Jatuh Hati

2.7K 175 4
                                    




Di sebuah taman duduk seorang gadis sambil menangis sesegukan.

Tiba-tiba muncul sebuah es krim di hadapannya.

Ketika dia melihat ke samping, ternyata seorang pria duduk tak jauh di sampingnya namun menghadap arah yang berbeda.

Ia hanya menjulurkan tangannya yang memegang es krim.

"Es krim itu bisa menaikkan mood seseorang loh. Nih ambil!"

"Byan kenapa kamu bisa ada di sini?" tanya gadis yang ternyata Aila sambil sesegukkan.

"Ga tau. Mungkin kita jodoh, makannya ketemu disini"

Aila hanya tersenyum mendengar penuturan Byan dan mengambil ice cream di tangan Byan.

Dalam hati ia mengAamiinkan ucapan Byan barusan.

Selesai menghabiskan es krim, beberapa lama mereka berdua terdiam sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Sampai Byan mulai membuka suara.

"Udah sore nih Ai, pulang yukk" ajak Byan.

"Kamu mau anterin aku pulang?" tanya Aila.

"Iyalah, gue ga yakin lo gak akan tersesat kalo pulang sendirian"

"Ish Byan mah. Yaudah ayook pulang, bagus kalo gitu aku hemat ongkos hehehe" ucap Aila dengan kekehan.

"Dasar"







Byan

Dari jarak yang lumayan jauh gue memperhatikan Gilang dan Aila.

Sebenernya gue udah berniat pulang dari tadi, tapi karna gue ngeliat Aila lagi asik ngobrol sama Gilang, gue jadi penasaran apa yang mereka omongin.

Entahlah sejak kapan sifat gue yang cuek itu bergantikan dengan kepo gini.

Gue melihat mereka mendekat ke sebuah motor.

Gue mendekat ke arah mereka dan mendengar percakapan mereka.

"Ehmm, kita naik motor lang?"

"Iya emangnya kenapa? Lo ga suka naik motor?"

"Engga, bukan gitu. Cuma..."

"Cuma apa? Lo takut gue modus? Tenang aja kali motor gue kan bukan ninja. Lagi juga kita kan masih ada penghalang tas gue. Yaudah ayo naik."

"Maaf yaa Gilang" ucap Aila ketika menaiki motor dengan berpegangan pada tas gilang.

"Lo pegangan tas gue aja. Berangkat"

Dengan cepat gue masuk ke dalam mobil
dan mengikuti mereka dari belakang.

Gue terus membuntuti mereka ke toko buku.

Melihat mereka seperti itu, entah kenapa gue merasa kesal.

Ini pertama kalinya gue ngerasain hal kaya gini.

Melihat Aila berdekatan dengan cowo lain, buat hati gue panas.

Beberapa kali Aila melirik ke segala arah, kayaknya dia merasa ada yang memperhatikannya.

Entah berapa lama gue mengintai mereka dari kejauhan, sampai akhirnya mereka beranjak menuju parkiran.

Ketika di parkiran tiba-tiba tangan Gilang bersemayam di pundak Aila.

Gue yang hendak beranjak dari tempat persembunyian langsung mengurungkan diri mendengar suara Aila.

"Astagfurullahaladzim Gilang. Kamu ngapain? " Ucap Aila marah sambil melepaskan rangkulan Gilang.

Gilang terlihat kaget melihat ekspresi Aila yang sangat emosi.

AILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang