Part 7 : Pocky

3.7K 371 12
                                    

Bekas tusukan jarum infus masih keliatan di tangan abang Reyfhan. Sepanjang hari, kerjaan Kakak nya Cantikha yang satu ini cuman meratapi nasib di teras sambil megangin gitar kesayangan nya warna putih. Reyfhan yang tadi nya hitam manis sekarang hitam kusam mirip kulit pisang yang kematengan cenderung busuk.

"Bang muka semangat dikit napa..." ucap Cantikha, menyadarkan kakak nya yang daritadi cuman melongo ngeliatin tembok.

"Ditinggal istri sama anak mana bisa semangat lagi gue. Gue gak kayak lo, dek! Lo sendirian mulu tapi hepi hepi mulu." balas Reyfhan ketus

"Lebay banget sih lo ah!"

"Eh serius, lo bayangin aja anak gue sendiri gak bisa ketemu sama bapak nya yang ganteng ini. Nemuin istri gue sendiri juga gak bisa. Pahit cinta ini, dek!" kata Reyfhan, hidung nya udah kembang - kempis menahan tangis.

Reyfhan ditalak cerai sama istri nya sendiri, alasan nya karena udah gak cocok lagi, sering banget berantem. Sangking parah nya mereka sampai pernah pukul-pukulan bahkan menerbangkan piring dan kawan-kawan nya. Istri Reyfhan akhir nya minggat dari rumah bersama anak mereka yang baru 3 tahun, waktu Reyfhan lagi meeting di luar negeri. Reyfhan cari - cari sampai ke pelosok - pelosok komplek, berharap ketemu lagi buat bilang 'maaf', tapi realita nya surat cerai yang dia terima seminggu kemudian. Setelah nerima surat cerai itu, malam itu juga dia kembali ke rumah orang tua nya. Perih tidur di rumah sendiri, terlalu banyak kenangan mending di rumah orang tua nya. Meskipun gara - gara adek nya dia jadi masuk rumah sakit.

Reyfhan jadi sering main gitar di teras, lagu kebangsaan nya kalau di teras itu Stiches. Kalau tangan dia udah ledes, paling gitar nya di pegangin sambil ngeliatin tembok atau enggak pager. Orang tua nya sampai khawatir kalau Reyfhan lama kelamaan jadi nyaman sama pager nya terus bercita - cita nikah sama gembok pager.

Suatu sore, Reyfhan seperti biasa, membangun kemistri dengan gembok pager. Sesosok wanita bercelana pendek yang menggendong anak 3 tahun, membuyarkan semua lamunan Reyfhan. Itu istri Reyfhan, Rossy namanya. Anak Reyfhan langsung menangis begitu melihat ayah nya. Mungkin sedih kerena ayah nya jadi jelek, kebanyakan melongo. Reyfhan segera membuka pintu pager dan memeluk istri dan anak nya erat - erat, air mata dan nya mengalir tak terhentikan. Muka nya semakin tidak beraturan.

Seluruh keluarga berkumpul di ruang tamu. Tidak ada yang berani bicara. Reyfhan satu - satu nya yang mengisi keheningan dengan suara isak tangis dan tarikan ingus. Habis tissue 1 pak untuk dia seorang.

"Jadi Ma...Pa...aku serius mau udahan sama Reyfhan. Aku kesini untuk pamit, aku ga mau minggat begitu aja." ucap Rossy. Wanita manis dengan rambut kecoklatan dan kulit kuning langsat itu sedikit menitikan air mata nya. Ia menarik nafas, memandang Fharo, anak laki-laki yang tertidur di pangkuan nya. Kemudian ia melanjutkan perkataannya lagi.

"Aku masih sayang sama Reyfhan. Reyfhan, tapi lebih baik kalau kita pisah dulu, mikirin semua kesalahan kita. Cinta sejati juga pada kenyataannya gak bersama-sama terus sampai selama nya." lanjut Rossy

Semua mengheningkan cipta sesaat. Reyfhan berhenti menangis sejenak kemudian memeluk dan mencium anak dan istri nya. Reyfhan membungkam bibir nya sendiri supaya raungan tangisan nya tidak meledak. Atmosfir sendu seketika menjalar ke seluruh ruangan. Cantikha ikut-ikutan menangis. Kejadian itu mengubah sesuatu dalam diri Cantikha, ia tambah pesimis sama cinta. Ia yakin kalau semua cinta itu pahit.

Sejak hari itu dia juga bilang sama Kilia, bahkan menghasut Kilia buat batalin resolusi tahun baru mereka.

"Gak usah lah Kil lo mimpi kegedean. Sekarang kita mikir realistis aja, gak usah lo capek-capek cari cowok kalau akhirnya pisah juga." ucap Cantikha dalam pembicaraan mereka di saat sedang nongkrong di bangku panjang halaman kampus, menunggu jam kuliah.

"Hati sama otak lo nyangkut di sutet apa gimana sih. Lo kebanyakan nonton kaset drama turki yang gue kasih, nih! Kok lo jadi baper alay gini?" tanya Kilia terheran-heran dengan teman nya yang terdengar sudah gak waras.

"Pahit cinta itu, Kil!" bentak Cantikha, suara nya menggelegar sampai membangunkan dewa Horus dari bobo cantik nya.

"Ih tau ah Can! Lo aja yang perawan sampe tua, gue sih mau punya keluarga. Ngerasain yang namanya kasih sayang. Eh btw,mau pocky? Ambil aja yang banyak gue ada 1 kardus di kos an." sambil menyodorkan sekotak pocky yang sudah dibuka.

"Lo udah lepas dari kecanduan indomie, Kil? Sekarang jadi pocky?"

Green TeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang