next part (6)

1.4K 50 0
                                    

Aline POV

            Saat aku terbangun dari tidurku aku melihat sebuah boneka beruang yang sangat besar dan sebucket bunga mawar putih. Apa Harry yang membeli semua ini ? Disatu sisi hatiku bahagia tapi disisi lain hatiku masih sakit karna kejadian kemarin. Kuputuskan untuk mandi lalu turun menuju ruang keluarga. Saat sampai diruang keluarga kulihat Harry sedang bermain dengan Nathan.

“ Cepat selesaikan masalahmu dengan Harry !”, bisik Zayn.

“ Aku tidak yakin Zayn, aku masih sakit hati !”, jawabku lalu menghampiri Nathan dan Harry.

“ Mommy...., apa Mommy sudah sehat ?”, tanya Nathan.

“ Ya, apa Nathan sudah mandi ?”, tanyaku pada Nathan.

“ Sudah tadi aku mandi dengan Daddy, Daddy bilang kalau aku akan mempunyai adik, benarkah Mommy ?”, tanya Nathan dengan wajah bahagianya.

“ Hmmmm..., iya Nathan !”, jawabku sambil mencubit pipinya yang menggemaskan.

“ Benarkan Nathan Daddy tidak bohong !”, kata Harry lalu dia duduk di sampingku.

“ Mommy adikku perempuan atau laki – laki ?”, tanya Nathan.

“ Mommy belum tau, kita harus menunggu 4 bulan lagi baru bisa tahu !”, jawabku.

            Nathan lalu menempelkan telinganya keperutku.

“ Apa yang kau lakukan sayang ?”, tanyaku pada Nathan.

            Nathan hanya tertawa lalu membisikkan sesuatu pada Harry.

“ Nathan bilang adiknya sedang lapar !”, kata Harry.

            Aku tertawa mendengarnya, mungkin Nathan tadi mendengar perutku berbunyi.

“ Kau mau makan apa biar ku masakkan ?”, tanya Harry sambil memainkan rambutku.

            Aku menepis tangannya dan berdiri.

“ Come on Nathan ayo kita makan !”, ajakku.

“ Mommy tidak mengajak Daddy ?”, tanya Nathan lalu menggandeng tangan Harry.

“ Baiklah ayo makan, come on Nathan uncle Zayn sudah menunggu !”, kataku.

Harry POV

            Sepertinya Aline masih marah denganku. Bahkan saat aku memainkan rambutnya, Aline langsung menepis tanganku dengan kasar. Aline masih benar – benar marah padaku. Saat dimeja makan, Aline lebih memilih duduk disamping Zayn dari pada duduk di sampingku.

“ Besok pagi kita harus kembali untuk tour, tadi Simon menelphoneku !”, kata Zayn membuka pembicaraan diantara kami.

“ Ohh !”, ucap Aline singkat.

“ Kau bisa ikut jika kau mau, aku sudah bicara pada Simon tadi !”, kata Zayn.

“ Tidak usah, aku tinggal disini saja !”, jawab Aline dengan nada datarnya.

“ Mommy aku sudah selesai makan, aku mau bermain mobil remotku !”, kata Nathan.

“ Lily bisa kau temani Nathan bermain !”, kataku pada Lily. Nathan dan Lily lalu menuju ruang keluarga.

“ Tapi kau tidak mungkin mengurus Nathan sendiri, aku takut kau kelelahan !”, kataku pada Aline.

“ Sejak kapan kau peduli padaku ?”, tanyanya sarkastik.

They Dont Know About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang