Speechless

26 15 2
                                    

Haidar langsung menaruh pizzanya di meja, lalu pamit pulang kepada keduanya. Ia tidak mau dengan kedatangannya memicu pertengkaran antara dia dan Nikita. Ia juga tidak mau melihat Nikita dan Sulthan berduaan di rumah Nikita.

"Lo bakalan makan juga tu pizza dari si Haidar?" Tanya Sulthan memulai obrolan mereka kembali

"Ya jelas engga lah" Jawab Nikita dengan santai

"Lah kenapa? Nanti mubazir kalo ga dimakan, mending makan aja deh Nik" Saran Sulthan

"Gaakan gue buang kok, nanti kan ada ade gue" jawabnya disusuli satu gigitan martabak yang ada di tangan kanannya

"Oh lo punya adik juga?" Tanya Sulthan sedikit kaget, "Gue kira dandanan lo kayak gini gara gara lo gapunya temen ahahaha" Sambung Sulthan

Lo gatau cerita gue Than, lo gatau... Batin Nikita

"Buset! Udah jam 5 sore aja gila, gue pamit pulang ya Nik. Besok jangan lupa gue jemput lagi oke?"

"Oke" Jawab Nikita dengan senyum di bibirnya

Kalo senyum begini kan keliatannya lebih cantik Nik kata lubuk hati Sulthan yang paling dalam

.
Sekarang Nikita kembali sendirian lagi di rumahnya yang cukup luas, tapi sepi bak hutan belantara.

Tanpa sadar, seseorang masuk ke dalam rumahnya dan menepuk pundak Nikita.

"WOY SIAPA LO?!" Tanya Nikita dengan suara geraman harimaunya

"I-n-i aku kak, Kamila" jawab gadis kecil bernama Kamila itu

"Huft, gue kira siapa. Tuhh dimakan ya pizzanya, semuanya buat elo. Suka kan?" Tanya Nikita sembari meninggalkan Kamila untuk pergi menuju kamarnya

Gadis kecil yang menamai dirinya Kamila tersebut hanya bisa diam mematung karena tingkah Kakaknya yang di luar dugaannya.

Dia benar benar kaget karena Kakaknya tak bersikap kasar padanya. Tak terasa, cairan halus nan bening menetep dan mulai membasahi pipi Kamila.

BlackstripsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang