Kak Ari memandang Sulthan dengan sewot. "Apa, sih, lu kepo amat." Ujarnya sambil berlalu, memasuki kamarnya yang disusul juga oleh Sulthan.
"Iya, lah, gue kepo. Masa ada orang yang suka sama cewek model dia. Penampilannya aja udah ngaco banget." Ucap Sulthan yang duduk di ranjang milik kakaknya.
"Ya gue juga gak tau sih. Tapi gue suka sama matanya. Gue suka sama cara dia melihat apapun yang dia lihat setiap dia membuka mata. Tatapannya tajam. Tulus. Nyaman." Kak Ari bangkit dari duduknya di kursi, lalu tiduran di sebelah Sulthan sambil senyum-senyum.
Sulthan menatap kakaknya itu dengan penuh keheranan. "Udah? Cuma itu doang?"
"Bukan karena itu juga sih. Selain matanya, kalo lo perhatiin, bodynya juga lumayan mantep. Kayak model-model Victoria Secret."
Sulthan pun menjitak kepala kakaknya itu, lalu berkata, "Jiahhh.. Udah gue duga. Pasti penyebabnya itu, tuh. Kalo bodynya gak bohay ya lu mana mau sama si Nikita. Dilirik aja kagak kali,".
"Ah, elu kayak bukan cowok aja, sih. Pikiran cowok kan emang ditakdirkan kayak gitu kali."
"Iya sih.. Eh tapi, Kak. Kalo seandainya si Nikita malah sukanya sama gue, gimana?" Tanya Sulthan, menggoda kakaknya.
"Emang dia mau sama cowok kayak elu? Keren aja kagak. Jah.."
"Yeeee, sialan lu. Gini-gini juga gue digilai wanita satu angkatan, asal tau aja lu, Kak." Jawab Sulthan tak mau kalah.
"Ah, lu sih cuma wanita satu angkatan. Kalo gue udah satu sekolah! Hahahahaha.."
"Hhhh yaudah deh terserah elu aja. Gue bisa gila kalo terus lama-lama ngobrol sama elu." Sulthan beranjak dari duduknya, pergi ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blackstrips
Teen FictionKehidupan Nikita abstrak setelah ditinggal Haidar. Ia berasa ingin mati. Hilang ke inti bumi. Lenyap bagai asap. Dan sampai Nikita bertemu Sulthan, akankah hidupnya berubah? Atau justru ia semakin ingin mengecilkan badannya seperti atom dan mulai me...