Extra Part - Hello, bestfriend.

3.1K 165 3
                                    

Siang hari sebelum farewell party...

Hari ini adalah hari yang sangat si tunggu tunggu dan di takutkan oleh Jemima, hari ini adalah hari pembagian nem dan serah terima ijazah di sekolahnya, Jemima bersiap siap untuk menghadiri acara itu.

Tubuhnya terbalut kebaya berwarna pink, dengan samping 7/8, rambutnya di kepang kemudian di gulung, saudara nya, Delanna Anselma membantu merias muka Jemima.

Delanna selesai merias muka Jemima, di lihat nya kakak sepupu nya itu, Jemima terlihat lebih cantik dari biasa nya.

"Mim! Semoga nilai nem lo besar, gue doain dari sini!" Delanna menyemangati Jemima.

"Lah? Kenapa gak ikut aja ke sekolah gue? Siapa tau ada jodoh nyantol?"

"Hehe, nggak ah, gue mau main sama Dekan."

"Dekan yang waktu itu lo ceritain? Astaga, gak kelar kelar hubungan percintaan lo." Jemima menggeleng geleng kan kepala nya.

"Berisik, kayak yang hubungan lo.kelar aja."

"Done! Udah jam 11:30, mending lo langsung berangkat daripada telat." Delanna merapihkan baju Jemima, lalu memeluk kakak sepupu nya erat, "Bismillah!"

Jemima tersenyum dan langsung menuruni tangga untuk bertemu ayah, bunda dan kakak nya, Revan. Hari ini Revan lagi baik, dia berkata akan menghadiri acara farewell party Jemima juga, padahal biasanya dia paling anti kalau diajak menghadiri acara adiknya.

"Anak bunda cantik banget, udah gadis sekarang." Bunda mengusap usap punggung Jemima, "Yuk, sebelum macet."

Jemima berjalan bersama bunda nya, kemudian ayah nya memanggil, Jemima menoleh, "Ya?"

"Kamu cantik sekali, pasti anak anak sekolah mu terpesona." mendengar pujian yang dilontarkan ayahnya, Jemima tersipu malu, jarang jarang ayahnya memuji diri nya, "Ayaahhh, makasih ya!"

Di mobil, Jemima diam saja sambil memandang jalanan, hari ini sangat menegangkan menurutnya.

Jemima melirik isi tas nya, ada diary yang dulu diberikan oleh Claudia.

Jadi kangen sama Claudia.

Tidak mau di ambil pusing, Jemima memainkan handphone nya, bertanya di group LINE tentang dimana posisi sahabatnya saat ini.

Kanasya : udah di pertigaan deket sekolah, wait for me!

Ausy : lah gue kepagian kampret:(
Ausy : Udah di sekolah

Jemima : Gapapa, jagain kursi buat gue sama Nasya dong, Sy.

Ausy : Okayyyy

"Ayo Nol, udah sampai." Revan menyadarkan Jemima, Jemima menurut langsung turun dari mobil, mobil nya dibawa oleh supir keluarga nya, katanya sih agar ayah Jemima tidak cape mencari parkir.

Iya juga sih.

"Hello, sini kak foto dulu." sapa panitia dan langsung memotret Jemima dan keluarga nya, "Bisa lamgsung dibawa disitu, makasih banyak ya kak." Jemima tersenyum, dan mengambil plastik foto dari tempat cetak nya.

"Nola, kayaknya barisan murid sama barisan orang tua, dipisahin deh. Kamu ke situ tuh!" bunda nya menunjuk kearah kursi yang lebih didepan.

"Yaudah, aku kesana ya bun." Jemima berjalan ke tempat duduk murid, dia mencari Ausy dan Kanasya, setelah menemukan mereka, Jemima duduk di dekat mereka.

"Holyshit, temen gue nih?" kata Kanasya saat melihat Jemima, Jemima tersenyum meremehkan, "Pasti ada mau nya ya lo?"

"Kagak, serius cantik banget, kayak bidadari dari kayangan." Kanasya terus memuji muji Jemima, "Iya deh, makasih!"

"Pascal pasti gaakan nyesel ngajak lo balikan." kata Ausy dengan suara sangat kecil, Jemima menoleh, "Apa?"

"Nggak, udah tuh acara nya udah mau mulai." Ausy mengakhiri pembicaraan.

