TIGAPULUHDELAPAN

2.1K 78 0
                                    

"Menurut mama gimana maa? Jangan bikin aku penasaran dongggg..." rengek Verena

"Ih kamu, udah mau nikah kok masih ngerengek aja" ucap mama sambil mencubit hidung Verena.

"Abis mama sih, buat aku penasaran aja"

"Hmm maaafin mama ya sayang"

"Iyaaudah, menurut mama gimana ma?"

"Yaa kalo memang itu kemauan kalian berdua, mama sih mendukung saja. Lagipula kan kalian sudah besar, jadi pasti kalian tahu mana yang baik dan mana yang tidak." ujar mama.

"Yeayy, mama serius ma? Makasih maa, aku senenggg banget dapet support dari mama" ujar Verena yang kemudian memeluk ibu tercintanya itu.

"Iyaa sayang, mama juga ikut bahagia kalo kamu bahagia"

"Sekali lagi, makasih ma."

Keesokan harinya saat di sekolah..

"Ver, ada yang mau aku omongin sama kamu." ucap Albert.

"Apa Al? Ini masih pagi loh,"

"Ver, aku serius"

"Yaa aku juga serius, Al"

"Hmm kayaknya papaku gak setuju kalo aku ngelamar kamu" jelas Albert. Sebenarnya Albert tak inging menyakiti hati Verena (lagi) dengan memberitahunya soal ini.

Deggg...

Verena yang mendengar ucapan Albert barusan, langsung merasa sedih. Seperti pedang panas yang menusuk hatinya dan membelahnya menjadi beberapa bagian yang tak menentu.

"Maa makk sudd kkaaa muu, Al?" tanya Verena dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Hmm, aku bingung gimana ngejelasin ke kamu, Ver. Aku juga gamau kalo kita pisah." tukas Albert.

"Hmm yaa yaaudahh, Al. Mmuungkinn emangg kiita gaaak jodohh" ucap Verena dengan terbata-bata.
"Jujur, Al. Aku gak kuat dengernya. Aku gak siap kalo kita nantinya bakal pisah. Aku gamau kehilangan kamu, Al." ujar Verena dalam hati.

"Gak, Ver. Memang ada pepatah yang mengatakan kalo kadang Tuhan hanya mempertemukan, bukan mempersatukan. Tapi aku yakin, hal itu bukan dan gaakan terjadi buat kita. Aku yakin, Tuhan mempertemukan kamu dan aku karena satu alasan. Yaitu untuk bersama. Bersama dan saling mencintai" bantah Albert yang ingin sedikit menghibur Verena.

"Tapi, Al. Emangnya kamu tau apa rencana Tuhan untuk kita kedepannya?" tanya Verena yang belum yakin atas ucapan Albert.

"Yaa emang enggak sih, Ver. Tapi kita optimis aja, kita harus berusaha perjuangin cinta kita. Toh waktu masih panjang. Seandainya sekarang aku belum bisa lamar kamu, nanti setelah kita lulus dan kuliah mungkin bisa. Yakin aja, kalo Tuhan emang nemuin kita buat nyatuin hati kita." jelas Albert (lagi)

"Al, jujur aku seneng banget. Aku seneng atas ucapan kamu barusan. Aku seneng karena kamu mau perjuangin hal yang udah kita jalanin bareng-bareng ini" ujar Verena.

"Aku juga seneng banget, Ver. Seneng, karena aku bisa milikin perempuan secantik kamu" ujar Albert dengan mengedipkan mata kirinya.

"Tuh kan, Al. Kamu mah gombal terus ish" ucap Verena yang salah tingkah atas perkataan Albert barusan. Pipi tembamnya mulai memerah.

"Ciee kamu saltingg..." goda Albert.

"Al, udah deh. Kamu tuh gaada bosen-bosennya yaa godain aku"

"Kalo yang digodain kayak kamu mah gabakal bosen kali, Ver"

"Tau ah, kamu gombal terus" ucap Verena yang semakin salah tingkah.

Mereka berdua pun memasuki kelas dan belajar seperti biasanya.

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang