20

2.9K 180 0
                                    

"Lo cepetan masuk, dek." Jemima tahu, Revan akan memanggilnya dengan sebutan 'dek' jika dia sedang berusaha meredam emosi nya, tidak mau menjadi samsak kemarahan abangnya, Jemima menuruti permintaan abangnya, Rayyan pun pamit pulang tetapi ia di cegat oleh Revan, kata Revan mereka perlu bicara.

"So, gue kira temen lo baik." Revan membuka percakapan, Rayyan terkekeh, "Bos emang baik bang, cuma sifatnya suka berubah ubah."

"Kenapa lu cengegesan gitu? mau gue tonjok lu?" Rayyan akhirnya diam mendengarkan omongan Revan lagi.

"Gue tuh gak suka, liat adik gue di perlakuin kaya anjing liar, okey mungkin dia gak terlalu cantik, menarik atau kriteria cewe jaman sekarang, tapi dia adik gua." Revan melirik Rayyan, "Untung ada lo, kalau gak gue gatau harus nyari dia dimana. Thanks btw, lo boleh pulang."

Rayyan pamit, Revan melihat adiknya sedang berlari terburu buru membawa jaket hitam, "Yan! Ini jaket!" Jemima berteriak tapi percuma karena motor Rayyan sudah jauh dari rumah Jemima.

"Besok aja di kembaliin nya, Nol." Revan mengusap kepala adiknya lalu mengajaknya masuk. Revan melihat gerak gerik adiknya, dia sama sekali tidak menampakan muka sedihnya, malahan Revan sama sekali tidak melihat kesedihan di mata Jemima.

"Bang, abang gak boleh kaya Pascal ya, ninggalin cewe sendiri di restaurant kasian cewe lu nanti nya." Jemima duduk di sebelah Revan.

"Kalau mau nangis, nangis aja Nol, gak papa." Revan memeluk adik satu satu nya, "Nggak, Van. Gue udah gede masa kaya gini doang nangis, gue cuma butuh abang gue nemenin gue tidur malem ini." Revan mengiyakan permintaan Jemima.

Malam ini, Revan akan menemani Jemima melewati kesedihan nya.

Revan benar benar menepati janji nya, jam 11 dia masuk ke kamar Jemima, menceritakan tentang kehidupan nya, masa percintaan nya, memberi Jemima tebak tebakan dan lain nya, Revan juga menunjukan foto favourite nya dengan Jemima, foto itu membuat Jemima sedikit tersentuh, ternyata abangnya memiliki foto berdua dengan nya.

Revan benar benar menepati janji nya, jam 11 dia masuk ke kamar Jemima, menceritakan tentang kehidupan nya, masa percintaan nya, memberi Jemima tebak tebakan dan lain nya, Revan juga menunjukan foto favourite nya dengan Jemima, foto itu membuat Je...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah ah cape ngomong gua, ayo tidur." Revan tiduran di sebelah Jemima dan menyelimuti adiknya.

*

Pagi ini bunda menyiapkan sarapan roti, tidak membuat nasi goreng atau telur ceplok karena beras nya habis, Jemima tidak terlalu memperdulikan sarapan pagi nya.

Jemima terkejut melihat seseorang yang datang dari ruang televisi, itu adalah ayahnya, ayahnya sudah pulang kerja setelah beberapa bulan bekerja di Kalimantan, "AYAH!" Jemima langsung berlari dan memeluk ayahnya, "Ayah kapan dateng?"

"Tadi malem, waktu anak gadis ayah lagi di ajak kencan sama pujaan hati nya." ayahnya menggoda nya.

"Nggak date, Yah! Bahkan gak pantes buat di bilang date." Jemima menanggapi ayahnya, "Kayanya aku udah telat, aku pergi dulu ya bun, yah, Van ayo! Revan!" Jemima berteriak teriak memanggil kaka nya.

An Unstoppable ArmyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang