Some Thing

80 5 1
                                    

Setibanya gue di sekolah,leny menghampiri gue dengan ragu-ragu."mey,nanti lo ikut nganterin kak aldo ke bandara nggak"tanyanya ragu."kalo dapet ijin dari kepsek sih,gue pengenya ikut"jawabku santai."kita ikut aja,ntar gue yang ngijinin"katanya gugup."semangat banget len,jangan-jangan ada some thing yang nggak gue ketahui"ledeku jahil."bukan gitu ,hari ini hari terakhirnya di indonesia jadi kita harus ucapin selamat tinggal dan juga nyemangatin kak aldo mey"kata leny ragu."Ok kalo gitu,tapi kenapa tadi lo gugup?"tanyaku menyelidik."gue nggak gugup kok"balasnya malu-malu.
"Kalo ada yang baru,yang lama pasti di tinggal"kata seseorang disampingku yang tak lain adalah ayunda."gue nggak ninggalin lo,tapi lo yang lebih dulu ninggalin gue"balasku ketus."gue nggak bilang itu lo,kok lo sewot sih mey"katanya datar."udah mey,mending kita ke kelas aja"lerai leny.gue heran sama ayunda,dia punya banyak temen baru semenjak dia ngejauh dari gue,gue fine-fine aja,tapi saat gue temenan sama leni kok dia sewot.
•••
"Mey gue udah dapet ijin dari kepsek,kita bisa berangkat sekarang"kata leny bersemangat."pesawatnya beramgkat jam berapa?"tanyaku datar."sekitar 1lagi mungkin"jawabnya."tapi kan jarak bandara sama sekolah kita jauh len."aduh,gimana dong,kita harus cepet-cepet ntar nggak keburu"kata leny gelisah.

Setelah sampai di bandara terlihat vernaldo duduk menunduk."aldo,kita nggak telat kan?"kataku cemas."nggak kok"jawabnya datar,aku melihat leny menunduk dari tadi."len,tadi di sekolah lo semangat banget,tapi pas udah ketemu sama orangnya kok lo nunduk?"tanyaku menyelidik."Pandang gue dong len,ini terakhir kita ketemu"kata vernaldo dengan berat,akhirnya leny mendongak dan menatapnya."kak,gue nggak siap liat lo pergi"katanya sambil menangis."jangan khawatir,gue akan kembali"kata vernaldo sambil tersenyum."Apa yang terjadi pada kalian,jangan-jangan kalian..."aku menggantung kata-kataku.mereka terdiam,kemudian mengelak."lo apaan sih,Lo juga sedih kan,kalo sahabat lo pergi"jawab leni gelagapan."yaudah,good bye do,gue tunggu kedatangan lo kembali,pesawat lo udah mau berangkat pergi sana gih,ntar telat"kataku dramatis."Iya-iya gue pergi"kata vernaldo datar,tetapi leny menahan lenganya."i'll waiting you"kata leny sambil menangis.saat aldo mulai menjauh,leny berteriak "kak aldo,gue sayang sama lo",kemudian aldo berbalik badan."Lo harus nunggu gue 2 tahun lagi,gue pasti kembali"kata aldo,kemudian mereka berpelukan."bagus ya,gue di jadiin obat nyamuk,yaudah gue pergi aja"kataku sebal."mey,saat gue kembali,lo juga harus bahagia sama fahrian,gue tunggu"katanya mengejek ku,aku terdiam.akhirnya vernaldo berjalan pergi sambil melambaikan tangan kearah kami."Sabar len,2 tahun lagi dia kembali"kataku menenangkan."lo pikir 2 tahun Waktu yang sebentar"kata leny sebal."yaudah,balik ke sekolah aja yuk"kataku,leny hanya mengangguk.di tengah perjalanan ke sekolah kami berbincang-bincang."sejak kapan lo suka sama vernaldo?"tanyaku menyelidik."sejak pertama masuk SMA Angkasa"jawabnya malu-malu."ooo,tapi kok gue nggak tau"aku tampak berfikir."emang dulu lo pernah peduli sama orang lain?"tanyanya mengejek."hehehe nggak sih"jawabku cengengesan."Udah sampai sekolah nih,jangan terus terlarut dalam kesedihan,smile dong"kataku saat melihat leny murung."gue belum rela melepaskanya mey"katanya melas."Kenapa tadi lo nggak ikut,kalo lo belum rela?"kataku datar."kok lo gitu sih"katanya sebal."bercanda len,cepetan keluar dari mobil,udah sampai sekolah"kataku mengusirnya."Iya-iya gue ngerti"katanya malas.
Kamipun berjalan menuju kantin,karena kelaparan.'bukanya itu yohanes?'batinku saat melihat Yohanes bersama teman-temanya."yohanes"panggilku dengan semangat,dia meliriku sesaat tapi sedetik kemudian dia membuang pandang ke arah lain dan berjalan pergi tanpa menoleh."kenapa sih tuh anak,kok sewot banget gue kan cuma manggil dia"kataku sambil mendengus kesal."PMS mungkin"ceplos leny,aku hanya tersenyum miring."Makan aja yuk,laper gue"ajak leny.di samping mejaku,ada ayunda dan teman barunya.dan saat gue menoleh ternyata meyla juga bergabung disana.'oh,jadi ayunda dan meyla sekarang bergabung,ternyata ayunda tega meninggalkan sahabat dan bergabung dengan musuh' batinku."kumpulan para munafik"kata meyla dengan lantang serta menatap tajam kearah kami."nggak kebalik?"tanyaku polos."ya nggak lah,kalo kebalik kaki kita udah di atas dari tadi"kata ayunda mengejek.aku berusaha menahan emosi agar tidak memancing keributan."hahaha kenapa lo diem?,ga bisa balas?"kata meyla meremehkan."karena gak ada yang perlu gue balas,kata-kata lo cuma nyampah nggak penting"jawabku tajam.Mereka terlihat emosi seperti akan memakanku.tapi kemudian leny menariku untuk pergi dari kantin."udah mey,balik ke kelas aja"kata leny sambil menarik lenganku.'nyesek itu ketika sahabat jadi musuh' batinku pasrah.

NEVER AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang