18: "Next Week"

3.8K 265 3
                                    

"Kamu sama Arel kok kelihatannya deket banget? Kamu sama dia ada hubungan apa?"

"Pacar." Jawabku santai.

Mama mendelik seperti tidak percaya.

"Kamu pacaran sama Arel?" Tanya mama setelah susah payah menelan teh di mulutnya.

"Iya, kenapa?" Tanyaku balik.

"Kamu kan udah dijodohin sama Prima. Kamu nggak seharusnya kayak gitu."

Aku mendengus. "Aku pacaran sama Arel sebelum mama bilang ke aku kalo aku bakal dijodohin."

"Ya seharusnya, Arel itu kamu putusin. Kamu fokus sama Prima." Ujar mama dengan nada meninggi.

Yang berhak marah sebenernya siapa sih?

"Nggak. Nggak bakal. Aku nggak bakal murusin Arel. Nggak bakal nikah sama Prima." Kataku sengit.

Mama menatapku tajam.

Jadi takut.

"Dasar anak keras kepala!" Ucapnya setengah membentak.

Aku tau kok, aku emang keras kepala.

Mama berdiri dari kursinya. "Kamu selesai UAS kapan?"

"Minggu depan." Jawabku singkat.

"Minggu depan kamu nikah sama Prima, mama sama papa yang urus."

***

AM-PMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang