29

2.6K 203 1
                                    

Hari sudah mulai gelap, Jemima mengantarkan Pascal sampai depan pintu rumahnya.

"Dadah." Jemima melambaikan tangan nya.

"Gak mau peluk atau apa gitu?" Pascal menggoda Jemima.

"Nggak! Udah sana cepet!" Jemima mendorong Pascal masuk ke dalam mobil.

"Apa lagi?" Jemima melihat Pascal membuka jendela mobilnya, "Jangan dibuang ya barang barang dari gue, dadah cantik!" Pascal langsung meninggalkan rumah Jemima.

Jemima menggeleng geleng kan kepala nya, saat dia berniat untuk menutup pintu, Rayyan datang, "Woi! Jangan di tutup dulu pintu nya!" Rayyan memarkirkan motornya.

"Ngapain lo?" tanya Jemima.

"Ini, tadi gue dikasih kupat tahu sama tetangga sebelah gue, dua lagi, daripada gue makan sendiri, di apartemen gaada siapa siapa, gue bagi bagi aja sama tukang makan."

"Siapa tukang makan nya? Gue?" Jemima menunjuk dirinya.

"Eh, bukan gue yang ngomong ya, lo yang ngomong sendiri." Rayyan tertawa, "Bawa piringnya dong, nanti tumpah lagi."

Jemima mengambil piring ke dapur, dan juga air putih dingin, dia meminta bibi nya membawa kan air putih dingin itu ke teras rumah.

"Eneng? Ko cowo nya banyak banget? Gak boleh banyak banyak neng ih." Bibi menggeleng geleng kan kepalanya.

"Ah bibi mah suka bikin rumor yang engga engga, sekarang mah temen aku."

"Kalau yang tadi pacar nya ya neng?" tanya Bibi lagi.

"Mau tau aja apa mau tau banget?" Jemima langsung duduk di lantai bersama Rayyan, bibi pun kembali ke dapur untuk cuci piring.

"Tadi bos baru dari sini ya?" tanya Rayyan.

"Iya, katanya ngelakuin misi rahasia." jawab Jemima.

"Misi rahasia apaan?" Rayyan membuka karet yang membungkus kertas kupat tahu.

"Misi ngebahagiain gue, katanya itung itung tanggung jawab karena bikin gue sakit hati, gila keren gak tuh bahasa nya?"

Rayyan memandang Jemima, lalu tertawa keras, "Pasangan menjijikan! Dramatis abis si bos."

"Eh! Enak aja! Sirik aja sih yang jomblo!" Jemima memukul pundak Rayyan.

"Hari sabtu, mau ketemuan dimana?"

"Lo jemput gue dong, Yan! Nanti kita nongki nongki di cafe enak deh."

"Kok gue berasa supir lo ya? Bensin nya bayarin ya, Mim!" Rayyan memakan kupat tahu nya.

"Dasar pamrih." Jemima juga memakan kupat tahu nya.

Jemima memakan kupat tahu nya dengan nikmat, setelah punya nya habis, Jemima menatap piring Rayyan yang masih banyak kupat tahu nya.

"Yan! Bagi dong." Jemima mendekati Rayyan.

"Buset! Kaga kaga, lo kan udah satu piring tadi, kenapa mau yang gue?" Rayyan menjauhkan piringnya.

"Ih, enak Yan enak, bagi dong." Jemima berusaha mengambil kupat tahu nya dengan sendoknya, tetapi sendoknya di tangkis Rayyan sehingga sendoknya terjatuh ke tanah.

"Yah kotor, lo sih Yan gue kan cuma minta." Jemima mengambil sendoknya dari lantai, lalu mendiamkan Rayyan, tibatiba sendok berisi kupat tahu ada didepan mulut Jemima, "Nih, gue kasih tapi sekali aja ya."

Jemima memakan kupat tahu Rayyan, "Mau lagi Yan, enak."

"Yaudah buka mulutnya." Rayyan memasukan kupat tahu ke mulut Jemima, "Gue berasa nyuapin anak deh."

"Oh iya Yan, kenapa lo baik banget mau ngehibur gue, padahal dulu kita cuma tau nama doang." Jemima bertanya.

"Ya, dari dulu mantan mantan nya Pascal selalu nangis nangis ke gue, minta tolong buat nyatuin dia sama Pascal lagi, tapi lo nggak, lo sama sekali gak minta tolong gue buat memperbaiki hubungan lo sama Pascal, tapi ya gue udah terbiasa ngehibur mantan mantan nya Pascal, jadi gue lakuin aja." jelas Rayyan.

"Biasa nya lo ngehiburnya kayak gini? Bawain makanan, atau makan crepes di pinggir jalan?" tanya Jemima.

Pascal mengerutkan dahinya, "Nggak lah! Mantan Pascal rata rata suka yang berkelas, dia biasanya minta gue traktir makan di restaurant mahal, atau belanja baju yang banyak, biasanya abis duit gue tiap Pascal putus."

Jemima menertawakan Rayyan, "Kasian! Untung lo punya duit nya, kalau ga harus jual diri dulu kali."

"Tapi lo limited edition sih, diajakin makanan aja udah bahagia." kata Rayyan.

"Lo lagi ngegoda gue apa gimana?" Jemima mengibaskan rambutnya, "Nggak, gak berminat sama sekali buat ngegoda lo."

"Tapi gue seneng aja, akhirnya ada satu mantan nya Pascal yang gak ngabisin duit gue. Thanks ya Mim." Rayyan menyimpan piringnya di lantai.

"Buat apa?"

"Buat gak buat atm gue jebol." Rayyan tertawa garing.

hiii!!
hujan hujan gini enaknya makan kupat tahu...... iya gak?

gak juga ya? btw ada yang penasaran sama mukanya Rayyan?

Ini dia Rayyan! Kalau mampir, jangan lupa tinggalin jejak ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini dia Rayyan!
Kalau mampir, jangan lupa tinggalin jejak ya!

Love, J.


An Unstoppable ArmyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang