Part 6 : Micin Pop Mie

4K 421 19
                                    

     Sekumpulan ibu-ibu yang duduk di angkot bagian belakang mulai bergossip ria. Kilia cuma diam. Awkward rasanya memulai pembicaraan duluan sama pria pertanian di sebelah nya. Ia menunggu si supir yang daritadi mengoprek pintu dari luar sambil hujan-hujanan. Akan tetapi yang membuat ia paling tidak betah adalah saat angkot berhenti, bau nyerempet tai semakin menyeruak membuat Kilia malas banyak omong.

"Masih bau ya?" tanya pria itu

"Ya menurut lo aja." jawab Kilia ketus

"Ini pasti gara-gara gue, gue lagi bikin skripsi tentang pupuk kandang jadi yah gitu. Ngaduk-ngaduk kotoran. Eh btw nama lo siapa?" balas pria itu dengan manis

"Iya kan lo udah cerita. Lo ngapain tau nama gue? Lo mau nyantet gue?"

"Oh enggak, gue kan anak pertanian bukan anak Mak Erot. Yah, kan gak enak aja daritadi kita ngobrol tapi gak tau nama. Gue Keffa."

"Gu-e... Kilia."

     Belum jauh pembicaraan mereka. Pintu akhirnya terbuka dan hujan langsung membasahi Kilia lagi. Kilia segera turun, entah mengapa pria tadi mengikuti nya. Pria itu membuka payung kecil merah jambu bergaris ungu tua dan memayungi Kilia.

"Lo mau kemana?" tanya pria itu

"Lo pembunuh bayaran, vampir atau apa? Jangan ngikutin gue! Gue jadi serem!" bentak Kilia ditengah hujan deras

"Gue sebener nya gak tau jalan, trus mata gue rabun senja." kata Keffa sambil mengusap mata nya yang kemasukan air.

"Gila lo ya! Lo mau kemana?"

"Gue kalau udah lulus sih mau ke Amerika buka peternakan kasuari. Tapi kalau sekarang gue mau balik ke kos an."

"Dih, ya udah payungin gue dong sampai ke RS situ." tunjuk Kilia

     Akhirnya mereka berdua pakai payung mungil itu. Ya, meskipun ga ada faedah nya karena mereka berdua tetap basah, udah kayak gambas di sayur asem. Apalagi begitu ada tronton yang lewat, mereka terciprat comberan dan payung mungil itu menguncup ke atas. Geledek aja gemas ingin menyambar mereka. Untung mereka berhasil sampai ke RS.

"Eh, sekarang tunjukin gue jalan pulang! Kos an gue di daerah PoCin." pinta Keffa

"Hah? PonCin mah tadi tempat gue naik! Itu mah daerah kampus gue juga!"

"Ya udah, nanti gue anterin balik. Gue ambil laptop dulu ya." ujar Kilia sambil berlari ke ruangan tempat Kakak Cantikha dirawat.

     Kilia berlari-lari, sampai lantai rumah sakit banjir karena dia basah. Nyaris ia menerima hantaman badai dari cleaning service. Pesona cantik Kilia membuat dia terselamatkan. Kilia menengok Kakak Cantikha sebentar sekalian mengambil laptop nya, kasihan Kakak Cantikha. Ia ditalak cerai, masuk rumah sakit pula. Habis jatuh tertiban nangka. Cantikha dirundung duka karena nya, ia yang masih jomblo jadi takut untuk menikah. Takut bernasib sama dengan Kakak nya. Suasana itu membuat Kilia, pulang dengan lesu. Tapi suasana syahdu hati nya berubah jadi sepanas lumpur lapindo begitu Keffa menjegat nya dengan memegang dua cup pop mie rasa kari susu. Pria kurus dengan kemeja  digulung dan jeans basah menyodorkan pop mie yang di tangan kanan nya.

"Nih, gue sogok pop mie! Nanti tunjukin gue jalan pulang, gue manusia rabun tak berdaya nih." kata Keffa sambil senyum-senyum kuda.

     Sial! Kilia ga bisa nolak pop mie. Ia lupa kalau lagi diet mie. Ia menyambar pop mie dengan cekatan. Pop mie nya sudah agak dingin, tapi tetap saja mata nya nafsu melihat nya. Ia menyantap nya dengan penuh nafsu. Akan tetapi kuah asin seketika menusuk lidah nya.

"Kok asin sih?" tanya Kilia sambil mengendus-endus mie nya.

"Oh iya maap, gue tuh lagi diet garem jadi micin pop mie yang punya gue di ceburin ke punya lo. Bubuk cabe nya juga."

     Benar-benar sial! Kilia mau gak mau menyantap nya sambil ngomel dalam hati. Ada rasa gusar, takut dilanda mules. Kan gak lucu kalau ia mencret di depan seorang cowok.

Green TeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang