Next Part 18

954 51 6
                                    

Liam POV

“ Thanks God, Thanks to Directioners, Thanks to Syco and Modest, thanks to my wife I love you all ”, ucapku saat kami menerima penghargaan.

“ Liam apa kita bias pulang sekarang ?”, Tanya Danielle saat aku kembali kebanggu tempat dudukku.

“ Memangnya kenapa, soalnya setelah ini ada after party aku tidak enak meninggalkan yang lain ”, kataku sedikit bingung.

“ Aku merasa tidak enak badan Liam, bias kita pulang sekarang ?”, Tanya Danielle dan benar sekarang badannya mulai mengeluarkan keringat dingin.

“ Baiklah kalau begitu aku akan bilang pada Paul, ayo ikut aku !”, kataku.

“ Liam Danielle kalian mau kemana?”, Tanya Aline.

“ Danielle sedang tidak enak badan, kami akan pulang terlebih dahulu maaf ya, bye guys !”, kataku lalu memeluk Danielle agar dia tidak terjatuh karena aku yakin badannya pasti sangat lemas.

            Saat dimobil Danielle terus terdiam menatap jendela.

“ Liam bias kita mampir ke apotik sebentar ?”, Tanya Danielle.

“ Anything for you babe ”, jawabku dan aku menepi di sebuah apotik.

            Tak lama kemudian Danielle keluar dari apotik sambil membawa bungkusan ditangannya. Sesampainya di rumah Danielle masih belum mau berbicara dia hanya diam lalu masuk kedalam kamar kami dan masuk kamar mandi dengan pintu terkunci. Danielle keluar dengan wajar yang sangat sumringah, aku sdikit bingung dengannya.

“ Liam aku hamil….”, kata Danielle. Otakku rasanya sangat sulit mencerna kata – kata Danielle tadi.

“ Jadi kita akan punya anak ?”, tanyaku kebingungan.

“ Yap Daddy Liam !”, aku lalu memeluk Danielle dengan sangat erat.

“ Thanks Danielle, Thanks God, I love you ..!”, kataku yang terus memeluk Danielle dengan erat.

“ Liam lepaskan aku tidak bias bernafas ”, kata Danielle.

“ Maaf saying, kita harus member tahu orang tua kita dan the boys !”, ktaku bersemangat.

“ Bagaimana kalau kita membuat pesta kecil – kecilan ?”, Tanya Danielle.

“ Ide yang sangat baik Mommy Danielle !”, kataku lalu mencium perutnya.

“ Liam geli ”, kata Danielle yang tengah tersenyum dengan manis. Aku sungguh mencintainya.

“ Sekarang istirahatlah, kau tidak boleh terlalu lelah ”, kataku lalu menggendong Danielle ke atas ranjang kami.

            Setelah berganti pakaian aku menyusul Danielle dan merebahkan tubuhku disampinganya.

“ Liam besok temani aku ke dokter ya untuk memeriksakan sudah berapa bulan anak kita ini ”, kata Danielle sambil menatap mataku.

“ Tentu saja saying, apa besok kita bias mengetahui jenis kelaminnya ?”, tanyaku polos.

“ Tentu saja belum Liam itu masih lama, kita harus menunggu hingga usia kehamilanku 4 bulan  ”, jawab Danielle sambil mencubit hidungku.

“ Kalau begitu aku akan menunggumu dengan sabar anakku saying !”, kataku lalu mencium perut Danielle lagi.

“ Liam ini sangat geli ”, ucap Danielle.

“ Sebaiknya kita tidur sekarang, aku mendengar anak kita sudah mengantuk ”, aku tersenyum dan memeluk Danielle sehingga dia tidur didadaku yang bidang.

____________________________________________________________Ello everybody!!!!!

Maaf past ini pendek banget soalnya aku bikin ini pas lagi galau gara - gara Sophia sama Liam ngga putus, I miss Payzer so much :''''''''(((((

I WANT PAYZER BACK!!!!!

Btw thanks bwt yang udah comment, yang udah vote bahkan yang hanya mampir membaca, semua ini membuat aku sangat bahagia dan bersemangat untuk part selanjutnya

karena ngga ada yang nebak umur aku berapa jadi aku ngga ngasi dedikasi untuk siapapun di part ini, tapi bagi yang minat bisa comment dibawah kira - kira umur aku berapa hehehehe

I WANT +6969 readers +69 Comment +69 Vote thanks guys love you so much !!!

They Dont Know About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang