Belum genap Haidar akan menjawab, terdengar suara klakson motor dari luar gerbang sekolah. Dengan refleks Haidar dan Nikita menoleh ke arah sumber suara. Ternyata Hafizh!
"NIK! MAU PULANG SAMA GUE, GAK??" Teriak Hafizh dari luar sana.
Aaahhh thanks God! Hafizh datang di saat Nikita butuh pertolongan seseorang untuk bisa menyingkir dari cowok gak tau malu seperti Haidar. Entah mungkin Nikita sedang beruntung saat ini.
Nikita melepas cengkraman Haidar dengan kasar, lalu berlari menuju Hafizh. Haidar memandang kosong ke arah mereka berdua yang berlalu pergi meninggalkannya.
Tidak ada percakapan selama perjalanan antara Nikita dan Hafizh.
"Tadi gue liat lo kayak berantem gitu sama cowok itu, makanya gue mau anter lo pulang." Ucap Hafizh saat di lampu merah. "Lo kenal sama cowok itu?" Tanya Hafizh.
Nikita menghela napasnya kasar. Ia tak mau membahas ini dengan orang yang tak ia kenal dekat, walaupun ia tahu bahwa Hafizh akan menjaga rahasianya.
"Yaudah gak apa-apa kalo lo gak mau jawab. Bukan urusan gue juga." Ujar Hafizh.
Lampu berganti warna menjadi kuning, lalu hijau. Hafizh pun memajukan motornya.
"Rumah lo alamatnya di mana?" Tanya Hafizh. Nikita pun memberitahu alamat rumahnya.
"Thanks, ya, udah anter gue balik. Lo penyelamat gue banget tadi." Ujar Nikita di tengah bisingnya kendaraan yang melaju. Hafizh hanya mengangguk pelan.
Mereka pun sampai di depan rumah Nikita. Tanpa kata, Nikita langsung masuk ke rumahnya. Hafizh mengerti, mungkin dia sedang berada di masalah terbesarnya sehingga bersikap seperti itu.
....."DEMI APA, FIZH?!" Teriak Sulthan dari balik handphonenya setelah Hafizh menceritakan kronologis kejadian tadi saat pulang sekolah.
"Iya, dia kayak berantem gitu sama si murid baru. Pas gue tanya, si Nikitanya gak mau jawab." Ujar Hafizh.
Sulthan memijat kepalanya yang terasa makin pening. Ia lalu rebahan di kasurnya, menyelimuti sebagian tubuhnya dengan selimut.
"Terus gue harus gimana?" Tanya Sulthan.
"Yaa, lo tanya, lah, ke dia. Tapi jangan sekarang, emosi dia kayaknya lagi gak stabil."
"Okelah, tar gue coba. Thanks, Fizh, informasinya."
Keduanya menutup panggilan.
Sulthan menatap langit-langit kamarnya sambil berpikir. Ada hubungan apa Nikita dengan si murid baru? Siapa namanya? Oh, Haidar!
Sulthan pun mencoba tidur dengan perasaan tak keruan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blackstrips
Teen FictionKehidupan Nikita abstrak setelah ditinggal Haidar. Ia berasa ingin mati. Hilang ke inti bumi. Lenyap bagai asap. Dan sampai Nikita bertemu Sulthan, akankah hidupnya berubah? Atau justru ia semakin ingin mengecilkan badannya seperti atom dan mulai me...