Di depan, kepala sekolah sedang berpendapat tentang nilai UN yang diperoleh anak anak kelas 12 angkatan 2016 ini, katanya nilai nya nyaris mendekati sempurna.

Satu persatu siswa dipanggil keatas panggung, diberikan ijazah dan nilai nem yang sangat mereka tunggu tunggu, Jemima menundukan kepala nya, berharap yang terbaik untuk nilai nya.

Abigail Jemima Nuala Wiraditara

Jemima melotot mendengar namanya dipanggil, Jemima melirik kedua teman nya, teman nya dengan semangat mendorong tubuh Jemima menuju panggung.

"Abigail, kamu memperoleh nilai 57,8. Selamat ya, Abigail!" kata kepala sekolah nya kepada Jemima, Jemima berdiri mematung, masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar.

Jemima mengangguk, dan berterima kasih kepada kepala sekolahnya, "Terimakasih ya pak, atas doa nya." Jemima langsung turun dan kembali duduk di tempatnya.

Kedua sahabatnya langsung memeluk Jemima, lalu mengucapkan selamat, Jemima membalas pelukan sahabat sahabatnya, saat sedang berpelukan, Jemima melihat laki laki dengan jas hitam sedang tersenyum kepada nya dengan mata berbinar.

Fabian Pascal. Laki laki itu sedang tersenyum kepada Jemima. Jemima membalas senyuman nya dan mengalihkan pandangan nya.

Acara serah terima ijazah dan pembagian nilai nem sudah selesai, tetapi murid murid kelas 12 banyak yang masih menetap di sekolah.

Alasan nya? Puas puasin ada disekolah ini, takut kangen.

Jemima dan kedua teman nya berjalan ke kantin, mereka menurunkan kursi di meja kantin nomor 3, walaupun kantin tidak ada yang berjualan, mereka tetap mendatangi tempat itu.

Lima menit kemudian, perempuan yang tidak diharapkan kehadiran nya datang, ya, Claudia datang mendekati Jemima dan lain nya, awalnya Jemima ingin pergi dari tempat itu, namun dia mengurungkan niatnya.

"Ngapain lo kesini?" tanya Jemima ketus.

Claudia menarik kursi di sebelah Jemima, "Mau minta maaf, sama lo."

"Ngapain minta maaf? Gak perlu gak perlu, gue udah lupa." Jemima berusaha menjauhkan tubuhnya dari Claudia.

Claudia menghela nafas, "Maaf, gue goblok banget, gak tahu diri, malah suka apa yang udah jadi hak lo. Gue minta maaf banget."

"Udah? Udah kan ngomongnya? Sekarang gue yang ngomong."

"Gue, gak peduli. Sama sekali gak peduli sama lo, mau lo suka kek sama Pascal, mau lo ngehancurin gue dari belakang, gue pun tetep gapeduli, sekarang mending lo pergi jauh jauh dari gue, gue gamau moment bahagia gue dirusak sama lo." kata Jemima panjang lebar.

Claudia memeluk Jemima, "Sorry Mim, gue goblok banget."

Jemima hanya bisa diam di pelukan Claudia, sesekali dia menatap keatas agar bisa menahan air mata nya, kalau boleh jujur, Jemima juga sangat merindukan Claudia, "Iya, gue tau lo emang goblok."

Claudia melepas pelukan nya, "Lo udah gak marah?"

"Nggg gimana ya? Kapan kapan aja deh dilanjut, mau farewell party juga."

Claudia duduk kembali di tempatnya, mengeluarkan diary yang waktu dulu dia berikan kepada teman teman nya, "Masih inget? Gue harap kalian semua bawa."

Jemima, Ausy dan Kanasya mengeluarkan diary yang serupa, lalu mereka saling tukar menukar diary.

"Dih apaan, isi diary Jemima mah cuma tentang makanan mulu, gak seru." kata Ausy.

"Ada kok bukan tentang makanan, list di halaman paling belakang." Jemima membela diri.

Ausy dengan cepat membuka halaman paling akhir di buku diary Jemima, lalu melotot melihat isi nya.

Ketipu, mampus lo.

Itu adalah isi diary halaman 50 milik Jemima.

Welcome back, Claudia.

next : Extra Part - After.

An Unstoppable ArmyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang