Pertemuan

7.9K 339 5
                                    

Aila POV

Hari ini hari pertamaku mengunjungi sekolah ini, yaa aku murid baru, aku harus pindah ke Jakarta untuk mengurusi sesuatu disini.

Sebenarnya aku gugup sekarang, bagaimana jika teman baruku tidak menerimaku dengan senang hati, bagaimana jika aku di bully oleh mereka bagaimana jika.......

astagfirullah sepertinya aku terlalu banyak menonton sinetron, jadi berfikiran jelek seperti ini, kata bunda kita tidak boleh berprasangka buruk....
yaa aku harus ingat kata-kata itu.

Sudah beberapa menit aku menunggu di depan ruang kepala sekolah ini, di dalam bunda sedang mengurus surat-surat kepindahanku, aku akan mulai bersekolah disini besok.

Huft.....
Aku mulai bosan, aku melirik abangku yang sedang memainkan gadgetnya, yaa aku memiliki seorang kakak laki-laki yang super duper tampan, aku tau itu karena dulu sewaktu di bandung banyak teman maupun kakak kelasku yang menanyakan apapun tentangnya padaku, nasib mempunyai kakak tampan yaa seperti ini T.T

Tapi aku bersyukur walaupun sesibuk apapun, abangku ini tetap memberikan waktu berharganya untuk memperhatikanku senangnya ^^

Ohiya aku lupa mengenalkannya, abangku ini bernama Adnan Khiar ia baru dua semseter menjadi mahasiswa di Universitas Al Islam
"Ada apa?" Tanya abangku tanpa melirikku

Oh ternyata dia sadar aku memandangnya sedari tadi, abangku peka sekali.

Aku hanya terkekeh pelan lalu memasang wajah memelasku "Bang Aila bosen nih, boleh yaa bang Aila jalan-jalan di sekitar sekolah ini biar ga bingung-bingung banget besok, bang boleh yaa" kataku dengan nada memohon.

Bang adnan memandang ke arahku dan memandangku dalam lalu menghela nafas dan mengangguk "Tapi jangan jauh-jauh oke, sekolah ini luas jangan sampai kamu ga tau arah balik kesini" katanya disisipi oleh gurauan kecil pada kalimatnya.

Aku hanya mengerucutkan bibirku dan berkata "aku kan bukan anak kecil lagi bang"

Bang adnan tersenyum lembut dan berkata "kamu akan selalu jadi adik kecilnya abang" sambil mengusap kepalaku pelan,abangku ini memang overprotectiv tapi aku tau itu karena dia amat sangat menyayangiku.

Aku mengangguk kemudian berdiri dan berlalu dari pandangan abangku.

Byan POV

Gue males banget nunggu jam pulang sekolah yang berasa lama banget.

"Baiklah anak-anak ibu akhiri sampai disini jangan lupa minggu depan kita ulangan" ucapan guru sosiologi gue disertai dengan helaan nafas temen-temen gue,gue sih bodoamat mau ulangan kek engga kek bukan masalah karna iq gue yang udah diatas rata-rata, yah gue emang peringkat satu di kelas ini bahkan di sekolah ini, makannya sampe sekarang gue masih sekolah disini kalo engga mungkin gue udah ga punya tempat untuk sekolah saking bangornya.

Guru keluar, ga lama gue bangkit sambil bawa tas gue menuju keluar kelas "Weh Byan lo mau kemana?" Ucap bagas sang ketua kelas.

Gue hanya melengos pergi gitu aja tanpa memperdulikan ucapannya.

Author POV

Di taman belakang sekolah, ada seorang pelajar laki-laki yang sedang memanjat sebuah tembok yang membatasi sekolah dengan jalan luar.

"Hey kamu mau apa?"
Tanya seorang gadis cantik berhijab yang berjalan mendekatinya.

Sang siswapun menoleh lalu tertegun sebentar "cantik" ucapnya dalam hati lalu ia menggeleng dan tersadar dari lamunannya.

"gue mau boloslah apalagi emangnya, udahlah sanah lo jangan ganggu gue" kata sang siswa dengan nada kesal.

Gadis itu mengernyit lalu menatap cowok itu tajam "kata bunda bolos itu ga baik, itu artinya kamu ga bersyukur udah di kasih kesempatan bersekolah"

Cewe ini kenapa sih tiba-tiba deketin gue dan ngasih nasehat gitu emangnya dia pikir dia mamah de** apa, fikir cowo itu.

"Lo diem ajadeh gausah berisik nanti ketauan guru, gausah urusin gue" setelah mengatakan itu siswa tersebut mencoba memanjat tembok kembali tetapi......

"Eh eh lo ngapain sih lepasin tas gue" cowo itu menatap bingung gadis di belakangnya.

Yaaa gadis itu menarik-narik tasnya agar dia tidak leluasa memanjat tembok.

"Kamu ga boleh bolos,kasian orang tua kamu ngeluarin banyak keringat untuk nyekolahin kamu disini"kata gadis itu sambil tetap menarik-narik tasnya.

Belum sempat cowo itu menjawab suara seorang guru menggelegar di taman itu.

"Abyan Nandana kamu mau bolos lagi yaaa,ini sekarang pelajaran saya cepat masuk ke kelas"ucap sang guru sambil menjewer kuping byan.

Byan hanya menurut sambil mengaduh kesakitan, tak lupa memberikan tatapan tajam ke arah gadis itu.

Gadis yang ditatap bukannya takut malah memeletkan lidahnya kearah cowo itu dan pergi ke arah yang berlawanan.

Aila POV

Huft dasar cowo aneh di kasih kesempatan sekolah malah mau bolos.

Aku berjalan menuju tempat aku meninggalkan abang dan bundaku tadi, setelah dekat aku melihat bunda yang baru keluar dari ruang kepala sekolah dan melirik ke arahku.

"Kamu darimana Ai ? " ucap bunda
"Tadi aku liat-liat taman belakang sekolah ini bun" ucapku
"Yaudah ayo pulang" ucap bang Adnan sambil berlalu ke parkiran.

AILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang