Next Part 17

1K 52 12
                                    

Harry POV

“ Hallobagaimana Kendall, apa semuanya sudah siap ?”, kataku sedikit berbisik.

“ Baiklah, sebelumnya terima kasih ya sudah membantuku menyiapkan semuanya ”, katkau lagi.

“ Okay, pastikan semuanya beres ”, aku sedikit melirik Aline .

            Aku lalu kembali berkumpul bersama the boys dan para isterinya.

“ Harry siapa tadi ?”, Tanya Aline dengan pandangan menelisik.

“ Kendall ”, jawabku datar.

“ Kenapa Kendall menelphonemu ?”, Tanya Aline.

“ Hmm, katanya dia ingin mengajakku makan malam bersama ”, jawabku.

“ Owh…”, Aline lalu mengambil tempat duduk diantara Zayn dan Liam.

Aline POV

“ Aline bisa kau menemaniku pergi ke supermarket ?”, Tanya Zayn.

“ Memangnya Perrie kemana ?”, tanyaku.

“ Perrie ada acara jadi aku harus membantunya belanja keperluan bulanan kami, kau tidak keberatankan  ?”, Tanya Zayn.

“ Baiklah aku izin Harry dulu ya ”, kataku.

“ Tidak usah aku sudah bilang pada Harry, dia mengizinkanmu lagi pula Harry sebentar lagi juga akan pergi dengan ….”, kenapa Zayn menggantungkan kalimatnya.

“ Pargi dengan siapa Zayn ?”, tanyaku penasaran.

“ Tidak apa, sudah ayo berangkat ”, sungguh kau sangat menyebalkan Zayn.

“ Harry pergi dengan siapa Zayn ?”, tanyaku dan kami sudah ada didalam mobil Zayn.

“ Dengan Niall ”, jawab Zayn datar aku tahu dia bohong padaku.

“ Owh ”, jawabku tak kalah datar.

            Sesampainya di pusat perbelanjaan aku membantu Zayn membeli barang – barang yang ada dilist yang aku yakin ditulis oleh Perrie.

“ Aline aku duluan ya, kita bertemu diparkiran !”, kata Zayn tanpa dosa.

            Aku lalu mengantri dikasir dan membawa semua belanjaan Zayn yang sangat banyak ini. Sungguh Zayn sangat tega padaku hari ini. Aku lalu berjalan menuju tempat parker yang ada dilantai tiga. Aku keluar dari lift lalu lewat tangga darurat yang akan menghubungkan dengan tempat parkir. Dari kejauhan dapat kulihat Zayn sedang berdiri didepan mobilnya dengan kedua tangan yang melipat didepan dada dan sebatang rokok dimulutnya, aku ulangi sebatang ROKOK.

“ Zayn bukankan kau berhenti merokok ?”, tanyaku lalu mengambil rokok dimulut Zayn dan membuangnya tak lupa kumatikan apinya dulu agar tidak terjadi kebakaran.

“ Aline apa yang kau lakukan, kau sangat menyebalkan !”, kata Zayn sarkastik.

“ Kau yang menyebalkan bukankah kau dulu pernah berjanji padaku dan Perri bahwa kau akan berhenti merokok ?”, kataku dengan nada tinggi.

“ aku benci padamu Aline !”, kata Zayn kasar. Sungguh Zayn belum pernah marah seperti ini padaku sebelumnya.

“ Baiklah kalau begitu ini belanjaanmu, aku bias pulang sendiri !”, aku lalu pergi meninggalkan Zayn sendirian.

Liam POV

            Aku melihat Aline turun dari taxi dengan mata yang sedikit sembab atau bahakan sangatlah sembab.

They Dont Know About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang