35

2.5K 171 3
                                    

"Tapi lo harus denger ini." Rayyan mengeluarkan handphone nya dari saku celana nya.

"Apaan? Lo mau bikin gue nangis lagi?" tanya Jemima.

"Ngga lah, gak tega gue." jawab Rayyan, Rayyan memulai rekaman video nya, "Ini temen lo sama Pascal."

"Claudia?" Jemima memperhatikan video itu.

"Claudia Anzara, nama lo kan?"

"Ada apa?" kata Claudia.

"Bilangin ke temen lo, alias tetangga lo, kalo dia udah berhasil ngehancurin hubungan gue sama Jemima. Hebat, sangat hebat! Gue sangat bangga sama kerja kalian." Pascal meninggikan suaranya.

"Apa sih?"

"Kurang jelas? Lo, Claudia Anzara temen nya Keyra Nada yang notabe nya adalah tetangga dan temen lo, bisa gak gue minta tolong bilangin ke Keyra kalau dia, udah berhasil ngerusak hubungan gue sama Jemima. ADA YANG KURANG JELAS?" Pascal berteriak didepan muka Claudia, membuat Jemima tersentak.

"Kaget gue, Yan!" Jemima mengelus elus dada nya

"Gue, gue gak bermaksud ikut campur dalam misi ini, gue cuma disuruh buat taruhan, gue ngajakin Jemima taruhan buat dapetin lo."

"Tai." Umpat Jemima.

"Gue gak ngerti, lo sebenernya dapet apasih dari taruhan sialan itu?"

"Sama Kal, gue juga." Jemima membalas pertanyaan Pascal yang sebenarnya bukan untuk dirinya.

"Gue gak dapet apa apa, gue ngelakuin nya ikhlas. Masalahnya, gue juga suka sama lo."

"Tai banget! Kesel gue Yan! Bangsat!" Jemima meremas handphone Rayyan karena menahan kesal.

"Ngomongnya dijaga ya." Rayyan mengingatkan.

"Jangan terlalu tinggi mimpi lo! Lo bantu gue perbaiki hubungan gue atau lo bakal terima akibatnya."

Di video, Pascal meninggalkan Claudia yang masih mematung, Jemima masih menatap layar handphone Rayyan, sampai akhirnya dia melihat Claudia mengeluarkan air matanya.

"Mim, andai aja dulu gue gak sejahat ini ngajakin lo ke permainan gue." kata Claudia di video itu dan video itu berakhir.

Jemima mengembalikan handphone kepada Rayyan, "Gue harus apa Yan? Gue udah keburu jadian sama Pascal brengsek."

"Eh! Enak aja! Bos gue itu." Rayyan tidak terima.

"Bodo amat! Pascal brengsek Pascal brengsek Pascal brengsek!" Jemima berteriak teriak sambil tertawa.

"Yaudah deh ikhlas gue, ngalah aja."

"Payah!" ledek Jemima, "Yan, gue janji deh dan lo jadi saksi nya, gue gaakan nangisin lagi hal hal gapenting kayak gini."

"Kaya gini gimana maksud lo?"

"Di jadiin bahan taruhan, di munafikin temen, temen gue sendiri suka sama pacar gue, di terror sama cewe aneh, di tinggalin di restaurant dan masih banyak, pokoknya lo pegang janji gue ya Yan!" jelas Jemima.

"Gue yakin lo gaakan bisa nepatin janji ini." kata Rayyan.

*

Pascal mengetuk pintu rumah, Ausy langsung membuka pintu rumahnya, "Ada apa?"

"Jemima ada disini?" tanya Pascal.

"Lo masih nanyain tentang Jemima ke gue? Bukan nya lo yang ngebuat dia pergi jauh? Bukan nya lo yang bikin dia bukan punya lo lagi?" Ausy bertanya dengan tenang, "Kalo lo nyari Jemima untuk menyesali itu semua, selamat! lo terlambat."

"Tapi ini belum satu hari Jemima ninggalin gue!" Pascal berteriak kepada Ausy, Kanasya langsung menghampiri Ausy yang sedang berdiri di depan pintu.

"Iya emang belum satu hari, tapi dalam satu hari Jemima udah ngalamin banyak hal yang buat dia terpukul, apa lo gak malu jadi sumber kesedihan nya?" Kanasya membuka suara.

"Makanya itu gue dateng buat memperbaiki semuanya."

"Lo telat, gue ulangi sekali lagi, lo telat. Jemima udah milih Rayyan, apa lo lupa kejadian tadi? Apa harus gue ingetin?" Ausy menjawab.

Rayyan terlihat kaget, "Tau darimana?"

"Bantu gue Sy, Sya, bantu gue perbaiki semuanya." Pascal memohon kepada Ausy dan Kanasya.

Ausy menghela nafas, "Kasih dia waktu buat sendiri 3 bulan, Kal, baru kita bisa bantu lo."

"Tapi inget, ini kesempatan terakhir lo, dan gue ngelakuin ini bukan buat lo, gue cuma mau sahabat gue bahagia aja." Kanasya mendramatisir keadaan, Ausy langsung menatap Kanasya, lalu memeluk Kanasya.

"Thankyou banget, gue hutang budi sama lo semua." Pascal berterimakasih.

"Kal, masuk dulu, siapa tau haus." Kanasya menawarkan, Pascal langsung mengiyakan ajakan Kanasya.

Di dalam ruangan, Pascal membuka kacamata hitam nya yang ia pakai daritadi.

"Pascal? Mata lo kenapa?" Ausy menaruh air putih di meja lalu menghampiri Pascal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pascal? Mata lo kenapa?" Ausy menaruh air putih di meja lalu menghampiri Pascal.

"Di tonjok sama Keyra."

"Bersihin dulu aja di kamar mandi gue, kalo butuh obat nanti gue bawain." kata Ausy, Kanasya menunjukan lokasi toiletnya.

Dikamar mandi, Pascal melihat memar yang dibuat oleh Keyra, lalu mencuci sebagian sisa darahnya.

"Ancur muka ganteng gue gara gara si kampret," Pascal mengusap mukanya, "Untung masih ada kegantengan nya."
Setelah bersih, Pascal keluar dari kamar mandi dan mulai berbicara tentang Jemima kepada Ausy dan Kanasya, Pascal juga menceritakan sedikit kejadian Pascal dengan Keyra, dan Claudia yang tiba tiba menjadi aneh.

"Pantesan, gue pernah wallpaper handphone Claudia itu muka lo, Kal." kata Kanasya.

hiii!!
tinggalin jejak ya hehehe

Love, J.

An Unstoppable ArmyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang