"Iiihhhh sakit tau!" Ringis Nikita
"Suruh siapa tidur mulu kek kebo" Balas Sulthan dengan mengulurkan lidahnya
"Ngantuk, suruh siapa lo dateng jemput gue nya kepagian" Kata Nikita setengah sadar
"Ohiya Nik...." Balas Sulthan
"Apa?" Kata Nikita seraya mengucek kucek matanya
"Itu" Kata Sulthan dengan menatap kearah bibir Nikita yang dilapisi oleh lipstick berwarna merah ati
"Hapus?" Tanya Nikita dengan tatapan bingung
Sulthan menarik nafasnya lalu menghembuskannya, dia memegang dagu Nikita dan memutarkan kepala Nikita agar menatapnya, "Kan udah gue bilang Nik, gue gamau lo pake make up yang berlebihan banget. Menurut gue sih, lo no make up juga udah cantik"
Nikita membuka tasnya dan mulai mencari - cari tissue basah untuk menghapus make up nya.
Setelah dia menemukan tissue basahnya. Ia mulai menghapus make upnya. Mulai dari lipstick, blush on, mascara, sampai bedak.
"Udah nih, Than. Udah gue hapus semua" Kata Nikita dengan muka kusutnya
"Kenapa cemberut sih Nik? Lo gasuka gue suruh hapus make up lo? Kalo lo gasuka kenapa lo nurut - nurut aja sih?" Kata Sulthan menatap Nikita bingung
"Karena... Ya.... Mmmmm.... Ya gapapa sih, udah yu ah cepet ke kelas nanti telat lagi mana sekarang pelajaran pertama itu pelajarannya Miss Hailey lagi, gue ngantuk ngedengerin sejarah dia" Kata Nikita mengalihkan pembicaraan
"Lo ngantuk? Pelajaran Miss Hailey kan besok ahahahaha terus kita gaakan telat juga lagi orang sekarang masih jam 6 pagi, masuk sekolah 1 jam lagi Nik ahahaha lo ada yang ga beres Nik" Balas Sulthan yang di susul dengan tawaan
Dengan secepat kilat Nikita langsung menarik tangan Sulthan dan berkata, "IIIHHHHHH UDAH AH AYO CEPETAN!"
. . .
Sulthan POV"Udah kali Nik narik tangan guenya, betah amat dah" cibir ku ke Nikita
Dia langsung melepaskan tanganku dan wajahnya mulai memerah
"Nik, kok malah merah muka lo?" Tanya gue bingung
Dia malah nyengir seperti tak terjadi apa - apa. Ekspresinya itu, LUCU!
KRAYUKKK... KRAYUKKKK
"Itu suara perut lo?" Tanyaku
"Iya ehehehe" balasnya sambil nyengir
"Jangan bilang kalo lo ga sarapan" Kata gue dengan menatap tajam padanya
"Gue ga sempet soalnya. Gue takutnya kalo gue sarapan dulu tadi malah nanti telat gara gara gue" balasnya
"Ya kan bisa di bawa ke mobil kali Nik"
"Nah itu, ga kepikirin sama gue ehehehe"
"Jadi mau makan di kantin?" Tanyaku
"Emang udah buka?" Tanyanya sambil menaikkan satu alisnya
"Malah balik nanya aduh, kayaknya sih belum buka tapi 10 menit lagi pasti ada beberapa yang udah buka deh"
"Kelamaan keles, keburu busung lapar gue" Jawabnya sambil memutarkan mata
. . .
Sulthan pun mulai berpikir keras agar bisa mendapatkan makanan untuk Nikita.
"Ohiya gue inget! Lo makan roti gue aja, bikinan nyokap gue nih, pasti lo suka. Lo mau ga?" Tawar Sulthan
"Kalo gue makan, nanti lo makan apa hey?" Kata Nikita malah balik nanya
"Gampangsih gue mah, gausah dipikirin lagian tadi di rumah udah minum susu kok, gausah perhatian gitu deh" Kata Sulthan sambil me meletkan lidahnya
"Susu? Seorang Sulthan yang katanya ganteng minum susu? Kayak bocah deh ahahaha" Ledek Nikita
"Gausah nge ledek gue deh ah" Balas Sulthan dengan mimik datar "Sekarang kita urus cacing cacing perut lo dulu deh, ganggu banget dari tadi" lanjut Sulthan sambil menarik tangan Nikita masuk kedalam kelas
Sulthan langsung menarik Nikita ke dalam kelas dan langsung menuju bangku No 2, tepat di bangku Nikita.
Setelah mereka berdua duduk. Dengan sigap, Sulthan langsung mengambil kotak makanan berwarna hijau dari tas nya dan langsung membuka tutup kotak makan itu.
"Nih buat lo semua" Kata Sulthan mengarahkan kotak makanannya ke Nikita
"Semua? Gue ga serakus itu juga sih. Mending gini deh, gue bagi dua dulu rotinya biar setengah buat lo dan setengah lagi buat gue" Kata Nikita merobek roti itu menjadi 2 bagian
Nikita mengambil roti bagiannya dan mulai menggigit sedikit ujungnya dan mulai mengunyah
"Gimana? Enak kan? Pasti lo ketagihan kan? Nih mending bagian gue buat lo aja" tawar Sulthan
"ENAK BANGET GILAAA! NYESEL BAGI BAGI SAMA LO AHAAHAHAHAHA GA DENG, buat lo aja, ini udah cukup buat gue"
"Yakin? Yaudah, suapin gue dong tangan gue pegel nih gabisa ngambil rotinya" canda Sulthan
"Alay" Balas Nikita sewot
Niat awal Sulthan hanya sekedar becanda, tapi entah kesurupan jin apa Nikita langsung mengambil roti bagian Sulthan dan mulai mendekatkan rotinya ke mulut Sulthan
"Nih cepet makan, soalnya kalo misalnya lo sakit nanti gaada yang nganter gue balik lagi ahahaha" Canda Nikita
Sulthan menggigit rotinya dan mulai mengunyah dengan lahapnya
"Gini ya rasanya disuapin cewe cantik ahahaha, sekarang gantian gue yang bakalan nyuapin lo" Kata Sulthan
Sulthan mengambil roti yang ada di tangan Nikita dan mulai mendekatkan rotinya ke dalam mulut Nikita
"Jugijugijugiju kereta api mau masuk terowongan tuuut tutttt tuuuuttttttt" Teriak Sulthan
"IIIIIHHHHH SULTHAN! BUKAN ANAK KECIL LAGI AH BETE" kata Nikita dengan bibir cemberutnya
"Yaudah nih makan biar Sehat ahahaha" Kata Sulthan mulai memasukkan roti ke dalam mulut Nikita
"WADUUH....." teriak seseorang
Nikita dan Sulthan dengan refleks langsung memusatkan pandangan mereka ke sumber suara
"Gue ketinggalan apaan nih? Udah suap suapan aja kalian" Kata Hafizh
KAMU SEDANG MEMBACA
Blackstrips
Teen FictionKehidupan Nikita abstrak setelah ditinggal Haidar. Ia berasa ingin mati. Hilang ke inti bumi. Lenyap bagai asap. Dan sampai Nikita bertemu Sulthan, akankah hidupnya berubah? Atau justru ia semakin ingin mengecilkan badannya seperti atom dan mulai me...