Kehangatan

4.1K 278 2
                                    

Aila POV

Aku tak sengaja melihat Byan, ketika ingin menuju kelas.

Entah mengapa kakiku bergerak untuk mengikutinya, aku menjaga jarak beberapa meter dengannya agar tidak ketahuan.

Ternyata dia pergi menuju atap sekolah ini.

Aku berhenti sebentar, bimbang akan mengikutinya ke atap atau tidak.

Tapi aku tetap melanjutkan langkahku mengikutinya, entahlah hatiku berkata untuk terus mengikutinya.

Setelah sampai di atap, aku menemukan seorang siswa yang sedang bersender pada tembok.

Setelah mendekat ternyata itu Byan.

"Byan kamu ngapain di sini?"

Ia menoleh kaget sambil menyembunyikan batang rokoknya.

"Kamu ngerokok yah?! Kata bunda ngerokok itu ga baik untuk kesehatan, Nih...!"
Ujarku sambil menyodorkan permen lolipop kepadanya.

Aku menatap rokok yang ada ditangannya, lalu membuangnya ke tempat sampah tidak lupa mematikan apinya.

Setelah kembali,
Aku menyodorkan lollipopku lagi.

Secara refleks tangan Byan menggapai lollipop itu yang membuatku tersenyum kegirangan karena pemberianku diterima olehnya.

bel berbunyi menandakan jam istirahat telah berakhir.

"Yuk kita ke kelas"
Ajakku sambil berjalan mendahului Byan menuju kelas kami.

Byan hanya mengekor di belakangku.

Author POV

"Anak-anak tugas yang ibu berikan tadi, kamu kerjakan bersama teman sebangkumu, ibu kasih waktu kalian seminggu, minggu depan jangan lupa dikumpulkan."
Ucap bu Rani guru sejarah di Global Islamic School.

"Baik buuuu " ucap murid-murid dengan serempak.

"Kalau begitu ibu akhiri sampai disini, Assalamualaikum wr. wb. " ujar bu Rani diiringi dengan jawaban salam, serta siswa-siswi yang berhamburan menuju luar kelas.

"Jadi... kita mau ngerjain tugasnya kapan?"
Tanya Aila

Byan hanya mendengus malas, "terserah lo deh" ucapnya sambil berlalu.

"Yaudah, besok sepulang sekolah di rumahku yah."
Teriak Aila, karena Byan sudah berada di ambang pintu.

Byan hanya melirik sekilas dan lepas dari pandangan Aila.

Aila POV

Aku sedang bersantai ria dengan keluargaku malam ini.

"Gimana sekolah baru kamu Ai" ucap bunda memandangku.

"Hmmm,,, Alhamdulillah lancar bun, teman-teman baruku baik bun" ujarku sambil tersenyum.

"Trus teman sebangkumu siapa? Cewe / cowo?" Kali ini giliran ayah yang bertanya padaku.

"Cowo yah, sebenernya tadi aku ngepergokin dia ngerokok yah di atap sekolah, trus aku samperin dan aku bilang ke dia ngerokok itu ga baik, tadinya dia nyembunyiin rokoknya, tapi saat aku membuang rokoknya dan menawarkan lollipop dia mengambilnya, ehm aku pikir sebenarnya dia orang yang baik. Entah kenapa, walaupun dia keliatan kuat, tapi aku merasa ada kesedihan di matanya yah" jelasku panjang lebar.

Yah aku memang tidak pernah berbohong pada keluargaku, aku selalu mengatakan apa yang terjadi pada mereka.

Ayah,bunda dan kakakku tersentak kaget tapi kemudian bunda tersenyum, sambil mengelus kepalaku ia berkata "kamu sudah melakukan hal baik Ai, jika kamu bisa menjaga diri dan tidak terpengaruh hal buruk, kamu boleh kok berteman dengannya.
Ingat pesan bunda, jika kamu memiliki teman kamu harus memberikan dampak positif kepada temanmu itu, jangan terpengaruh oleh dampak negatif dari mereka, kamu mengerti?! "

AILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang