Haloo readers!
Ini partnya kayaknya gaje. Tapi kalau kalian masih ingin membaca, dipersilahkan. Typo bertebarannn. Jangan lupa vote dan vomment. Lope yu readerss!!###
Perce bangun di pagi hari yang dingin. Musim dingin telah tiba. Badan Perce pegal-pegal karena kemarin mereka membangun kembali pondok mereka. Dan mereka tidur di lantai pondok.
Belum ada barang-barang lain. Anak-anak Hermes? Kemarin mereka mencuri kasur lipat di beberapa toko. Dan hari ini, berita pencurian kasur pasti berada di TV dan para polisi tidak akan pernah tahu siapa yang mencurinya. Keahlian anak-anak Hermes.
###
"Hari ini, Argus mengambil pesanan kasur dan barang-barang yang lain. Kita bantu mengambil barang-barang dan barang-barang lain. Sudah tertera nama pondok kalian di masing-masing barang. Jangan ambil sembarangan." Chiron menjelaskan. Mereka mengangguk antusias.
Beberapa jam kemudian, Argus datang dengan barang-barang yang banyaknya minta ampun. Di belakang mobil, ada mobil lagi, mobil lagi, mobil lagi, dan masih ada banyak mobil lagi.
Mereka segera mengangkut dan menaruhnya di tanah. Yang lain memeriksa nama yang tertera. Ada yang langsung mengangkutnya ke pondok setelah melihat nama pondoknya. Dan masih ada yang mencari nama pondok mereka.
Perce sedang mengangkut sebuah lemari kecil. Yang lain mengangkut kasur dan lemari. Dibantu dengan nymph, mereka hampir selesai.
Mereka segera menata barang-barang dan beristirahat. Yang lain juga sudha hampir selesai. Dibantu dengan satir, dryad dan nymph tentunya.
Perce mendapat ide. Perce, Aure, Hans, Jack dan Aura akan pergi jalan-jalan ke Central Park, mencoba melepas penat. Selain itu, mereka akan ke Fifth Avenue dan membeli pakaian. Mendengar kata 'Fifth Avenue' para pekemah cewek di pondok Aphrodite berteriak histeris dan memohon untuk ikut.
Dan akhirnya, semua pekemah ikut dan yang menjaga Perkemahan adalah beberapa pekemah yang menitipkan daftar keperluan kepada teman sepondoknya.
Mereka semua menuju Bukit Blasteran. Argus siap mengantar mereka ke jantung kota New York.
Beberapa pekemah ada yang membawa hp mereka. Seharusnya sih tidak boleh. Itu sama artinya menyerahkan nyawa kita kepada monster.
Sesampainya mereka di jalan Fifth Avenue, anak-anak Aphrodite berteriak kencang sehingga orang-orang yang berlalu-lalang melihat ke arah mereka.
"Sudahlah. Kita mulai saja belanja!"
###
Anak-anak Aphrodite menjelajah setiap toko baju di jalanan Fifth Avenue.
Bahkan, Aure sempat berdebat dengan wanita kasir di salah satu toko. Aure membela salah satu anak Aphrodite hanya soal harga.
"Sudah?"
Coral, anak Aphrodite mengangguk. "Makasih, Aureee!"
Mereka melanjutkan acara belanja-belanja mereka. "Perce! Cocok nggak?" Aure menunjukkan sebuah baju warna abu-abu. Ada tulisan, "Love me like you mean it" didepannya.
"Cocok mah kalau kamu yang pakai," Perce berkata. Aure salah tingkah saat Perce berkata begitu. Aure memasukkan baju itu ke keranjang dan mencari-cari lagi.
Para cowok? Mereka sudah memborong, hampir semua model baju di salah satu toko khusus pakaian cowok. Dan itu membuat mereka kegirangan. Dan sekarang, giliran cewek yang memborong pakaian. Hahahaha.
Oke, tidak lucu.
"Perce..."
"Apa?"
"Temenin belanja di Gucci dong.."
"Ayo! Ocena minta beliin baju Gucci," kata Perce. "Oceana nitip?" Perce mengangguk. "Pantes kok nggak liat dia dari tadi."
Mereka segera berjalan menuju toko Gucci. Perhatian Aure teralih saat melihat parfume Victoria Secret. Percr langsung ditariknya dan masuk ke Victoria Secret. Aure menunjuk parfume itu dan langsung mencobanya.
"Baunya enak?" Tanya Aure pada Perce, Perce mengangguk. Aure langsung membayarnya dan keluar. Mereka kembali ke tujuan. Gucci.
