Next Part 16

1.1K 46 5
                                    

Aline POV

            Aku bangun karena Harry membangunkanku dan mengatakan ada yang ingin bertemu denganku. Aku lalu cuci muka, menyikat gigi, dan menggunakan pakaian yang sopan.

“ Saya Aline ada apa ya ?”, tanyaku dengan sopan.

“ Jadi begini saya adalah utusan dari Zoey Group, kami hendak merekrut anda untuk menjadi salah satu designer kami ”, tutur laki- laki yang ada dihadapanku sekarang.

            Aku memandang Harry sekilas.

“ Maaf tapi anda tahu darimana tentang saya ?”, tanyaku sedikit curiga.

“ Anda tentu mengenal Tuan Jacob ?”, tanyanya balik, ada apa dengan Jacob.

“ Ya, saya dulu …, hmm saya temannya ”, aku hanya ingin menjaga perasaan Harry dengan tidak mengungkit-ungkit tentang Jacob didepannya.

“ Tuan Jacob adalah salah satu pemilik saham di Zoey Group dan beliau merekomendasikan anda untuk menjadi designer baru di Zoey Group karena kami sedang ingin menggebrak pasaran dengan ide – ide anda yang tentunya fresh ”, jelas laki- laki itu lagi.

“ Boleh saya lihat proposalnya ?”, Tanya Harry.

“ Ini silahkan !”, aku lalu mendekat pada Harry dan ikut membaca isi proposalnya.

“ Kalau kau tertarik aku tidak apa – apa, aku tidak akan melarang apa yang menjadi cita – citamu ”, kata Harry saat selesai membaca proposal.

“ Tapi Harry ini ada hubungannya dengan Jacob, apa tidak apa ?”, tanyaku sedikit takut.

“ Aku percaya padamu, sekarang terserah denganmu yang penting aku sudah mengizinkanmu ”, kata Harry dengan lembut.

“ Bagaimana Nyonya Aline ?”, Tanya laki – laki ini sekali lagi.

“ Hmmm…, saya akan memutuskannya besok, saya akan mempelajari proposal da nisi kontrak ini dulu bagaimana ?”, tanyaku, jujur aku masih ragu.

“ Baiklah kalau begitu, jika anda tertarik silahkan datang ke kantor kami saja besok, ini kartu nama saya, terima kasih, maaf mengganggu pagi anda !”, kata Laki – laki ini dan dia lalu pamit pergi.

“ Harry ”, panggilku saat Harry hendak naik ke atas tangga.

“ Ada apa babe ?”, tanyanya lalu menghampiriku.

“ Apa kau benar – benar mengizinkanku Harry ?”, tanyaku.

“ Tentu saja, aku tahu kau selama ini menahan dirimu untuk tidak bekerja lagi dan kurasa ini sudah saatnya, aku terkadang merasa bersalah saat meninggalkanmu sendiri dirumah ”, jawab Harry.

“ Terima kasih Harry ”, kataku lalu memeluknya erat.

“ Hari ini Louis, Zayn dan Liam akan pindah kau tidak lupakan ?”, Tanya Harry saat melepas pelukanku.

“ Tentu tidak, maka dari itu ayo bantu aku membuat cupcakes untuk ketiga tetangga baru tercinta kita !”, ucapku semangat.

“ Okay honey !”, kata Harry tak kalah semangat.

            Kami lalu membuat cupcakes dengan berbagai toping. Aku sangat suka saat – saat bersama dengan Harry seperti ini. Aku tidak ingin kehilangannya, aku tidak akan pernah meninggalkanmu, aku sangat mencintaimu Harry.

“ Aline, earth to honey !”, kata Harry sambil mengibas – ngibaskan tangannya didepan mukaku.

“ Apa cupcakesnya sudah matang ?”, tanyaku asal.

They Dont Know About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang