"Lo gak bisa memikul rasa sakit lo sendirian, Nik. Harus ada seseorang yang bisa memikul rasa itu bersama lo."
Sulthan sudah berada di taman belakang rumah Nikita, duduk di ayunan besar, sementara Nikita duduk di seberangnya dengan air mata yang sudah mengering dan suara serak bekas menangis.
"Oke, gue bakal jujur."
Nikita menarik napas dalam sambil memejamkan mata. Ia berpikir, apakah Sultan bisa ia percaya? Apakah dia adalah orang yang dipilih Tuhan untuk memikul rasa sakit bersamanya?
"Gue itu..." Ujar Nikita. "Mantannya Haidar."
Sulthan sontak kaget dan melebarkan matanya. "WHAT THE... FUFUFUFUFUFU... CK?!!"
Nikita menghela napasnya dan memandang kosong ke kakinya yang tidak dialasi apapun.
"Yaa sebenernya gue juga agak aneh, sih, dimulai dari kalian berantem di Sekolah pas lo dianter balik Hafizh. Tapi, pas gue denger dari lo langsung gue tetep kaget, lah." Tutur Sulthan. "Terus, apa masalahnya?" Lanjutnya.
"Dulu dia ninggalin gue seenak dia, terus dia dateng lagi dan maksa gue untuk balik sama dia. Gue sayang sama dia. Dia tau kalau gue sayang sama dia, makanya dia tega ninggalin gue dan seenaknya balik ke gue, karena dia tau kalo gue gak akan ninggalin dia." Ujar Nikita dengan suaranya yang bergetar. Sekelebat peristiwa masa lalu muncul di otaknya.
"Lo harus mulai cuek, lah, ke dia. Lo tunjukkin ke dia bahwa lo tuh gak bisa dimainin kayak gitu."
"Gue udah berusaha buat gak peduli apapun tentang dia. Tapi gue tetep gak bisa, perasaan gue malah makin menjadi-jadi, apalagi pas ketemu lagi sama dia."
"Yaudah gini, deh. Apa yang bisa gue lakuin biar lo gak inget-inget dia lagi?" Tanya Sulthan.
"Tolong, lindungi gue. Jangan biarin gue ketemu sama dia, karena itu bisa memicu dia untuk ngungkit-ngungkit masa lalu."
"Oke, itu, sih, gampang buat gue."
Nikita dengan gerak cepat langsung pindah duduk ke sebelah Sulthan dan memeluknya erat, sangat sangat erat. "Thanks, ya, Sulthan. Lo memang bener-bener sahabat gue yang paling ngertiin gue. Gak nyesel gue bisa kenal sama lo."
Sulthan membalas pelukan itu.
HAI AKHIRNYA KAMI KEMBALI SETELAH SEKIAN LAMA TIDAK MENGURUS STORY INI, SEMOGA KALIAN SUKA YAH DAN JANGAN LUPA BUAT VOTE DAN COMMENT YA💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Blackstrips
Teen FictionKehidupan Nikita abstrak setelah ditinggal Haidar. Ia berasa ingin mati. Hilang ke inti bumi. Lenyap bagai asap. Dan sampai Nikita bertemu Sulthan, akankah hidupnya berubah? Atau justru ia semakin ingin mengecilkan badannya seperti atom dan mulai me...