Sesampainya disana, Perce menuju sofa di tengah-tengah dan menunggu Aure memilih baju. Saat Aure sedang asik-asik nya ngeliat baju-baju yang ada, terdengar sebuah suara dan sevuah pertengkaran kecil.
Perce bangkit dan melihat siapa yang berkelahi. Dia menahan tawa saat melihat siapa yang bertengkar. Aure dan seorang cewek yang sedang berebut baju. Baju itu ditarik oleh kedua-duanya. Pegawai toko melerai mereka, tapi mereka masih menarik baju itu.
Dengan gagah berani (owess), Perce maju dan melerai mereka. "Woi! Tempat umum ini!" Perce mendorong mereka ke samping.
"Aure... kita kan bisa beli ditempat lain. Siapa tahu, yang modelnya gitu ada ditempat lain. " Perce berkata.
"Kau bilang ini ada ditempat lain?" Aure membentangkan baju itu dan betapa kagetnya Perce saat nelihatnya.
"Gambar Poseidon dan Athena???" Aure mengangguk. "Yaudah beli," Aure langsung melesat menuju kasir, sedangkan cewek tadi terbengong-bengong.
"Lhoo, aku dulu yang ngambil!" Serunya. Perce menoleh dan melihat cewek tadi. Si cewek langsung mematung. "Eh, boleh kenalan nggak?" Cewek itu secara ajaib, berubah. Dia bertingkah alim dan menunjukkan wajah imut. Ceeek itu langsung berjalan kearah Perce dan mengulurkan tangannya.
Perce menyambut uluran tangan itu dengan setengah hati. "Perce." Si cewek tersenyum. "Alexa."
"Kau tahu, kau tampan dan imut." Kata si Alexa, Perce hanya tersenyum miring. Mereka masih berjabat tangan. Perce langsung melepasnya.
"Udah punya pacar? Kalau belum, aku mau jadi pacarmu," katanya tanpa malu-malu. Pengunjung dan pegawai toko tadi masih melihat adegan itu. Aure yang sudah selesai membayar semuanya melihat itu dan mukanya langsung panas.
"Aku..." Omongan Perce terhenti saat Aure menyelanya. "Dia sudah punya pacar, dan pacarnya adalah aku!" Aure menatap Alexa tajam.
"Oh. Sayang sekali. Kau yang tampan, malah berpacaran dengan orang yang cantik aja nggak."
"Aure, udah selesai belum? Punya Oceana juga udah dibayar?" Perce bertanya pada Aure. Aure mengangguk. "Keluar yuk! Males disini." Perce menyindir Alexa. Alexa menganga saat melihat mereka berjalan sambil bergandengan tangan keluar dari Gucci.
"Perce, sindiranmu..." Hans berkata. "Kau dengar?" Hans dan yang lain mengangguk.
"Kita tadi ada di belakang kalian. Kita juga ada di Gucci. Kalian aja yang nggak lihat."
"Itu cewek pengin di lempar ke Tartarus kayaknya." Aura berkata. Yang lain tertawa.
"Aure, kamu ngaku-ngaku pacaran sama Perce ya?" Claudia, salah satu pekemah pondok Athena menggoda Aure yang lalu memalingkan pandangan kearah lain. Yang lain tertawa.
"Kita kembali yuk! Udah sore," ajak Jack. Mereka mengangguk dan segeea menuju mobil yang diparkir Argus di dekat Empire State Building. "Nggak nau ikut piknik?" Mereka berhenti. "Ikut!!"
Mereka berjalan ke arah mobil dan menaruh barang belanjaan mereka yang bak istana itu. Argus melotot pada mereka. "Tolong jaga ya! Kita mau piknik." Argus mengangguk nengerti. Argus mempunyai mata disemua bagian tubuhnya. Rumornya mengatakan kalau dia juga memiliki mata di mulutnya.
Mereka segera menuju Central Park dan berfoto ria. "Ini ceritanya mah bukan piknik. Tapi jalan-jalan bersama. Tapi nggak apa. Yang penting bisa refreshing."
"Mau balik nggak? Aku harus mindahin belanjaanku ke lemari baju baru. Dan itu butuh waktu lama mengingat belanjaan hampir mirip istana." Ujat Aure. Mereka mengangguk dan segera menuju mobil. Argus langsung mengendarai mobil ke Perkemahan Blasteran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Demigods & The Olympians: The Chosen [COMPLETE]
Fantasi[BELUM DIREVISI] DILARANG COPAS CERITA [INSPIRED BY: PERCY JACKSON BY RICK RIORDAN] Lima orang demigod termasuk dalam sebuah ramalan. Pertarungan sengit akan terjadi. Satu per satu akan mati. Siapakah yang menang? Titan? Ataukah Demigod? Rankings: #...