Lain dengan Kilia, resolusi Cantikha membuat dia mendekatkan diri sama Tuhan. Ada pepatah 'jodoh di tangan Tuhan'. Semakin dekat sama Tuhan, semakin dekat sama jodoh.
Cantikha berubah jadi anak yang baik dan patuh sama orang tua. Dia suka berkonsultasi cinta sama Ibu nya sendiri, Cantikha ingin keluarga nya nanti soleha dan barokah. Meskipun permasalahan Cantikha sebenarnya hanya sebatas mencari siapa yang mau membangun keluarga bersamanya.
"Apa kamu belum ada yang deketin lagi ?" tanya Ibu Cantikha, ditengah perbincangan
"Kan udah aku bilang,Ma. Susah ketemu yang cocok." jawab Cantikha
"Kamu maka nya jangan cari yang cocok aja tapi cari yang mencintai kamu sejati ada nya!"
"Cinta sejati itu kayak kutil berbi,Ma! Ga pernah ada, hoax doang! Nih ya,Ma... cowok idamanku tuh yang sesuku, seagama, kaya, pinter, ganteng, keren. Makhluk semacam itu cuman Afgan aja, Ma!" balas Cantikha, pesimis dengan keadaan.
"Semua perempuan juga mau nya seperti itu tapi kalau mencari yang seperti itu nanti kamu jadi perawan tua. Keburu layu! Mama kapan dapat cucu?"
"Iya juga sih, Ma..." balas Cantikha, ia kemudian diam dan memikirkan hal tersebut.
Malam itu juga Cantikha tidak bisa tidur, pekerjaan nya menatap langit-langit kamar sambil mendengar suara merdu burung hantu milik tetangga sebelah. Pikiran nya melayang hingga langit ke-7. Apakah mungkin suatu saat dia bisa bertemu orang yang pas dengan nya? Namun ia menyerah, sejauh apapun dia berpikir, waktu pasti menutup rahasia cinta nya rapat-rapat.
Saat keheningan melanda tiba-tiba terdengar suara teriakan gila dari luar kamar dan sontak membuat Cantikha melafalkan ayat kursi. Baru 10 detik, teriakan itu hilang. Cantikha kembali tenang dan menarik selimut nya. Setalah setengah mata nya terpejam, secara mendadak pintu kamarnya terbanting dan terbuka sendiri. Sesosok makhluk hitam dengan muka hijau muncul dengan sebuah pisau berdarah di tangan nya.
Cantikha kaget dan mulut nya seakan gagu. Ia perlahan-lahan mencoba meraih benda di meja sebelah tempat tidur, tangan nya berhenti ketika berahasil meraih sebuah alarm digital. Ia melemparnya kuat-kuat sambil mengucap 'Allahuakbar'. Jam alarm itu menghantam pelipis hantu itu, jam nya rusak dan membuat nya tak berhenti berbunyi. Muka makhluk itu yang tadi nya hijau berubah jadi agak merah seperti ada darah.
Akan tetapi makhluk itu tidak tumbang juga. Cantikha akhirnya berteriak sekuat tenaga berlari mengambil obat nyamuk lalu menyemprotkan nya ke arah makhluk gelap itu. Makhluk itu berlari ke pintu, berlari tanpa arah yang jelas seperti mencari sesuatu. Cantikha terus menyemprot nya, bau obat nyamuk menyeruak bahkan hingga ke langit ke-8. Setelah Cantikha sendiri hampir pingsan karena obat nyamuk, lampu kamar nya menyala.
Ternyata dari sejak tadi ia menyiksa kakak nya sendiri, Abang Reyfhan. Muka kakak nya hijau karena pakai masker muka. Pelipis nya berdarah dan hidung nya mimisan.
"Abang? Abang kenapa ada disini?" tanya Cantikha kaget.
"Awas lo,Dek...!" belum sempat Reyfhan menlanjutkan, ayan nya kambuh. Rey berguling-guling sendiri di lantai.
Untung karena bunyi alarm yang berisik membangunkan Ayah dan Ibu mereka jadi Reyfhan sempat untuk dibawa ke UGD. Lagian salah Reyfhan menyelundup malam-malam, sudah tau adik nya rabun ayam. Cantikha jadi merasa bersalah sekaligus bertanya-tanya, kenapa abang nya tidak di rumah sendiri bersama istri dan anak nya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Green Tea
RomanceCinta itu seperti green tea, rasanya pahit tapi ditambahkan ke semua makanan agar terasa lebih lezat. -G Apa cinta rasanya benar seperti itu buat Cantikha?