Next Part 25

755 39 11
                                    

Zoya POV

“ Selamat pagi ”, ucapku pada semua orang yang ada didalam ruangan ini.

“ Selamat pagi Mrs. Zoela ”, sapa Liam. Dia sangat sopan masih sama seperti dulu.

“ Please just call me Angel ”, kataku meralat.

“ Baiklah Angel, selamat pagi ”, kata kelima laki – laki yang sedang berdiri didepanku.

“ Oh iya, syuting untuk iklannya sudah sampai mana, maaf aku terlambat karena ada urusan sebentar tadi ”, kataku sambil melihat jadwal acara syuting hari ini.

“ Setelah ini kami akan mulai syuting Mrs. Zoela ”, jawab salah satu staff-ku.

“ Okay, hari ini aku akan menggantikan Dani untuk mengawasi proses syuting iklan hari ini ”, kataku lalu duduk disamping kursi sutradara.

            Proses syuting berlangsung cukup lama, karena kelima laki – laki ini sulit diam   menurutku. Louis dengan teriakannya, Niall yang suka makan, Zayn yang usil, Harry dengan tingkah anehnya  dan Liam dengan sabar mengatur yang lain.

“  Zoya boleh aku bertanya sesuatu ?”, Tanya Harry yang entah sejak kapan sudah duduk disampingku.

“ Maaf sebelumnya panggil aku Angel karena hanya Daniel yang boleh memanggilku Zoya begitu juga sebaliknya hanya aku yang boleh memanggil Daniel dengan Dani ”, kataku panjang lebar.

“ Baiklah Angel, aku akan memanggilmu Angel karena nama itu sangat cocok dengan dirimu yang seperti malaikat ”, Harry tidak pernah berubah.

“ Okay, kau tadi mau bertanya apa ?”, tanyaku sekali lagi.

“ Apa kau yakin kau bukan Aline ?”, Tanya Harry dengan pandangan berharap. Dan aku ingin menjawab iya, tapi aku tidak bisa.

“ Bukan, apa semirip itukah aku dengan Aline ?”, tanyaku balik.

“ Iya ”, jawabnya singkat lalu meninggalkanku sendiri.

“ Zoya ”, ini pasti Daniel.

“ Dani, I miss you so much ”, kataku lalu memeluknya dengan erat.

“ Zoya kita pulang sekarang ya, biar anak buahku yang mengawasi proses syuting hari ini ”, kata Daniel lalu menggiringku keluar dari ruangan ini.

            Kami berjalan beriringan menuju tempat parkir. Daniel tidak pernah melepas genggaman tangannya. Sesampainya dimobil keadaan masih hening.

“ Dani, kapan kita kembali ke Perancis ?”, tanyaku memecah suasana hening ini.

“ Setelah semua urusanku selesai ”, jawab Daniel sambil mengusap kepalaku.

“ Aku takut aku tidak bisa menahan ini lebih lama ”, kataku sambil bersandar dibahunya.

“ Zoya kau masih ingat dengan janjimu untuk tidak meninggalkanku karena hanya aku yang kau butuhkan didunia ini kan ?”, Kata Daniel dengan tegas.

“ Aku mengingatnya hanya saja bertemu dengan mereka setiap hari membuatku tidak kuat, aku takut aku akan kembali menjadi Aline ”, kataku dengan lirih.

“ Kau bukan Aline kau adalah Zoya, ingat itu, jangan bahas ini lagi !”, Daniel lalu memacu mobilnya dengan sangat cepat.

            Hingga disebuah persimpangan dia hampir menabrak seseorang tetapi masih dapat dicegah. Daniel menginjak rem tepat didepan orang itu.

“ Zoya maaf kan aku, tidak seharusnya aku seemosi ini, aku akan turun tunggu disini ”, kata Daniel lalu turun dari mobil.

            Daniel menghampiri orang itu. Daniel lalu berbicara dengannya dan memberi beberapa lembah uang. Tiba – tiba ponsel Daniel berbunyi dan dia sangat serius menerima telephone. Orang itu lalu mulai mendekati mobil dan sialnya kaca mobilku dalam keadaan terbuka. Orang itu semakin mendekat, aku lalu menutup kedua wajahku, ingatan saat aku diculik mulai muncul lagi.

They Dont Know About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang