36

3K 181 3
                                    

Di multimedia ada Pascal waktu ngobrol sama Jemima dirumahnya, duh si abang gantengnya😍

==========================

Sudah satu bulan penuh Rayyan menjadi buntut Jemima, dimana ada Jemima pasti ada Rayyan. Rayyan juga harus membagi bagi waktu antara Jemima dan Pascal.

Hubungan Jemima dan Pascal masih awkward, mereka hanya bertatap muka sesekali dan tersenyum tipis.

"Nih, minum dulu." Rayyan menyodorkan botol aqua dingin.

Jemima menatap Rayyan, lalu mengambil botol di tangan Rayyan, "Makasih."

Rayyan memperhatikan anggota kelas Jemima lain nya yang sedang bermain futsal, "Mim."

"Kenapa, Yan?"

"Masih suka Pascal?" tanya Rayyan.

Jemima menghela nafas, dan membetulkan rambutnya, "Gatau, gue masih bingung sama perasaan gue."

Rayyan merangkul Jemima, "Lo ngerasa sesuatu yang beda gak di antara kita?"

"Nggak."

"Berarti lo masih suka sama Pascal, abisnya kalo lo suka sama gue, lo bakal degdegan dan salah tingkah gak jelas kaya yang sering lo lakuin biasanya." Rayyan berdiri, "Coba berhubungan lagi sama Pascal, gue udah satu bulan jadi kotak pos kalian berdua terus."

Jemima mengacungkan jempol nya, dan bergabung bersama anak anak kelas nya untuk berdoa dan mengakhiri pelajaran olahraga.

Di kamar ganti, Jemima mengambil handphone nya dari loker, dia membuka applikasi LINE dan mencari nama Pascal, Jemima menimbang nimbang bagaimana cara menyapa Pascal setelah satu bulan tidak berbicara.

Jemima : hello! apa kabar?

delete.

Jemima : sup! apa kabz?

delete.

Jemima : Kal?

delete.

Jemima : Ada waktu?

send.

Ausy dan Kanasya menghampiri Jemima, mereka mengajak Jemima ke kantin untuk mengisi perut mereka setelah selesai olahraga, Jemima, Claudia dan Ausy berjalan ke keluar dari ruang ganti, mereka berpapasan dengan Claudia yang mau masuk ke dalam ruang ganti.

"Eh, lo duluan aja." kata Claudia membuka suara.

"Emang harusnya gue duluan, awas jangan ngalangin." Jemima langsung berjalan melewati Claudia.

Kanasya menyetuh bahu Jemima, "Mim, gak boleh kayak gitu sama Claudia."

"Gue ga maksa kalian buat tetep jadi temen gue kok, gue ga maksa kalian ngebenci Claudia juga tapi yang jelas gue kesel sama dia." jawab Jemima sambil memesan makanan di kantin.

Jemima merasakan handphone nya bergetar, menandakan ada pesan masuk.

Pascal : banyak kalo buat lo.

Jemima tersenyum garing sambil menatap handphone nya, lalu membalas pesan Pascal dengan cepat.

Jemima : cafe?

Pascal : rumah lo aja, nanti gue dateng

Jemima menyimpan handphone nya di meja kantin nomor 3, sudah satu bulan juga meja kantin nomor 3 kehilangan satu anggota nya. Jemima menatap kedua teman nya yang sedang berbicara satu sama lain, lalu dia menatap kursi kosong di sebelahnya, biasanya kursi itu di duduki oleh Claudia.

Kedatangan Pascal dan Rayyan membuyarkan lamuman Jemima, dia bisa melihat Pascal sedang melihatnya dengan ujung mata. Rayyan yang melihat Jemima langsung menghampiri Jemima, "Hi! Bertiga aja nih? Mana satu lagi?"

"Cari perkara ya lu, Yan?" tanya Kanasya.

"Iye maaf."

Rayyan terus mengobrol dengan Jemima, Kanasya dan Ausy, sambil menunggu Pascal membeli makanan nya.

"Yan, ayo gue udah." kata Pascal menghampiri meja kantin nomor 3.

"Udah? Yuk." Rayyan memasukan kursi nya ke dalam meja lagi, "Kenalan dulu dong Kal, ini namanya Jemima." kata Rayyan sambil menunjuk ke arah Jemima.

Pascal menaikan satu alisnya, "Udah kenal, mantan pacar gue. Ayo cepetan Yan, udah laper gue." Pascal berjalan meninggalkan Rayyan. Rayyan mengikuti Pascal di belakang.

"Jem, mantan pacar katanya." Ausy berbisik kepada Jemima.

"Berisik."

*

Pascal mengetuk pintu rumah Jemima, menunggu pemilik rumah membukakan pintu nya, "Pascal?"

"Hai." kata Pascal canggung kepada Jemima.

Jemima mempersilahkan Pascal masuk dan duduk di ruang tamu, Jemima juga membawakan minuman untuk Pascal. Jemima dan Pascal, tidak membuka suara, kedua nya sibuk dengan pikiran nya masing masing.

"Apa kabar?" Pascal membuka percakapan.

"Baik, selalu baik. Lo gimana?" tanya Jemima balik.

"Baik." jawab Pascal singkat.

"Kal, kalo lagi ngomong tatap gue." Jemima menyentuh tangan Pascal.

Pascal menarik nafas, lalu menatap Jemima di matanya, "Iya sayang."

"Gue mau minta maaf, Kal."

"Buat apa minta maaf?"

"Buat tujuh hari gue sama lo, gue ngerasa itu juga salah gue, gue gabisa nyalahin sepenuhnya ke lo, mungkin omongan gue terlalu gimana gitu sama lo."

"Kalau lo masih inget tentang harapan gue waktu di rumah Claudia, semuanya itu bohong, gue gamau lupain lo dan gamau jauh jauh dari lo, Pascal."

"Maaf, gue baru bisa ngomong sekarang."

"Stop Jem, lo gabisa terus terusan ngingetin gue masalah itu, gue selalu inget, terus setelah lo ngomong gini, lo mau apa? Kita balikan dan mulai semuanya dari awal lagi? Dan lo bakal patah hati lagi karena gue yang brengsek ini." Pascal menjelaskan kepada Jemima.

"Kita nikmatin aja dulu status kita sekarang, ga terikat tapi saling membutuhkan." lanjut Pascal.

"Oh iya," Pascal tiba tiba teringat sesuatu, "Gue butuh lo buat jadi partner nyanyi gue di perpisahan sekolah 2 bulan lagi, bisa kan?"

"Bisa, gue bakal jadi partner lo." jawab Jemima mantap.

hii!!
thankyou 1.44k adders nya, gak nyangka cerita gajelas gini yang read nya banyak.

part ini gue dedikasiin buat cellia, thankyou cel buat vote nya!😍

oh iya, gue memutuskan untuk membuat cerita ini gak terlalu panjang.

udah ah, kebanyakan ngomong.

tinggalin jejak ya hihihi

Love, J.

An Unstoppable ArmyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang