Next part (7)

1.3K 41 2
                                    

Aline POV               

            Aku mencoba memperbaiki semuanya, aku berusaha melupakan kejadian di hari itu. Aku berusaha bersikap seperti sebelumnya. Aku tidak mau memikirkan kejadian itu lagi, aku tidak ingin terjadi apa – apa dengan anak yang sedang aku kandung ini. Aku mencoba membangun kepercayaanku pada Harry. Begitu juga Harry, dia juga berusaha memperbaiki semuanya. Harry sangat perhatian sekali padaku, dia selalu mengirim sms mesra. Dia rajin sekali menelphoneku dan mengajak bicara Nathan serta bayi yang sedang aku kandung sekarang. Dia berusaha untuk minum lagi, hal ini aku mempercayakannya pada Liam dan Zayn. Dia juga berjanji tidak akan membuat tatto baru lagi, yang satu ini aku percaya pada Niall.

“ Aline apa kau sudah minum vitamin mu ?”, tanya Gemma. Gemma dan Mom Anne sering berkunjung ke apartementku dan Harry sekarang. Mereka sangat perhatian padaku, anak yang aku kandung, juga Nathan.

“ Sudah tadi setelah makan siang ”, jawabku dan seulas senyum terkembang di wajahku.

“ Baguslah, aku akan melaporkannya pada Harry !”, kata Gemma lalu mengetikkan sesuatu di iPhonenya.

“ Mom apa aku boleh makan ini ?”, tanyaku pada Mom Anne. Aku selalu bertanya apa yang boleh dan tidak boleh aku makan pada Mom Anne. Aku tidak mau salah makan dan membahayakan bayi yang sedang aku kandung.

“ Coba Mom lihat dulu !”, kata Mom Anne sambil meraih makanan kaleng yang aku pegang.

            Mom Anne lalu membaca komposisinya dengan teliti.

“ Boleh tapi jangan terlalu sering makanan kaleng tidak baik jika dimakan terlalu sering !”, jelas Mom Anne.

“ Baik Mom !”, jawabku dengan semangat.

“ Aline Mom dan Gemma kali ini tidak bisa lama disini, Mom dan Gemma pulang dulu ya !”, kata Mom Anne lalu memelukku.

“ Hati – hati dirumah ya sister !”, kata Gemma lalu memelukku juga.

“ See you Mom and Gemma, I love you !”, kataku.

            Aku masuk kembali ke apartement ku setelah mengantar Mom Anne dan Gemma sampai di lift. Tiba – tiba iPhoneku berdering, ternyata Harry.

“ Harry !”, teriakku saat melihat Harry ada di layar handphoneku.

“ Kau sepertinya sangat rindu padaku ya !”, katanya dengan sangat percaya diri.

“ Kau tidak soundcheck ?”, tanyaku pada Harry.

“ Sebentar lagi, dimana Nathan ?”, tanya Harry.

“ Nathan tidur. Sepertinya kau kurang tidur babe !”, kataku pada Harry saat melihat ada kantung mata dibawah matanya.

“ Aku tidak bisa tidur karena memikirkanmu babe !”, kata Harry dan memasang wajah manisnya. Wajahku memerah.

“ I miss you so much babe !”, kata Harry dan wajahku tambah memerah.

“ I miss you too, kapan kau day off ?”, tanyaku pada Harry.

“ Sekitar 5 hari lagi !”, kata Harry dengan nada sedih.

“ Aline !”, teriak Louis. Louis merebut iPhone Harry lagi.

“ Hai Louis,bagaiman kabarmu dan yang lain ?”, tanyaku pada Louis.

“ Kita semua sehat tapi hati kita tidak sehat, aku rindu Eleanor, Zayn rindu Perrie, Liam rindu Danielle, dan Niall rindu masakanmu Aline !”, kata Louis.

“ Apa itu Aline ?”, teriak Niall dan berusaha muncul dilayar.

“ Harry kau punya macbook kan, kenapa tidak pakai macbook saja layarnya lebih besar, kadi kita muat semuanya !”, kata Liam.

They Dont Know About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang