Reason

75 6 0
                                    

Akhirnya aku menuruti kata leny untuk kembali ke kelas,tetapi sebelum aku masuk ke kelas.tanganku ditarik oleh yohanes."mey,gue mau bicara sama lo"katanya gelisah.akupun menurutinya menuju taman belakang."mau bicara apa?"tanyaku datar."Gue..gue suka sama lo"katanya gugup,gue hanya melongo."maksud lo apaan sih,kita kan udah jadi sahabat"kataku tak percaya."gue tau itu,dan gue juga tau kalo nggak bakal nerima gue,tapi lo terus berada di fikiran gue,beberapa hari ini gue mencoba untuk menjauh dari lo,tapi Gue nggak bisa mey"jelasnya tampak gelisah."Maaf gue nggak bisa, gue udah nganggep lo sahabat.dan gue juga nggak akan memutar kembali film yang pernah gue tonton,karena udah tau seperti apa alurnya.kalaupun suatu saat nanti film itu di putar,gue akan mengenang itu semua sebagai salah satu memori yang harus gue ambil hikmahnya,walaupun gue udah maafin lo,tapi gue nggak pernah lupa gimana dulu sakitin hati gue,sorry banget ya"kataku dengan berat,lalu berjalan pergi.'ternyata itu alasan lo,ngejauhin gue'batinku dalam hati."mey lo dari mana?"tanya leny."dari toilet"dustaku."ohh,pantesan gue cari nggak ada"katanya datar."emang kenapa?"tanyaku datar."nggak,gue cuma takut kalo lo lagi emosi,lo bisa ngelakuin hal yang enggak-enggak"Katanya."gue nggak se kriminal itu"jawabku kesal."cepetan masuk kelas,udah mau pulang nih"usir leny."iya-iya bawel"kataku sebal.

Seperti biasanya,gue pulang dengan bus.Aku berdiri di halte dekat sekolah untuk menunggu bus datang,dan akhirnya setelah 15 menit menunggu akhirnya bus pun tiba."gimana sih pak kok telat,saya udah nunggu lama nih"kataku sebal ketika akan masuk dalam bus."kalo nggak mau nunggu ya jangan naik bus"kata seseorang di belakangku yang ternyata adalah fahrian,reflek aku menoleh kaget."cepetan masuk,jangan terus mandangin gue kaya gitu"katanya dingin.aku mendengus kelas lalu berjalan mencari tempat duduk."kenapa lo duduk disini?masih banyak tempat lain yang kosong"kataku kesal ketika dia duduk di sampingku."emang gak boleh?bukanya ini tempat umum,jadi gue bebas dong duduk di mana aja"katanya datar.gue hanya diam,lalu memasang headset ketelingaku lalu mem play 'NDX a.k.a -move on' sambil berusaha memejamkan mata untuk tertidur.tapi tiba-tiba ada yang melepas headsetku."apaan sih lo,ganggu aja"kataku sambil melotot sebal."gue juga ingin dengerin musik"katanya datar."apaan sih,balikin"kataku sebal."nggak akan"katanya dingin."lo itu nyebelin banget,gue benci sama lo,bisanya cuma ganggu gue"kataku emosi."lo cantik kalo lagi marah"katanya dengan tersenyum miring,seketika membuatku blushing."tapi lebih cantik lagi kalo lo diem aja"katanya licik.gue mendengus kesal lalu mengalihkan pandangan ke arah kaca bus,tapi dengan jahilnya fahrian menendang-nendang kakiku,sontak akupun emosi."kaki lo bisa diem nggak?ngeselin banget sih lo bikin gue emosi tau"teriaku sebal."mbak jangan ribut-ribut,anak saya lagi tidur"kata ibu-ibu di belakang tempatku duduk."maaf buk,saya nggak tau"kataku menahan malu.fahrian tersenyum jahil kearahku.akhirnya bus di sampai di halte dekat rumahku."akhirnya gue bebas"kataku tersenyum jahil lalu berjalan keluar,fahrian terlihat kesal.akupun segera masuk rumah dan langsung menuju kamar.'kenapa gue selalu gugup dan deg-degan saat di dekatnya,lo harus move on meyza'batinku gelisah.jujur gue cinta tapi gue gengsi,gue kesal tapi gue juga rindu,Saat gue menjauh lo malah mendekat,saat gue ingin move on,rasa ini semakin dalam,terus apa yang harus gue lakukan?' batinku sambil mengacak-ngacak rambutku frustasi.Selama berjam -jam aku berdiam di kamar memikirkan hal-hal yang nggak penting.akhirnya gue sadar kalau hari udah petang dan waktu maghrib telah tiba.denga sigap gue pun langsung mengambil air wudhu dan sholat."hahaha elo sholat?nggak salah liat gue?"ejek meyla setelah gue selesai sholat."gini-gini gue juga alim nggak kaya lo,tampang aja kaya orang baik dan anggun,tapi sholat aja nggak pernah"ejekku balik."diem lo"bentak meyla."ada apa ini ribut-ribut"kata papa dan istrinya yang berjalan menuju kamarku."meyla tuh pa,ngejekin aku"kataku sebal."gue nggak ngejek,emang lo yang carmuk sok alim"kata meyla licik."gue nggak carmuk,gue sholat karena sholat itu kewajiban setiap muslim,walaupun gue selalu di rendahkan,gue tetep ngejalanin kewajiban"kataku sebal."sekarang aku tanya,you,you and you apakah pernah mendirikan sholat?so don't judge a book by its cover"lanjutku sambil menujuk mereka.mereka semua terdiam dan berjalan pergi satu persatu.aku terkekeh pelan,sebenarnya gue juga malu ngomong kaya tadi.lebih baik gur istirahat.

NEVER AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang