13: The Conversation

4.3K 326 0
                                    

"Lo berdua ngapain?"

Sebuah suara terdengar seperti sedang menginterupsi kami.

Aku menoleh ke arah datangnya suara.

Astaga, dia lagi.

"Lo ngapain ke sini?" Tanyaku dengan nada menantang.

"Gue calon suami lo. Ja-"

Aku memotong ucapannya yang nggak ada mutunya sama sekali.

"Jadi gue harus nurut sama lo?"

Prima mengangguk.

"Ogah. Gue nggak mau nikah sama orang dodol kayak lo." Ujarku sambil memberi tatapan merendahkan.

Prima menarik tanganku. "Calon istri gue yang baik, lebih baik lo ikut sama gue sekarang."

"Gue nggak mau. Gue bisa pulang sendiri." Ujarku tegas.

"Tegas banget ya. Gue suka sama istri yang tegas kayak lo." Ucapnya sambil memegang daguku.

Aku langsung menepis tangannya yang ada di daguku. "Najis bego." Teriakku lalu berlari pulang ke rumah.

Awalnya memang niatku pulang ke rumah, tetapi kuurungkan niatku itu setelah aku melihat Arel yang berjalan mendekat ke arah Prima.

Aku bersembunyi di balik pohon yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Kak, gue tau lo orang yang baik." Ujar Arel memulai percakapan.

Prima memicingkan matanya. "Maksud lo?"

Arel tersenyum. "Gue titip Mora ya, gue sayang banget sama dia. Gue tau, lo orang yang pas buat jagain dia."

Prima tertawa, menurutku seperti tertawa antagonis. "Lo pacaran sama Mora? Calon istri gue?"

Arel terdiam.

Prima kembali tertawa. "Lupain tuh cewek, dia punya gue. Dia calon istri gue, lo bukan siapa-siapanya dia."

Arel terdiam.

Hening sesaat menjadi suasana saat ini.

"Gue tau, gue emang bukan siapa-siapanya Mora. Tapi gue sayang banget sama dia, gue pengen dia nggak jatuh ke orang yang salah. Gue yakin, lo orang yang tepat, kak." Ujar Arel serius.

"Gue nggak janji." Jawab Prima yang terlihat tidak serius sama sekali.

"Dia cewek yang baik, gue harap, lo sama dia bahagia. Gue duluan." Ucap Arel lalu berjalan pergi menjauhi taman.

Aku mengambil nafas dengan paksa. Sesak di dadaku saat ini sangat terasa.

Apa yang harus aku lakukan?

***

AM-PMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang