14: Dinner

4.2K 296 2
                                    

Semenit yang lalu aku keluar dari kamar mandi.

Aku melihat dress warna merah muda yang tergantung sangat manis di depan lemari pakaianku.

Pilihan mama.

Sebenarnya, aku suka memakai pakaian seperti itu, tapi aku lagi nggak mood sekarang.

Please ya, malem ini aku nggak ada kondangan.

Masa iya sih dinner nggak jelas kayak begituan aku harus pake baju super feminin kayak gini?

Sumpah, aku kayak orang yang mau dateng kodangan.

"Anak mama cantik banget." Ujar mama yang terlihat sangat berlebihan saat aku menuruni tangga.

"Yuk cepetan ke mobil, Prima sama papinya pasti udah nungguin." Ujar mama lagi sambil menarik tanganku agar segera menuju ke mobil.

Aku hanya mendengus kesal, dan rupanya mama sangat-sangatlah tidak peka dengan anak gadisnya ini.

***

"Pak Bramantyo." Sapa papa lalu menjabat tangan Om Bram sesaat setelah kami-aku, mama, papa-sampai di restoran.

Aku mengedarkan pandanganku ke seluruh sudut restoran mewah itu.

Pantas saja mama memaksaku memakai pakaian seperti ini.

Aku duduk di sebelah mama.

Mama memelototiku.

Apa yang salah?

"Mora sayang, duduk di sebelahnya Prima ya." Ujar mama seakan menjawab pertanyaan yang ada di kepalaku saat ini.

Aku melirik Prima yang ada di seberang tempat duduk mama.

Aha!

Sebuah ide terlintas di pikiranku.

Ini pasti seru.

***

AM-PMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang