Author pov
Meyza melangkahkan kakinya menuju kelasnya dengan malas."mey,gimana masalah lo sama fahrian?"tanya ayunda&leny."gue gak tau,masalah gue semakin rumit"jawab meyza ketus.leny dan ayunda memutuskan untuk bertanya langsung pada fahrian."fahrian,kenapa sih lo gak mau ngalah,asal lo tau meyza semakin menderita gara-gara lo"kata leny dengan emosi."sok tau lo,gue cuma minta kita break sebentar,gue cuma belum siap nerima kenyataan,gue nggak ngapa-ngapain dia.gue juga gak tahan kayak gini,tapi gue nggak tau apa yang harus gue lakukan,jadi lo jangan terus mojokin gue"bentak fahrian emosi lalu pergi."kita harus gimana len,di antara mereka berdua gak ada yang mau ngalah untuk ngelurusin masalahnya"kata ayunda pasrah." gue juga bingung yun" balas leny.
Meyza berjalan melewati koridor perpustakaan,yang tanpa sadar bertemu dengan fahrian,mereka terdiam tanpa memandang seperti orang yang tidak kenal.
Meyza pov:'gue kangen kita yang dulu,setiap melihat lo menghindar, hati gue sakit.tapi gue gak punya keberanian buat bicara sama elo'batinku dalam hati.
Fahrian pov:'gue juga kangen kita yang dulu,gue gak bermaksud menghindar tapi gue belum siap menerima semua ini.gue juga sakit hati,bila gue udah siap gue akan mencoba memperbaiki hubungan kita' batinku dalam hati.
••••
Rina,mama meyza telah duduk di sofa sambil memasukan barang-barangnya ke dalam koper."ma,buat apa ini semua"tanya meyza bingung."kamu lupa,besok kita berangkat ke jepang,kamu siap-siap sana"kata rina pada meyza."kok mendadak banget sih ma,"protes meyza."mama nggak mau liat kamu terluka lebih lama,semakin cepat semakin baik"kata rani.benar saja,rina tidak setuju dengan hubungan meyza dan fahrian,setelah tau kalau fahrian anaknya andi.meyza tak membalas kata-kata mamanya.dengan berat hati meyza mengemasi barang- barangnya."oh iya,gue belum pamit sama temen-temen"kataku lemas.'oh,iya mereka kan lagi ngumpul bareng,mending gue gabung'batinku."mey,mau kemana?"tanya mama ketika melihatku berdandan rapi."mau pamitan sama temen-temen"jawabku datar,dia mengangguk mengerti.
•,"meyza,kok lo balik lagi ada apa?bukanya tadi lo pulang duluan?",aku tersenyum miring.mereka tampak bingung,namun masih tetap menikmati obrolan santainya."semuanya,gue mau bilang sesuatu"kataku gelisah."ada apa? Bilang aja,siapa tau kita bisa bantu"sahut yohanes."iya mey"tambah ayunda."gue minta maaf kalo gue punya salah sama kalian,gue kesini mau pamitan sama kalian kalo besok dan seterusnya mungkin kita nggak bisa ketemu lagi"kataku sedih."maksud lo apaan sih?"tanya leny&ayunda tampak bingung."jangan-jangan lo mau kawin lari sama fahrian"kata yohanes menebak."kalo gak di restui lo harus berusaha membujuk ortu lo,jangan kawin lari mey"tambah kak ferdy."ngomong apaan sih lo pada,dengerin meyza dulu"kata ayunda sebal."jadi,besok gue dan nyokap mau pindah ke jepang"kataku menahan air mata."berapa lama?"tanya leny."mungkin 3-4 tahun"jawabku datar."what !!"kata mereka bersamaan,mereka kaget dan nggak percaya."gue serius,makanya gue pamitan sama kalian"kataku dengan berat."lo udah bilang fahrian?"tanya leny.aku menggeleng,"gue pergi dulu guys"kataku gelisah.benar kata leny,gue harus pamitan dulu sama fahrian.aku langsung mengeluarkan ponsel untuk menghubunginya."gue mau bicara,penting.kita ketemu di restoran terakhir kali sebelum kita break"kataku to the poin,tanpa menunggu jawabanya aku langsung menutup televon.Aku berjalan di depan restoran dengan gugup dan penuh ke gelisahan.tiba-tiba rintikan air hujan,membasahi tubuhku,akupun segera berlari masuk kedalam.'hujan sore ini,adalah saksi terakhir kita bertemu,karena setelah itu aku akan melupakanmu.' batinku sambil melihat hujan gerimis di balik kaca restoran."ada apa?"tanya seseorang yang membuyarkan lamunanku.aku melemas seketika ,gugup dan canggung."gue mau ngomong sesuatu sebelum gue pergi"kataku menahan air mata."pergi?apa maksud lo?"tanyanya bingung."gue akan pindah ke jepang,dan besok gue akan berangkat,ini adalah terakhir kita ketemu,gue mau kita Putus"kataku sambil menangis."jangan bercanda,gak lucu"katanya masih bingung."gue gak bercanda gue serius,"kataku dengan terisak."gue tau gue salah tapi,bukan ini yang gue harapkan,gue cuma butuh beberapa waktu buat nerima keadaan.tapi ketika gue udah siap,lo pergi ninggalin gue?"katanya dengan ketus."gue nggak bermaksud buat begitu,tapi gue harus pergi.jujur gue cinta sama lo,tapi gue juga perlu buat ngejar masa depan gue"kataku semakin terisak." i never give up you,i love you so much,please stay with me"katanya dengan sedih."i want,but i can't it,i must follow my mom,i'm sorry"kataku masih tetap terisak."berapa lama?"tanyanya berusaha tegar." 3-4 tahun"jawabku gugup.dia memelukku sambil berkata"i'll waiting you"katanya membuatku lega.aku semakin terisak,dan ingin tetap dalam posisi ini sampai nanti.
'Gue gak akan tau apa yang terjadi 3atau4 tahun lagi pada hubungan tapi yang gue rasa saat ini adalah'nyaman'.'
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER AGAIN
Teen FictionCerita ini saya Revisi,karena setelah saya baca,masih banyak sekali cara penulisan yang kurang tepat dan jalan cerita yang Absurd. So far,gak beda jauh tapi banyak yang akan saya rubah agar lebih fresh,terimakasih bagi yang sudah membaca cerita saya...