Aku membuka map coklat yang di dalamnya berisi pemberitahuan yang sangat penting.
Mataku berbinar-binar saat membaca pemberitahuan di dalamnya.
Aku resmi membatalkan pernikahan dengan Prima.
"Ma, Pa, aku udah resmi single lagi." Teriakku dari ruang tamu.
Terdengar suara tawa dari dalam rumah.
Mama melemparkan senyum keibuannya. "Syukurlah, mama lega. Mama selama ini nggak tau, kalo Prima itu orangnya kasar. Itu aja papa yang bilang kemarin."
"Mora cuma dibentak doang kok, ma."
"Yang penting sekarang kamu udah bebas, kan?" Tanya papa sambil menyubit pipiku pelan.
Aku meringis kecil lalu tersenyum. "Ma, Pa, mulai hari ini aku jadi pindah ke apartemen, apartemenku sebelahan sama apartemennya Brisa, jadi aku nggak sendirian."
Papa dan Mama serempak mengangguk.
"Papa heran deh, kamu beli apartemen pake uang dari mana?"
Aku tersenyum kembali. "Tabungan."
"Sebanyak itu? Mama nggak nyangka."
Aku tertawa melihat ekapresi mama. "Ya iya lah ma, tabungan aku kan dari jaman SD."
"Hebat kamu." Ujar mama lalu mengusap pelan rambutku. "Hati-hati disana, jangan nakal."
Aku mengangguk. "Mama sama papa tenang aja, aku bakal jaga sikap."
Tawa kami bertiga mengiringi kepergianku dari rumah ini.
Memang berat rasanya, tetapi ini sudah jadi keputusanku bukan?
***
Mora sama Prima itu batal nikah lo ya, bukan cerai, soalnya Mora kan nikahnya gara-gara kepaksa.
http://m.hukumonline.com/klinik/detail/lt55da9df734a73/tentang-pembatalan-nikah-dan-perceraian&ei=r4_l4tEJ&lc=id-ID&geid=10&s=1&m=967&ts=1455021061&sig=ALL1Aj5KvWc7zEIirxU6frXLOtCt3uKTbQ
Informasi lebih lanjutnya bisa dibaca disitu yaaa.
Jangan salah kaprah, Mora bukan janda huhu(((((':
Vomment boleh lah((((((:
KAMU SEDANG MEMBACA
AM-PM
Krótkie OpowiadaniaIni cerita tentang Mora, cewek keras kepala yang selalu ingin bebas dan tidak mau diatur atau ditentang. Ini juga cerita tentang Arel, cowok polos yang selalu mengalah pada siapapun dan anti menyakiti hati orang lain. Dan juga cerita tentang Prima...