EMPATPULUHDUA

1.9K 77 2
                                    

"Oh, coba ceritain.." ujar Verena penasaran.

"Jadi gini, kemaren itu papa ngelarang hubungan kita karena papa punya hutang sama perusahaan properti punya temennya. Dan hutang itu gak sedikit, Ver. Papa bingung gimana cara ngelunasinnya, sedangkan kan keluarga aku gapunya uang sebanyak itu. Makanya papa berencana buat jodohin aku sama anak temennya itu."

"Terus?"

"Yaa tadi siang aku ketemuan sama anaknya temen papa itu. Namanya Alvina. Yaa aku siih gak tertarik sama dia. Dianya juga udah punya pacar kayaknya. Dan pas kami ketemuan itu, aku sepakat sama dia buat ngerayu papa kita masing-masing supaya aku gak dijodohin sama dia. Dan untungnya orang tua kita sama-sama ngerti. Jadinya kita gak dijodohin deh. Dan akhirnya, aku masih bisa ngelamar kamu, Ver." jelas Albert panjang lebar.

"Oh" jawab Verena (SPJ)

"Iyaa, Ver. Maafin aku yaa, kamu jangan marah lagi dong sama aku. Kamu tuh kalo marah jadi nambah cantik tauu.." ujar Albert seraya mencubit hidung Verena.

"Ah ngapain aku maafin kamu? Kamu kan ngeselin."

"Verrr, pleasee.. Maafin aku yahh?" ujar Albert yang memelaskan wajah tampannya itu.

"Iya iyaa, aku gasuka ish liat muka melas kamu. Udah kayak gorengan gak laku tau gak? Ahahaha" ledek Verena sambil tertawa.

"Apa sih kamuu? Dasar gigi kelinci" ledek Albert balik.

"Yee biarin. Biar gigi kelinci gini juga kamu sayang kan? Wlee" ujar Verena sambil memeletkan lidahnya.

"Enggak"

"Ish kamuuu..." ujar Verena yang kemudian memajukan mulutnya agar terlihat kesal.

"Gak salah lagi." balas Albert yang kemudian mencubit hidung Verena (lagi) dan berlari sambil tertawa.

Dan Verena pun mengejarnya.

Setelah lelah berlarian, mereka pun tiduran di rumput taman sambil saling memandang dan bertukar senyum.

Semakin lama, hari semakin siang dan udara bertambah panas.

"Ver, kita ke kedai es krim yang disana yukk.." tawar Albert yang dihadiahi anggukan oleh Verena.

Saat di kedai es krim..

"Mas, es krim coklatnya dua ya.." ujar Albert.

"Baik, kak. Silahkan di tunggu disana" ujar sang pelayan sambil menunjuk salah satu meja beserta kursi untuk sang pembeli.

Beberapa menit kemudian..

"Ini kak es krimnya, selamat menikmati." ujar sang pelayan sambil tersenyum dan kemudian meninggalkan tempat duduk Albert dan Verena.

Dan es krim tersebut segera di sambar Verena. Matanya seperti kehausan bila melihat es krim.

"Hmm, enak banget. Aku suka banget es krimnya, Al." puji Verena pada es krim coklatnya itu.

"Hmm, aku sih sukanya sama kamu, Ver" gombal Albert.

"Apa siih, Al. Gombal terus. Wleee" ujar Verena yang salah tingkah sambil memeletkan lidahnya.

"Ahahaa.. Liat tuh mulut kamu. Banyak es krimnya gituu.." ujar Albert tertawa sambil menunjuk-nunjuk mulut Verena.

"Emmm.. Mana?" tanya Verena malu.

"Niih, udah sini. Aku elapin aja." ujar Albert yang langsung mengambil tisu dan segera mengelap mulut Verena.

Dan mereka saling bertatap-tatapan.

Walaupun sudah biasa bersama, tetapi terkadang mereka berdua masih sering sekali deg-degan. Mungkin ini yang Tuhan bilang CINTA. Cinta antara dua hati yang berbeda. Memiliki kekurangan dan kelebihan di setiap ujungnya. Dan pasti, selalu ada saling melengkapi di tengahnya.


Happy reading my readers.

Jangan lupa vommentnya yaa..

Don't be silent readers guys..

With love,

SDMP :*

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang