Aku dan Kau

4.9K 331 4
                                    

Seorang gadis muda dan wanita paruh baya berjalan beriringan di lorong yang sepi pagi ini.

Ceklek,,,, bunyi pintu yang membuat susana kelas XI Mia A mendadak sunyi.

Semua mata tertuju pada gadis di samping wanita paruhbaya yang sedang menunduk.

"Anak-anak pekenalkan ini teman baru kalian ibu mohon kalian menerima kedatangannya dengan baik dan tidak mengganggunya.
Baiklah sekarang perkenalkan dirimu ke teman-teman." Ujar wanita itu sambil melirik gadis yang ada di sampingnya.

Gadis itu akhirnya mendongak dan tersenyum "assalamualaikum teman-teman namaku Aisyah Aila Varisha kalian bisa memanggilku Aila. Aku pindahan dari Bandung mohon bantuannya yaa" ucap gadis itu diiringi dengan senyum yang tak lepas di wajahnya.

"Walaikumsallam" Ujar seluruh murid dengan kompak.

"Baiklah sekarang kamu duduk di....."

"Duduk sama aku aja Aila cantik" ucap seorang murid cowo dengan mengerlingkan matanya.

Sang gadis hanya menatapnya horor dan menggeleng pelan.

Wuuahaaahaaa tawa murid  seketika membahana di ruang kelas.

"Baru permulaan udah di tolak, kasian banget sih lo Andi" ucap siswi yang bernama Mira.

Siswa yang bernama Andi itupun hanya menggerutu kesal.

"Sudahlah kalian jangan berisik biar ibu yang tentukan Aila duduk dimana."

Guru itupun memperhatikan sekeliling kelas dan melihat dua bangku kosong yang terdapat di baris paling belakang.

"Nah Aila kamu duduk di situ saja yah, oh iya kenapa Byan belum datang?" Ucap sang guru sambil menunjuk kursi yang akan ditempati oleh Aila.

Aila hanya mengangguk dan lekas pergi ke tempat duduknya, tapi di rasakannya teman-teman barunya memandangnya dengan berbagai tatapan aneh, ada yang menatapnya dengan pandangan horor, iba,  dan juga kaget.

Di tatap seperti itu oleh teman-temannya Aila mengernyit bingung dan tetap berlalu ke tempat duduknya.

Aila POV

Belum sempat aku sampai di tempat dudukku aku mendengar bunyi pintu yang terbuka.

"Misi bu, maaf saya telat."
Ucap seorang siswa yang baru memasuki kelas.

Tunggu dulu, sepertinya aku kenal dengan suara ini.

Aku menoleh dan mendapati seorang cowo yang menyampirkan tasnya di salah  satu pundak. Seragam acak-acakan, tidak memakai dasinya dengan benar dan rambutnya yang sedikit berantakan.

Yaa aku ingat dia cowo yang ingin bolos kemarin.

Dia menatap padaku, dan aku dapat melihat ada gurat kekagetan di wajahnya, tetapi hanya sebentar setelah itu dia menormalkan wajahnya kembali dan menatap ke arah wali kelasku.

"Kamu tuh yaa Byan selalu saja telat, lalu apa ini kenapa penampilanmu acak-acakan sekali?
Sekarang rapihkan pakaianmu dan duduk di tempatmu." Ujar ibu itu lalu berlalu ke papan tulis menuliskan catatan di sana.

Cowo itu mendekat kearahku, ahh tidak dia mendekat ke arah bangku di sampingku lalu duduk dengan santainya.

Aku hanya terbengong melihatnya sampai ada sebuah suara menyadarkanku.

"Heh sampe kapan lo mau berdiri terus di situ?
Pelajaran udah di mulai tuh."
Ucap cowo yang ada di hadapanku ini.

"Eh iya" ucapku sambil duduk di kursi yang berada di sampingnya.

Byan POV

Gue tiba-tiba ngantuk dengerin penjelasan guru yang bagaikan suara penghantar tidur buat gue.

Gue menelungkupkan kepala diantara tangan gue yg terlipat di atas meja dan memejamkan mata hendak tidur.

"Eh eh kamu mau tidur?"

Siapa sih ini yang berani ganggu tidur gue?!

Gue gak menghiraukan suara itu dan tetap memejamkan mata.

"Kata bunda, ga baik tidur di saat guru sedang menjelaskan itu artinya kamu menyia-nyikan ilmu tauu"

Suara ini,,, gue kenal suara ini.

Gue membuka mata dan mengerjapkannya sebentar.

"Lo lagi, ngapain sih ngerusuh mulu, udah kalo lo mau merhatiin tuh guru ya perhatiin aja ga usah ceramahin gue."
Gue mendelik kesal kearahnya

Cewe ini hanya mengerucutkan bibirnya kesal sambil menolehkan kepalanya menatap papan tulis.

Lucu juga ^^

Duhhh, gue mikir apadah barusan ga jelas banget.

Author POV

Bel istirahat berbunyi menandakan waktu istirahat selama 20 menit di mulai.

Mira yang duduk di depan Aila menoleh ke belakang dan menawarkannya untuk  ke kantin bersama.

Aila hanya menggeleng pelan dan menanyakan letak masjid sekolahnya kepada Mira.

Mirapun berniat ingin mengatar Aila sekalian ia ingin ke kantin, karena letak kantin dan masjid yang berdekatan.

Aila beranjak dari kursinya lalu menoleh ke arah Byan.

"Byan aku duluan yah," ucapnya disertai senyuman.

Byan yang sedang menelungkupkan kepalanya hanya berdehem tidak menghiraukan Aila.

Kedua perempuan itupun berjalan ke luar kelas.

"Ai lo gak salah apa ngomong kaya gitu ke Byan?! Gue sih ogah, emang sih dia tajir, ganteng, pinter tapi lo liat aja kelakuannya kaya bukan anak sekolahan." Ujar Mira dengan nada meremehkan.

"Hush kamu gak boleh gitu tau, siapa tau dia kaya gitu karena ada alasannya, kita kan ga tau kehidupan dia yang sebenarnya, aku yakin sebenarnya Byan itu orang baik kok." Ucap Aila diselingi senyum kecil, ia juga tidak yakin dengan apa yang di ucapkannya kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutnya.

"Yah serah lo deh" Mira memutarkan bola matanya malas.

Di atap sekolah, ada seorang lelaki yang duduk bersender pada tembok sambil menyesap batang rokoknya.

"Byan kamu ngapain di sini?"

Laki-laki itu menoleh kaget sambil menyembunyikan batang rokoknya.

"Kamu ngerokok yah?! Kata bunda ngerokok itu ga baik untuk kesehatan, Nih...!"
Ujar gadis itu menyodorkan permen lolipop sambil tersenyum manis ^_^

Laki-laki yang ternyata Byan termangu kaget, ia fikir Aila akan memarahinya habis-habisan dan melaporkannya ke guru tapi dugaannya salah.

Yang ia lihat sekarang Aila tengah menyodorkannya sebuah permen lolipop dengan senyum tulus tersungging di bibirnya.

Tanpa sepengetahuannya Aila telah merebut batang rokok dari tangannya dan membuangnya ke tempat sampah. Tak lupa dengan mematikan api yang ada  rokoknya.

Setelah kembali, Aila menyodorkan lolipopnya lagi.

Secara refleks tangan Byan  menggapai lolipop itu yang membuat Aila tersenyum kegirangan karena pemberiannya diterima.

Belum sempat Byan mengucapkan terima kasih,
bel berbunyi menandakan jam istirahat telah berakhir.

"Yuk kita ke kelas"
Ajak Aila sambil berjalan mendahuliu Byan menuju kelas mereka.

Byan hanya mengekor di belakangnya. Sambil bingung akan perasaannya saat ini.
Entah mengapa hatinya menghangat di perlakukan seperti itu oleh Aila.
Senyum kecil terbit di bibirnya entah ia menyadarinya atau tidak.

AILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang