Setelah berbaikan,kami bertiga sering menghabiskan waktu bertiga,kami bahagia seolah-olah tak pernah terjadi apa-apa.
Setelah bermain dengan mereka,akupun memutuskan untuk pulang kerumah,aku melihat sebuah koper di ruang tamu."kok ada koper,siapa yang mau pergi?"tanyaku pada pembantu."non meyla"jawabnya,membuatku melongo,meyla mau pergi?kemana?."meyza,gue tunggu lo di balkon kamar gue,cepetan"teriak meyla dari atas,akupun segera berjalan ke atas."apa?"tanyaku datar."gue..gue mau pergi"katanya gelisah."terus?"tanyaku asal."gue mau minta maaf atas semua yang gue lakukan ke lo"katanya terdengar berat."gue tau gue bukan kakak yang baik buat lo,awalnya gue cuma sebel aja sama lo,tapi tanpa gue sadar gue jadi benci sama lo.padahal gue nggak tau salah lo apa ke gue,sorry lo jadi tempat pelampiasan gue,gue kecewa karena keluarga kita jadi broken home"lanjutnya sambil menahan tangis."lo mau pergi kemana?"tanyaku ikut sedih."gue mau ke amerika,gue ingin memulai hidup baru,menjadi meyla ravelina yang lebih baik,bukan Quen of bullying lagi,sekali lagi maafin gue,gue harap lo bisa bahagia,gue nggak ingin pergi dengan rasa bersalah."katanya parau."walaupun berat,gue pasti maafin lo kok,apa sih yang enggak buat kakak sendiri?"kataku sedikit bercanda."lo bisa aja,gue jadi makin merasa bersalah"kata meyla sambil mengacak-acak rambutku."baru gue maafin beberapa detik,lo udah berani ngacak-acak rambut gue?awas aja lo,nggak bakal gue maafin selamanya"kataku sebal."i'm sorry miss criminal"katanya terkekeh lalu berjalan kebawah."liat aja lo kak"kataku sambil menyusulnya."lo mau kemana?inget gue balas lo"kataku mengancam."ya gue mau ke bandara lah,pesawat gue udah mau take off nih,lo ikut nganterin gue nggak?"tanyanya."males banget gue"kataku asal."ntar lo nyesel,trus nangisin gue di kamar,gue kan jadi nggak enak"katanya meledek."ogah,gue capek"jawabku singkat."bye,gue pergi dulu"katanya sebelum menjauh."hmm"gumamku."gak punya teman berantem lagi deh,semua musuh jadi teman,dan fahrian si onar udah jadi pacar,bakalan sepi nih hidup gue,udah gak ada drama lagi"kataku putus asa.••••3 bulan kemudian•••
Hari ini adalah hari minggu,seperti biasanya fahrian mengajaku jalan.dia telah menjemputku di depan rumah."udah lama nunggu?masuk dulu sini"kataku."nggak usah,ntar kesiangan"jawabnya tegas."beneran?"tanyaku polos."hmm,ayo cepetan"katanya sambil menariku."iya bentar"kataku lalu langsung naik ke mobilnya."kok diem aja"tanyanya padaku."hmm,gimana kabar leny,gue jarang ketemu akhir-akhir ini"tanyaku membuka suara."ya biasa aja,tapi kayaknya lagi galau gitu"jawabnya santai."kenapa?"tanyaku kepo."katanya,aldo akhir-akhir ini sulit di hubungi gitu"jawabnya datar,aku hanya mengangguk mengerti."oh, iya aku kok belum pernah liat orangtua kamu?"tanyaku penasaran."hmm,mamaku di luar negeri,dan papa sibuk dengan kerjaanya,kalau keluarga kamu?"tanyanya balik."papaku sibuk kerja,kalo mama kamu tau sendirikan?"jawabku datar."hmm"gumamnya."sudah sampai"katanya kepadaku."ohh iya"jawabku."apa ada yang sepesial hari ini?kok tumben ngajakin ke restoran?"tanyaku bingung."kamu lupa,hari ini 3 bulan aniversary kita"jawabnya santai."kok gue lupa sih,maaf ya"kataku polos."kebiasaan"jawabnya sambil mengacak-acak rambutku."hehehe"aku cengengesan.setelah duduk dan memesan makanan kamipun bersantai."setelah ini mau kemana?"tanyanya kepadaku."gimana kalo hari ini kita mengenang masa-masa kita dulu?"usulku padanya."hmm ok,kita mulai darimana?"tanyanya balik."ngopi di starbuck"jawabku bersemangat.diapun mengangguk,dan kami bersiap untuk pergi.
••
"Udah lama ya,kita gak kesini"kataku memecah keheningan."hmm"gumamnya sambil mengangguk."banyak banget kenangan di tempat ini,di sini awalku bertemu vernaldo,aku baikan dengan yohanes,ayunda pertama kencan dengan kak ferdy,dan mungkin disini awal aku jatuh cinta sama kamu."kataku sambil mengingat-ingat."jadi mulai saat itu kamu jatuh cinta sama aku?kok kamu gak bilang,"tanyanya jahil."laki-laki yang harus ngejar,dan perempuan yang di kejar.walaupun aku cinta setengah mati,nggak mungkin lah aku nembak kamu"jawabku sebal."iya-iya,tapi kamunya gensian dan nggak peka"jawabnya sebal."tapi kamunya kurang usaha"sindirku."tapi yang penting kita bahagia"katanya sambil terkekeh,akupun ikut terkekeh."sekarang waktunya melanjutkan perjalanan,gak enak lama-lama disini"katanya sambil menarik tanganku."kemana?"tanyaku tampak berfikir."masa kamu lupa,ke bioskop lah"katanya sedikit kecewa."maaf,jangan marah ya"kataku dengan sok manis,dia mengangguk pasrah.
Setelah sampai di bioskop,kami langsung memilih genre film yang ingin di putar."film horor"fahrian memilih genre horor,seketika aku melemas."kok horor sih,gue takut"kataku pasrah."dulu kan,kita milihya horor,jadi turutin gue aja"katanya datar."gak ada yang lain?"tanyaku sambil mencegahnya melangkah."jangan takut,aku disini"katanya dengan tersenyum jahil,akhirnya akupun menyerah dan mengikutinya.film terus di putar,akupun mulai menegang,tapi dia berusaha menenangkanku hingga film selesai diputar."ternyata film horor nggak se-serem yang aku kira"kataku dengan bangga.tiba-tiba handpone ku bergetar,di sela pembicaraan kami,akupun segera menggeser layar ponselku dan..
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER AGAIN
Teen FictionCerita ini saya Revisi,karena setelah saya baca,masih banyak sekali cara penulisan yang kurang tepat dan jalan cerita yang Absurd. So far,gak beda jauh tapi banyak yang akan saya rubah agar lebih fresh,terimakasih bagi yang sudah membaca cerita saya...