SEPULUH

5.6K 221 2
                                    

Ini foto Albert, Alivia, dan James, yap.. James. Sahabat tersayang nya Verena yang secara tidak langsung membuat hati Albert teriris...


Lagi dan lagi, air mata itu terus menetes. Sampai-sampai mata Verena bengkak, Albert yang semula mengabaikan Verena, kini mulai memperhatikannya.

"Sabar Ver, kan masih ada gue" lagi-lagi Albert bertingkah laku menjengkelkan.

"Apaan sih lo! Lo tuh gak tau gimana perasaan gue ke James! Gue tuh sayang banget sama diaaa... Gue gak mau dia pergi Al, gak mauu!!!"

"Hmm, kayaknya Verena emang beneran ada rasa sama James. Berarti sia-sia dong ya gue suka sama dia." gumam Albert dalam hati nya.


Saat pulang sekolah...

Lagi, lagi, dan lagi.. Albert hanya dianggap teman oleh Verena, sakit jelas terasa. Baru kali ini Albert merasakan sakit yang begitu dalam.

Walaupun, Albert tidak tahu isi hati Verena yang sebenarnya.

"Ver, mata lo bengkak gitu. Sini gue anter pulang." ajak Albert

"Iya" jawab Verena

Tumben, jarang-jarang Verena menerima tawaran dari Albert, pasti ada alasan nya bukan? Ya, karena memang Verena sudah lemas, tak ada tenaga untuk memberontak sekalipun.

_____________________


Hari demi hari telah berlalu, kini.. Tak ada lagi Albert yang mengejar Verena, digantikan dengan Albert yang mengejar Alivia. Ya memang aneh! Sejak kejadian di atas, Albert memutuskan untuk move on dari Verena. Tak mudah memang, tapi itu lebih baik dibanding Albert yang mencintai Verena. Cinta yang Albert pikir tanpa balasan dari sang puan, Verena.

Tertawa bersama, bahagia bersama, itu lah yang saat ini dijalani oleh Albert dan Alivia.
Verena berubah menjadi pendiam semenjak pindah nya James keluar negeri.

Saat ini keadaan sekolah sudah sepi, ya karena memang sudah waktu nya pulang sekolah.

"Ver.."

"Hmm" balas Verena yang tak menoleh sedikit pun pada Albert yang memanggilnya.

"Gue sayang sama lo" -Albert langsung mencium pipi Verena.

Verena terkejut..

PLAKK...

Tamparan mendarat di pipi Albert.

"Kurang ajar lo ya! Gue lagi sedih tapi bisa-bisa nya lo ngambil kesempatan! BAJINGANN!!!" Verena pun langsung meninggal kan Albert seorang diri.

Sesampainya di rumah...

Verena langsung menangis, merasa menyesal, frustasi atas apa yang terjadi tadii.

"Pipi guee, pipi gueeeee...." tangisan Verena semakin menjadi-jadi, memang terdengar kekanak-kanakan.. Ini karena Verena yang sangat menjaga dirinya dari hal-hal kotor tersebut, dia shock atas perlakuan Albert tadi..




Happy reading 😘

With love,

SDMP :*

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang