Like Brothers

2K 132 11
                                    

"Gue nginap rumah lo ya malam ini" Ucap Gilang tiba-tiba.

Byan tak tahu harus berbuat apa dan hanya menganggukkan kepalanya.

Gilang berbalik tak berniat untuk memasuki rumahnya dan bergegas pergi.

Sedangkan Byan hanya mengekor di belakangnya.






Byan keluar dari kamar mandi dengan handuk basah di atas kepalanya.

"Giliran lo mandi, handuknya ada di kamar mandi. Tenang aja itu handuk baru kok, terus nanti lo bisa pakai baju gue."

"Lo seksi juga ya kalo abis mandi" ucap Gilang dengan wajah menggodanya.

Byan memutar kedua bola mata malas "Tolong jangan mengeluarkan kalimat yang bikin gue berniat untuk ngusir lo dari kamar gue"

"Gue ga yakin lo bakal tega, lo pasti nanti kangen sama gue secara gue itu kan ngangenin. Tapi kayaknya bagus juga deh, jadi gue bisa nginap di rumah Aila aja sekarang." Ucap Gilang dengan santainya

Byan langsung melemparkan tatapan tajamnya ke arah Gilang.

Gilang mengangkat kedua tangannya " Santai pak, takut amat tuan putrinya direbut."

"Gilang" sungut Byan sebal.

"Iya iya gue mandi, oh iya gue laper nih. Gue kan tamu di sini, nah tamu itukan raja jadi siapin makanan ya buat gue."

Setelah berkata seperti itu Gilang langsung melenggang pergi ke kamar mandi, Byan hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Gilang.

Moodnya cepat sekali berubah, padahal baru saja ia menunjukkan ekspresi sedih di depan dirinya.

Tapi sekarang sifat konyolnya sudah kembali.

Gilang benar-benar pintar menutupi keadaan hatinya.











Dua remaja sedang menikmati waktu makan malamnya bersama.

Byan yang memasak menu makan malam untuk mereka berdua, sebenarnya Gilang berniat membantu.

Tetapi kata membantu sepertinya tidak tepat, karena Gilang justru membuat masakan Byan hancur dengan menambahkan garam yang sangat banyak.

Itu yang membuat Byan harus mengulang acara masaknya dan menyuruh Gilang untuk menunggu dengan tenang.

Sekarang mereka menikmati makan malam dengan hening, baik Gilang maupun Byan belum ada yang membuka suara.

Mereka terlihat sangat menikmati makanannya, entah karena memang enak atau kelaparan.

Gilang menghabiskan makanannya terlebih dahulu, tak lama makanan di piring Byanpun juga sudah lenyap.

Sambil mengacungkan kedua jempolnya Gilang berseru senang "Wah masakan lo enak juga Bi, lo belajar darimana? Jangan-jangan lo mau jadi chef ya di masa depan?"

"Engga, gue cuma suka masak aja. Dulu pernah waktu bokap sibuk kerja, terus bibi ga bisa datang ke sini, gue bingung mau makan apa. Iseng-iseng gue cari resep-resep makanan di Internet terus gue penasaran buat coba. Ternyata seru juga, yaudah kalau lagi ingin gue masak deh. Gak hobi banget sih, yaa itung-itung buat persiapan kalau nanti istri gue ga bisa masak gue bisa masakin sekaligus ngajarin dia masak" ujar Byan.

Gilang memandang Byan dengan tatapan yang sulit diartikan hingga membuat Byan risih.

"Kenapa lo?" Tanya Byan menaikkan sebelah alisnya.

"Kalau gue ini cewe kayaknya gue bakal ngefans deh sama lo Bi, lo ini udah pinter,kaya,ganteng, jago masak pula" kata Gilang sambil menautkan jari-jari tangannya untuk menopang dagunya dan mengedip-ngedipkan matanya beberapa kali.

AILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang