4

4.7K 320 12
                                    

"Apasih lo semua?" Jemima merasa risih karena sahabat sahabat nya terus menatapnya.

"Kalo kenalan sama Pascal, mau ga Jem?" Kata Claudia membuka percakapan.

"Tadi kan udah Di! Bodo banget sih lo!" Jemima mendorong pundak Claudia.

"Ya bukan gitu maksudnya, kenalan pake tanda kutip." Ausy mengangkat kedua tangan dan menggerakan jari telunjuk dan jari tengah.

"Ga ngerti." Kanasya menggaruk garuk kepala nya.

"Gue juga ga ngerti." Jemima menyetujui ucapan Kanasya.

"Nasya! lemot nya jangan mulai disini ya!" Ausy menatap Kanasya penuh arti.

Jemima semakin bingung, mengapa sekarang sahabat sahabatnya berbicara dengan kode mata.

Karena tidak ingin tahu, Jemima hanya diam memikirkan omongan sahabat sahabatnya itu.

Jemima kebingungan, berbeda dengan Pascal, Pascal justru meminta Rayyan untuk menceritakan sedikit tentang Jemima.

Pertama kali saat Pascal menanyai Jemima kepada Rayyan, Rayyan hampir mati tersedak baso, karena dalam catatan sejarah hidup Pascal, seorang Fabian Pascal tidak pernah bertanya soal perempuan apalagi mengajaknya berkenalan.

"Sukses bos?" Kata Rayyan saat melihat Pascal sudah kembali dari kantin.

"Mungkin." Pascal duduk di sebelah Rayyan.

"Ko mungkin?"

"Jemima nya kaya ga peduli sama kehadiran gue, terus tadi awkward gitu abisnya dia manggil gue Fabian Pascal." Pascal berusaha mengingat ingat kejadian di kantin tadi.

"Fabian Pascal? bukannya bagus dia tau nama lengkap lo?" tanya Rayyan lagi.

"Gue ga yakin sih dia tau nama gue, dia pasti dikasih tau sama ratu gossip disekolah ini, Claudia Anzara."

"Claudia kan emang temen satu geng nya, sama Ausy sama Kanasya." Jelas Rayyan, Pascal hanya menggangguk angguk saja.

"Yan" Pascal menganggu Rayyan yang sedang mengerjakan soal di buku latihan nya.

"Hmmm"

"Ajarin gue dong."

"Ajarin apa bos?" Rayyan berkata tapi tidak melihat kearah Pascal.

"Ngedeketin cewe lagi, karena gue udah mulai lupa gimana caranya ngedeketin cewe." Jawab Pascal dengan lantang.

Kalau kalian bertanya tentang reaksi Rayyan, Rayyan langsung menyimpan pulpen nya dan melotot kearah Pascal.

Selamat ya Rayyan, kamu baru aja dapat tugas yang berat.

"Jem ssstt!" Claudia menggoyang goyangkan tubuh Jemima.

"hmm apa sih?"

"Bangun! kita mau ceritain tentang Fabian Pascal!" Kanasya memukul pelan punggung Jemima dengan penggaris.

"Ga minat, kapan kapan aja." Jemima membetulkan posisi tidurnya.

"Jemima bangun! Ada guru matematika!" Ausy mencoba membangunkan Jemima.

"Ga mempan." Jemima tetap pada posisi nya.

"Abigail Jemima? disini tidak ada yang bernama Abigail Jemima?"

"Abigail Jemima Nuala Wiraditara?" Ulang guru matematika sekali lagi.

Jemima yang mendengar namanya dipanggil langsung mengangkat muka nya dari meja dan berkata,

"Saya."

"Kamu kerjaan nya tidur aja Abigail, sekarang bantu Ibu." guru matematika nya mengerak gerakan tangan nya menandakan Jemima harus berdiri dan berjalan kedepan kelas.

"Bantuin apa?"

"Ke kelas G, pinjem penggaris 100cm yang kayu." Jelas guru matematika.

"Sekarang?" Jemima menatap guru nya.

"Besok." Jawab guru matematika nya, Jemima langsung berjalan kembali ke arah bangku nya lalu dia berhenti karena mendengar gurunya memanggil dia lagi.

"Apalagi bu? Iya besok saya bawain."

"Sekarang Abigail! Pake nanya lagi jadi cewe jangan males jalan dong ayo bergerak hap hap hap hap!" Guru matematika nya menepuk tangan nya berkali kali.

Jemima langsung berjalan keluar kelas untuk meminjam penggaris ke kelas G. Didepan kelas G, Jemima mengetuk pintu kelasnya beberapa kali dan keluar lah ketua kelas nya.

"Nyari siapa?" Kata ketua kelas G.

"Penggaris 100cm."

"Ambil aja didalem, gue mager." Jemima mendegus kesal dan memasuki kelas G, dia berjalan ke belakang kelas G sambil mendengarkan guru bahasa sedang memarahi seseorang, Jemima menemukan penggaris 100cm yang di maksud nya dan berjalan keluar kelas.

Langkah Jemima terhenti karena dia mendengar seseorang memanggil namanya di dalam percakapan nya.

"Ada bu, tuh Jemima pacar saya."

Jemima melihat ke sumber suara dan dia menatap lelaki itu dengan tatapan kaget, seorang Fabian Pascal sedang menunjuk ke arah nya.

Dua menit sebelum Jemima datang ke kelas Pascal.

"Fabian Pascal, tugas yang kemarin kok belum masuk?"

"Lupa bu, ga ada waktu juga." Pascal memamerkan gigi putihnya.

"Emangnya jadwal kamu sepadat apa sampai lupa mengerjakan pr?"

"Padat sih bu, saya harus jemput adik, terus nongkrong ditempat biasa sampe jam 7 terus lanjut makan malem terus main games dan ngabarin pacar saya." Pascal menjelaskan sambil melihat ketua kelas nya sedang berbicara dengan seorang perempuan.

Perempuan itu langsung memasuki kelas nya, dari tempat duduknya Pascal tau perempuan itu adalah Jemima.

"Emang ada yang mau sama kamu? Laki laki pemalas." Kata guru bahasanya lagi.

"Ada bu, tuh Jemima pacar saya." Pascal menunjuk Jemima yang sedang berjalan kearah pintu kelasnya, Jemima langsung berhenti berjalan dan membalikan badan nya, seketika Jemima menatap Pascal dengan tatapan kaget dan meminta penjelasan.

"Nggak kok bu, saya ga pacaran sama Pascal." Jemima berusaha membela diri, Pascal yang mendengar hal itu langsung tersenyum dan berjalan mendekati Jemima.

Jemima semakin bingung dengan apa yang akan dilakukan Pascal, dan yang membuat Jemima tambah bingung, Pascal langsung berlutut didepan Jemima dan berkata,

"Jadi pacar gue yu?"

Semua anak kelas G terkejut, Rayyan terkejut, guru bahasa terkejut dan Claudia yang entah dari mana munculnya pun ikut terkejut.

"Ga ah." Jawab Jemima, dia langsung meninggalkan kelas G lalu tidak lupa menarik Claudia yang masih terkejut untuk segera kembali ke kelas.

"Penggaris permintaan saya mana Abigail?" Jemima langsung menyerahkan penggaris nya dan duduk ditempatnya seperti semula.

"Lo lagi dapet suatu masalah Jemima, lo nolak Fabian Pascal." Claudia berbisik.

"Ya, I know."

hiiii!
gatau kenapa idenya lagi agak lancar wkwk
wdyt guyss? jgn lupa kasih comment sm vote jg.
sedikit bocoran buat part selanjutnya, Pascal bakal lebih banyak ngomongnya dari Jemima.

Buat para readers, Salam kenal kata Pascal :p

Love, J.

An Unstoppable ArmyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang