'Mungkin menurutmu kata yang kamu ucapkan itu biasa,namun kamu gak tahu kan gimana menurut orang lain?'
Meyza berjalan menunduk sambil memandangi tanganya yang digenggam oleh Fahrian.
Namun tiba-tiba langkah Fahrian berhenti dan segera melepas tangan Meyza.
"Masih mau terus nunduk?"sindir Fahrian datar sambil memandangi Meyza yang berada di depannya.
"Lo itu keliatan pendek banget kalo nunduk"lanjutnya sambil terkekeh.
Meyza lantas mendongak,tingginya memang hanya sebatas bahu cowok itu,tapi gak harus di hina gitu juga kali.
Meyza memandang Fahrian sinis,"biarin"jawabnya cuek.
"Garing banget ya?padahal ini gue lagi berusaha ngelucu loh"ucap Fahrian dengan sedikit tersenyum yang membuat Meyza keheranan.
"Buruan naik"ucap Fahrian memengagetkan Meyza yang masih melamun.
Meyza segera naik motor vixion milik Fahrian,dan setelahnya suasana menjadi hening.
---
Tepat di depan sebuah bengkel,motor Fahrian menepi dan segera berhenti.Dengan refleks yang bagus,Meyza segera turun dari motor itu.
"Gue kedalam bentar,lo tunggu disini aja"ucap Fahrian kembali datar,Meyza hanya mengangguk.
Tak lama kemudian,Fahrian keluar bengkel sambil mendorong motor Meyza.
"Nih motor lo udah beres"ucap Fahrian saat sampai di hadapan Meyza.
"Makasih,berapa habisnya?"ucap Meyza.
"Santai aja,gue ikhlas kok.mendingan lo pulang aja"ucap Fahrian datar seperti biasa.
"Yaudah,sekali lagi makasih"ucap Meyza tulus.
"Hmmmm"balas Fahrian dengan deheman.
Meyza lantas mengambil kunci motor dari dalam tasnya,dan segera melajukan motornya dengan kecepatan standar.
Meyza merasa bahwa Fahrian masih saja mengikutinya,namun ia tak mau kepedean terlebih dahulu,siapa tahu Fahrian ada kepentingan lain.
Tapi hingga sampai di depan rumah Meyza,Fahrian masih saja setia mengikutinya,Meyza mengamati dari kaca spionnya dengan dahi berkerut.
Hingga motor Meyza berhenti,motor Fahrianpun juga ikut berhenti dibelakangnya.
"Kok ngikutin kesini?"tanya Meyza bingung.
"Emang gak boleh mampir?"tanya Fahrian santai.
"Bukan gitu,tapi gak biasanya mampir"ucap Meyza canggung.
"Dulu kan biasa main kesini,emang sekarang gak boleh?"tanya Fahrian masih dengan nada tenangnya,sedangkan Meyza sudah kebingungan mencari jawaban.
"Boleh,tapi kayak aneh aja.yaudah yuk masuk"ucap Meyza masih dengan nada canggungnya.
Fahrianpun segera menguti Meyza memasuki rumahnya,dengan hening tanpa kata.

KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER AGAIN
Teen FictionCerita ini saya Revisi,karena setelah saya baca,masih banyak sekali cara penulisan yang kurang tepat dan jalan cerita yang Absurd. So far,gak beda jauh tapi banyak yang akan saya rubah agar lebih fresh,terimakasih bagi yang sudah membaca cerita saya...