Part 17 : Es Podeng

2.3K 227 5
                                    

     Bola basket berukuran besar melambung tinggi, menari - nari di udara dan akhirnya menghantam kepala Kilia. Kilia langsung jatuh, keningnya memar. Dia melihat ke arah anak - anak SMP yang lagi main basket. Mereka sama sekali enggak peduli sama Kilia. Mungkin kalau kepala Kilia bocor, mereka tetep gak peduli.

     Kilia mengebaskan debu lapangan basket dari celananya. Niat dia kesini tadinya mau main basket sendiri. Menumpahkan emosi sambil main basket kayak di film - film. Tapi gara - gara anak - anak SMP, Kilia gak jadi main basket. Akhirnya dia makan es podeng yang dijual di dekat lapangan. Sesekali gelas es podengnya dia tempel ke memar di kepalanya. Rasanya dingin dan enak. Tapi orang - orang malah aneh ngeliatin dia. Seolah Kilia makan dari jidat.

     Tahu - tahu sesosok mirip tuyul bergentayangan menghantui pandangan Kilia. Si Tuyul lari berdua sama perempuan. Perempuan itu kulitnya sawo matang, pakai behel, muka nya dari jauh keliatan jelek tapi gaya nya sporty. Mereka lari berdua di bagian luar lapangan basket. Keliatan berbincang sambil tertawa sesekali. Kilia awalnya tersenyum melihatnya. Ia berpikir, indahnya dunia kalau dibumbui cinta. Kalau dia belum putus pasti dia sama Keffa bisa kayak gitu.

    Kedua sejoli itu muter sampai akhirnya lari lewat di depan Kilia. Kilia tersenyum seolah menyapa si perempuan. Si perempuan balik tersenyum. Kilia sedikit memiringkan kepala untuk melihat lelakinya karena posisi si perempuan nutupin. Kilia terkejut melihat lelaki tuyul tersebut ternyata Keffa. Sontak ia lari di belakang Keffa dan perempuan itu.

"Keffa!" Kilia teriak di kuping Keffa

Keffa memperlambat gerakan nya kemudian menoleh ke belakang. Keffa berhenti dan memandangi Kilia. Si perempuan ikut berhenti dan ikut menoleh ke belakang.

"Keff, kok berenti?" tanya perempuan itu

Kilia mukanya langsung merah kayak jambu cingcalo. Air mata mengalir deras dan akhirnya dia nangis termehek - mehek.

"Seharusnya aku tau, love at first sight itu gak ada. Kamu juga, sekarang aku anggep gak ada." kata Kilia kemudian jalan berbalik. Hati nya sakit. Semua orang seolah menyingkirkan dia untuk mendapatkan orang lain. Enggak Keffa, enggak Cantikha, semua memperlakukan dia sama.

Keffa langsung narik bahu Kilia. Kilia sekarang balik lagi menghadap Keffa. Keffa langsung mengoleskan salep yang rasanya dingin ke memar di kening Kilia. Entah kapan itu beli salepnya. Kilia malah tambah kencang menangis. Keffa tanpa basa - basi langsung ngeluarin tissue juga, menghapus air mata Kilia. Terakhirnya Kilia di peluk.

Kilia menohok dada Keffa sambil meronta - ronta biar gak dipeluk. Sebenarnya Kilia seneng di peluk gini, cuman biar terlihat jual mahal aja. Keffa gak mengeluarkan kata apapun tapi Kilia bisa merasakan ada air mata membahasi punggungnya. Gak mungkin Kilia nangis keluar air mata lewat punggung. Jadi itu pasti Keffa yang menangis.

Setelah adegan mirip FTV itu, Keffa membisikan sesuatu ke perempuan sporty. Perempuan itu tampak bingung lalu akhirnya dia pulang sendiri. Kasian juga dia. Datang tak dijemput, pulang tak diantar.

     Keffa mengantar Kilia sampai ke depan tempat kos. Keffa benar - benar bisu, gak bicara apapun. Kilia turun dengan mata yang masih sembab dan berkaca - kaca. Pintu mobil Keffa dibanting sampai mau copot. Kilia lalu berusaha buka pintu kos dengan kasar tapi aksi ngambek nya gagal soalnya pintu nya ternyata dikunci.Tiba - tiba Keffa turun juga, lalu menepuk bahu Kilia.

"Apa lagi? Gue gak butuh bantuan." tanya Kilia ketus

Keffa menyodorkan tas ransel warna coklat milik Kilia. Kilia menjambretnya dari tangan Keffa dengan kasar. Keffa tersenyum kecil lalu pergi meninggalkan Kilia. Kilia mencari kunci di tas nya, masuk ke kamar kemudian rebahan. Dia sudah jenuh banget sama kehidupan.

Kilia kemudian membongkar tas nya. Tadinya mau mencari handphone. Mau pasang lagu galau kemudian nangis di pinggir jendela, sekali lagi supaya mirip film - film. Kilia malah dia menemukan secarik kertas. Saat dia buka, kertas itu tulisannya :

HAPPY BIRTHDAY!

Green TeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang