"Gerakkan kakimu dengan cepat!" Teriak seorang lelaki dengan memakai baju renang. Laki laki itu melihat kearah jam di dinding dan berteriak, "waktunya pulang!" Lelaki itu membereskan barang-barangnya dan berjalan keluar dari sana. Dia berjalan kearah pantai yang dekat dengan tempat tadi.
"Perce," seseorang memanggil, lelaki yang dipanggil Perce itu tersenyum kecil dan membalas. "Ayah," seseorang yang dipanggil ayah itu keluar dari dalam air dengan trisula di tangan kanannya.
"Kau kembali ke Perkemahan kan besok?" Tanya Poseidon, Perce mengangguk. "Aku memberikanmu ini, sebagai hadiah ulang tahunmu...walaupun ayah memberikannya telat." Poseidon memberikan sebuah jam tangan model baru yang saat ditekan salah satu tombol akan berubah menjadi tameng.
"Untukmu dan ini..." Poseidon memberikan sebuah pedang yang ujungnya bisa menewaskan ribuan monster walaupun tidak kena, namun ujungnya dapat membuat bekas sabetan yang lebar dan mungkin dalam.
"Terima kasih, Yah" ucap Perce, Poseidon mengangguk dan berpamitan untuk kembali ke Olympus.
Poseidon menghilang dan terseret angin. Tapi, aroma air laut masih jelas tercium di hidung Perce
"Setidaknya, aku dapat pedang baru." Perce berkata dengan senang. Sebulan yang lalu, dia bertarung melawan monster dan pedangnya terkena gigitan monster dan hancur.
Perce segera melenggang pergi menuju apartemen nya. Ditengah perjalanan, sesuatu menimpa kepalanya dan jatuh ke aspal. Perce mengambilnya dan ternyata itu adalah sebuah surat.
"Άκουσα ότι υπήρχε ένα κορίτσι να πηγαίνει στο Camp Half-Blood. Το κορίτσι περιλαμβάνεται στην προφητεία. Το πράγμα είναι ότι είμαι ο προστάτης του. Βοήθησέ με! Υπογραφή: Chuck. (I heard there was a girl who would go into the Camp Half-Blood. The girl is included in the prophecy. The thing is, I'm his protector. Help me! Signed: Chuck).
"Aku selalu membantumu, dasar satir bodoh." gumamnya dengan terkikik kecil.
###
"Ada apa?" Tanya Perce ke pada Chuck, teman satirnya.
"Aku baru kali ini mendapatkan demigod perempuan... bantu aku melindunginya," mohon Chuck.
"Kapan dia harus datang ke Perkemahan?" Tanya Perce.
"Besok," jawab Chuck. Perce mengangguk dan akhirnya setuju untuk membantu Chuck.
###
"Oceana! Kau darimana saja?" Tanya Perce pada adik perempuannya.
"Habis jalan-jalan, Perce. Memangnya kenapa?" Oceana berkata dengan cuek, "sudah bereskan barang-barangmu?" Oceana menggeleng. Namun, wajah cueknya tadi berubah menjadi merinding saat melihat mata hijau laut milik Perce menatapnya tajam.
"Sekarang!" Oceana mengangguk dan segera berlari ke arah kamarnya. "Eh, aku juga belum beres-beres." kata Perce dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan langsung terkikik kecil, karena kebodohannya itu.
"Yasudahlah, beres-beres aja dulu." Perce bergumam dan segera menuju kamarnya untuk membereskan barang-barangnya.
###
"Sudah siap?" Tanya Perce, Oceana mengangguk.
"Kita ke Chuck ya, dia mendapatkan blasteran perempuan. Dia memintaku untuk membantunya karena baru kali ini dia menangani seorang blasteran perempuan," Perce menjelaskan.
"Aku dapat teman baru nih... Oke deh!" Oceana mengangguk dan segera mengikuti Perce yang berjalan terlebih dahulu. Mereka janjian di depan Empire State Building dan karena jarak rumah Perce dengan Empire State Building lumayan jauh, mereka harus sedikit berlari dan mengapa? Karena mereka menghemat.
"Empire State Building!" Seru Oceana saat akhirnya mereka sampai di depan bangunan itu.
"Bisakah aku mengunjungi ayah?" Perce menggeleng, "kita hanya kesana saat terjadi hal yang berbahaya dan jika kita ada pembelajaran yang mengharuskan kita disini dan mungkin saat titik balik matahari musim panas dan musim dingin."
Oceana cemberut. Perce melihat Chuck dengan tongkatnya sedang melambaikan tangan kearahnya. Dia memakai tongkat karena untuk menyamarkan kaki kambingnya itu yang tertutupi celana.
"Dimana tempat tinggal perempuan itu?" Chuck menggeleng sedangkan Perce menaikkan alis, Perce ingin berkata namun Chuck mendahuluinya. "Athena memberi tahuku untuk menunggu disini, katanya, anak itu akan menunggu disini."
"Yang itu?" Oceana menunjuk seorang perempuan cantik berambut pirang dengan badan yang proporsional. Matanya yang abu-abu menatap ke arah mereka. "Chuck?" Dia bertanya setelah sudah berada di depan mereka. Chuck mengangguk.
"Mereka?" Dia menoleh kearah Perce dan Oceana. "Perkenalkan, aku Perce Stevanio Altair. Dan dia adikku, Oceana Stevania Altair. Kami anak Poseidon," Perce memperkenalkan diri dan mengulurkan tangan. Aure membalas uluran tangannya dan Oceana.
"Aku Aure Vathena, putri Athena." jawabnya dengan singkat.
"Lebih baik kita langsung ke Perkemahan," ajak Chuck. Mereka mengangguk bersamaan dan mulai berjalan menuju Perkemahan Blasteran yang letaknya dekat dengan selat Long Island.
Selama perjalanan, Perce dan Chuck mengobrol sedangkan Oceana dan Aure berbicara tentang hal-hal yang tidak para lelaki mengerti.
Saat mereka hampir sampai, mereka dikejutkan dengan tangisan seseorang. Mereka bersiaga dan berjalan menghampiri asal suara tangisan.
"Asal suara berasal dari pohon itu!" Kata Chuck dengan pelan, Aure dan Perce berjalan dahulu, dilanjutkan dengan Chuck dan Oceana.
Aure megintip ke balik pohon dan dia melonggarkan penjagaannya. "Hei, mengapa kau menangis?" Aure berkata, Perce yang bingung segera melihat ke balik pohon dan menemukan seorang anak perempuan yang mengangis.
"Aku takut disini... Aku kabur dari rumah karena ayah terus membentakku, ibu tiriku mendiamkanku. Ibu kandungku tidak tahu dimana. Ayah bilang, ibu pergi saat aku lahir. Aku mencarinya, tapi malah tersesat disini." Cerita anak itu, Aure bertanya lebih lanjut.
"Kalau boleh tahu, namamu siapa?"
"Aura Venus."
KAMU SEDANG MEMBACA
Demigods & The Olympians: The Chosen [COMPLETE]
Fantasy[BELUM DIREVISI] DILARANG COPAS CERITA [INSPIRED BY: PERCY JACKSON BY RICK RIORDAN] Lima orang demigod termasuk dalam sebuah ramalan. Pertarungan sengit akan terjadi. Satu per satu akan mati. Siapakah yang menang? Titan? Ataukah Demigod? Rankings: #...