Aku menghempaskan tubuhku pada kasur kamarku.kemudian tidur sejenak untuk menghilangkan lelah.beberapa hari ini,begitu banyak hal yang terjadi.tiba-tiba ponselku bergetar.aku pun menganggkatnya."mey,lo dimana sekarang?"kata seseorang di seberang sana,yakni ayunda."dirumah,kenapa?"tanyaku datar."boleh main gak?"tanyanya."boleh kok,datang aja"kataku santai "ok,gue otelw sana ya".tak lama setelah gue memutuskan televon,ayunda mengabariku bahwa dia sudah sampai di pintu depan."hai mey,boleh masuk gak?"tanya ayunda."boleh,tumben datang ada apa?"tanyaku datar."hehe gue kesepian,lo di rumah sendiri?"tanyanya penasaran,aku hanya mengangguk."mey jalan yuk,gue bosen nih"ajak ayunda."kemana?"tanyaku tetap dengan ekspresi datar."starbuck?atau ke mall gitu?"."terserah lo"kataku pasrah.akhirnya kamipun pergi ke mall.ayunda sibuk memilih barang untuk di beli."yun,udah 30 menit lo belanja,gak capek apa?gue laper,cari makan yuk,"kataku sebal,"ok,bentar lagi ya"katanya,dengan masih sibuk dengan belanjaanya."lo gak belanja mey"tanyanya padaku."nggak,untuk sekarang gue gak butuh baju ataupun sepatu,gue butuhnya makanan,cepetan 5menit gak keluar gue tinggal"kataku dengan semakin sebal."iya,kalo gitu ayo cari makan"ajak ayunda.setelah mendapat tempat duduk kami pun segera memesan makanan."mey,itu bukanya yohanes"kata ayunda mengangetkanku"ajak gabung"kataku datar."lo serius mey"katanya tidak yakin."gue udah baikan kok"kataku santai."yohanes,sini gabung sama kita"teriak ayunda dengan suara toa-nya."eh,kalian disini juga?"tanyanya kaget."iya,tumben sendirian?"tanya ayunda."hmm"gumam yohanes."habis ini kalian mau ikut gue nggak?"tanya yohanes."kemana?"sahutku datar."ke rumah sakit,njenguk si aldo"katanyadengan sedih."boleh juga"kataku."emang kak aldo kenapa?"tanya ayunda."dia menderita leukimia sejak kelas 1 smp,dan akhir-akhir ini kondisinya memburuk"jelas yohanes."Kok gue nggak tau ya?"kata ayunda."gue juga baru tau kemarin kok"jawabku."biar rame,gimana kalo kita ajak kak ferdy sama kak fahrian?"usul ayunda."terserah lo"jawabku ketus.
~•~
Kami berlima pun berjalan menyusuri koridor rumah sakit.sampai akhirnya menemukan kamar vernaldo."hai,aldo gimana keadaan lo?".tanya yohanes."ya seperti yqg lo lihat yo,malahan semakin memburuk"jawab vernaldo putus asa."jangan gitu do kita semua disini kok"kataku menyemangati."jadi ceritanya si aldo sama yohanes udah baikan ya?"tanya kak ferdy."apaan sih lo,emang kita pernah musuhan?"elak yohanes."masak lo lupa yo,3 tahun lo diem-dieman sama dia,lo lupa ya"tanya kak ferdy mengejek."kapan sih,kok gue lupa ya,yang peting gue kan udah baikan.kitakan udah jadi best friend,iya nggak do?mey"tanya yohanes cengengesan.aldo mengangguk."masak sih,gue nggak yakin kalau kita sahabat?"kataku mengelak."udah lah mey,pake ngeles segala,kita semua ini sahabat"kata yohanes bersemangat.tanpa gue sadari,fahrian menatapku tajam tanpa berkata apapun sejak tadi,gue mulai risih dan membelasnya dengan pelototan tajam,sedangkan dia tersenyum miring,dengan ekspreai yang sulit ku baca.dia mang aneh,apalagi tatapanya,tajam menakutkan,huh jadi ngeri gue."guys udah malam,pulang yuk"ajak ayunda&kak ferdy.di balas anggukan oleh mereka semua."mey,lo nggak langsung pulang"tanya ayunda,saat kami keluar dari kamar aldo."nggak,gue mau jenguk mama dulu,lo duluan aja"kataku datar.mereka mengangguk lalu berjalan pergi,akan tetapi fahrian tetap berdiri ditempatnya."lo,nggak pergi"tanyaku santai.dia menggelengkan kepala."gue mau jenguk nyokap lo"katanya datar.ha serius?kok gue jadi aneh dan awkward gini.tapi aku tetap memperbolehkanya masuk."nyokap lo koma?udah berapa lama?"tanyanya dengan ekspresi datar."3 tahun"jawabku datar,kok gue jadi ke inget masa-masa itu,air mataku pun mulai berjatuhan."sorry,gue nggak bermaksud buat lo nangis"katanya pelan."nggak kok,gue cuma bernostalgia aja".kamipun berbincang- bincang hingga larut malam."lo nggak pulang?"tanyanya kepadaku."ya pulanglah"jawabku santai"yaudah,yuk pulang,gue anter"katanya dengan tulus.aku hanya mengangguk menurutinya.terjadi keheningan di sepanjang perjalanan.tak ada satupun dari kami yang membuka suara,kami sibuk dengan fikiran masing2,sampai akhirnya mobilnyapun berhenti di depan rumahku."thanks ya buat hari ini"kataku tulus."ok"katanya sambil melajukan mobilnya meninggalkan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER AGAIN
Teen FictionCerita ini saya Revisi,karena setelah saya baca,masih banyak sekali cara penulisan yang kurang tepat dan jalan cerita yang Absurd. So far,gak beda jauh tapi banyak yang akan saya rubah agar lebih fresh,terimakasih bagi yang sudah membaca cerita saya...