawar Albert .

"Tante akan pulang dengan kalian, asalkan kalian bertamu sebentar ke rumah tante. Ada yang ingin tante jelaskan!" ucap mama Via kepada Albert dan Verena. Mereka berdua hanya membalas nya dengan anggukan kepala, pertanda setuju.

.
.

Sesampai nya di rumah Alivia,

Mama Via langsung pergi ke kamar anak nya, Alivia. Dan kembali dengan sebuah kotak pink bergambar lucu, ini pasti warna kesukaan Alivia.

"Silahkan kalian pakai apa yang ada di dalam kotak ini." ujar mama Via seraya menyerahkan kotak cantik tersebut.
Verena pun langsung meraih nya dan membuka kotak itu, kotak itu berisi 'gelang' sepasang yang bertuliskan 'I AM PROMISE' seperti janji mereka kepada Alivia.

"Silahkan kalian pakai gelang itu." perintah mama Via, yang sedaritadi menahan air matanya itu agar tidak jatuh. Mungkin mama Via tidak ingin menangisi lagi anak kesayangan nya itu.

Verena dan Albert pun hanya mengangguk dan menuruti kemauan mama Via, entah telah dibius seperti apa mereka ini. Jarang sekali, mereka berdua ingin menuruti kemauan orang lain.

"Tante ingin bercerita sebentar mengenai Via, hal ini sudah menjadi janji tante kepada Via." ujar mama Via.

"Ada apa tante?" akhir nya Albert bersuara juga.

"Sebelum itu, silahkan kalian duduk terlebih dahulu."

"Baik tante." ucap Verena dan Albert bersamaan.

Hello readers..

Ohya, jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini guys,

Hope you like it..

With love,

SDMP :*















FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang