02.Positive Thinking

132 9 3
                                    

"Terkadang saya bingung,kenapa orang lain lebih menghargai saya,daripada orang-orang yang saya sayangi"

Meyza mencabut kunci motornya,kemudian berjalan kedalam rumah dengan langkah gontai.

"Kok baru pulang,kelayapan darimana aja?"tanya Fenara sinis sambil memainkan smartphonenya.

"Habis nganterin temen"balas Meyza seadanya.

"Ohh..jadi sekarang beralih profesi jadi tukang ojek ya?"tanya Fenara meremehkan.

"Emang orang yang nganterin orang lain,selalu disebut tukang ojek,nggak kan"balas Meyza dengan kesal,sambil berjalan kearah kamarnya.

Fenara hanya mengangkat bahu acuh dan kembali terfokus pada Smartphonenya.

Meyza segera mengganti seragam sekolahnya dengan baju santai,ia lalu melangkah ke dapur untuk membuat makanan.

Meyza membuka lemari dapur untuk mengambil sebungkus mie instan dan segera merebusnya untuk mengganjal perut,karena semua bahan makanan sedang habis di kulkas.

setelah dirasa matang,Meyza segera mengangkat pancinya dan meletakan mie instanya kedalam mangkuk.

"Lo masak apa sih?"tanya Fenara yang tiba-tiba saja sudah ada dihadapan Meyza.

"Mie instan,mau?"tawar Meyza pada Fenara.

"Emang gak ada yang lain?"tanya Fenara dengan keberatan.

"Coba cek aja deh,ada bahan makanan atau nggak,kalaupun ada pastinya aku gak bakal makan mie instan"jawab Meyza santai.

"Yaudah terpaksa deh,kalau gak lagi laper banget gak bakalan mau gue"ucap Fenara dengan gaya sok angkuhnya.

"Nih,dimakan mumpung masih hangat,entar keburu dingin udah gak enak"ucap Meyza sambil menyodorkan semangkuk mie instan.

"Hmmm"gumam Fenara sambil membawa mangkok itu pergi.

Meyza memandangi punggung Fenara yang mulai menjauh dengan senyum simpul.

'Kapan kita bisa balik kaya dulu lagi ya?' Batin meyza sendu.

---

Hari ini adalah jadwal piket Meyza,jadi ia berangkat pagi-pagi sekali.

Sesampainya didalam kelas,Meyza langsung mengambil sapu dan membersihkan ruang kelasnya.

"tumben bener lo berangkat pagi,mey?"tanya Galih,teman sekelasnya yang usil dan sangat menyebalkan.

Meyza memandang Galih sekilas,kemudian mengedihkan bahu"emang gak boleh?"tanya Meyza datar.

"sewot amat sih"ucap Galih kesal.

"hari ini jadwal aku piket,jadi ya berangkat pagi"jawab Meyza dengan sabar.

"Siapa?"tanya Galih dengan wajah kebingungan.

"Ya aku lah"jawab Meyza geram.

"Yang nanya"ucap Galih dengan seringaian jahil.

"Terserah deh"ucap Meyza kesal sambil melemparkan sapunya pada galih.

"Galak banget sih"ucap Galih dramatis.

"Terserah dong"ucap Meyza kesal.

"Siapa?"tanya Galih sok bego.

NEVER AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang